Karena rasanya yang manis, stevia mulai dilirik pengganti gula. Kendati demikian, stevia disebut-sebut bebas kalori! Apakah sebenarnya stevia itu? Selain rasanya yang lebih manis dan rendah kalori, apakah ada efek samping ketika mengonsumsinya?

 

Jauh Lebih Manis daripada Gula

Stevia merupakan pemanis yang diekstrak langsung dari tanaman stevia rebaudiana, serta berasal dari Brazil dan Papua. Di negara asalnya, stevia telah ratusan tahun dipakai sebagai pemanis makanan, bahkan untuk mengobati luka bakar dan gangguan pencernaan.

 

Ekstrak stevia pada dasarnya 200 kali lebih manis dari gula. Ketika menggunakan stevia, Kamu hanya perlu menggunakannya sedikit saja. Setidaknya ada 200 spesies stevia yang tumbuh di Amerika Selatan. Akan tetapi, stevia rebaudiana adalah yang paling berharga dibanding jenis lainnya.

 

Menggunakan daun stevia secara langsung dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Tetapi ketika menggunakan produk stevia yang telah diolah, Kamu tetap harus berhati-hati dan memilih produk yang tepat, agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.

 

Efeknya Berbeda-beda pada Setiap Orang

Pada umumnya, stevia aman-aman saja untuk dikonsumsi. Namun Kamu harus tetap berjaga-jaga, karena stevia memiliki efek yang berbeda-beda pada setiap orang. Pasalnya, manfaat dan kemungkinan efek samping stevia sangat bergantung pada produk stevia yang Kamu pilih.

 

Ada bermacam-macam jenis stevia yang beredar saat ini, dan tidak semuanya diolah dengan cara yang sama. Penting bagi Kamu untuk mengetahui jenis utama stevia, yaitu daun hijau stevia, ekstrak stevia, dan altered stevia.

Baca juga: Seorang Vlogger Keracunan Setelah Mengonsumsi Tumbuhan Mirip Lidah Buaya

 

Daun hijau stevia adalah jenis stevia yang melalui sedikit proses pengolahan. Ini adalah jenis stevia yang telah digunakan di Amerika Selatan dan Jepang selama ratusan tahun sebagai pemanis alami, serta untuk kesehatan. Jenis ini biasanya 30–40 kali lebih manis daripada gula.

 

Beberapa merek yang membuat ekstrak stevia dari daun stevia yang tidak terlalu pahit, biasanya tidak memiliki manfaat bagi kesehatan. Jenis stevia ini dapat menjadi pilihan yang baik untuk menjadi pemanis. Hingga saat ini, belum ada penelitian yang menunjukkan efek samping dari stevia jenis ini.

 

Jenis paling buruk adalah altered stevia, karena telah mengalami proses pengolahan yang sangat banyak. Altered stevia biasanya harus melewati sekitar 49 kali proses pengolahan. Pertama, rebaudioside dari daun stevia akan diekstrak. Kemudian ditambahkan larutan kimia, termasuk asetonitril, yang dapat meracuni hati dan karsinogen. Produk stevia yang dihasilkan dari rebaudioside akan terasa 200–400 kali lebih manis dari gula.

Baca juga: 4 Akibat Terlalu Banyak Konsumsi Gula

 

Namun seperti yang disebutkan sebelumnya, efek samping dari stevia sendiri tidak perlu terlalu dipikirkan, karena tidak semua produk stevia diolah dengan cara yang sama. Terdapat perbedaan besar ketika mengonsumsi stevia asli dan stevia yang telah mengalami proses pengolahan kimia.

 

Salah satu produk stevia yang dianggap berbahaya adalah Truvia, yang hanya mengandung stevia kurang dari 1 persen. Jika Kamu memilih produk stevia yang tepat, efek samping dari mengonsumsi stevia hampir tidak ada.

 

Manfaatnya Bagi Kesehatan

Stevia tidak akan mengendap di dalam tubuh setelah dikonsumsi. Senyawa steviol glycosides akan dipecah menjadi steviol, lalu diserap oleh tubuh dan dibuang dalam bentuk feses dan urine. Selain itu, stevia juga mengandung berbagai nutrisi, seperti vitamin A, B, dan C, kalsium, zat besi, kalium, protein, serta yang lainnya. Stevia dirasa cocok bagi mereka yang sedang mengontrol berat badan dan memiliki diabetes. Berikut ini manfaat stevia bagi kesehatan:

  1. Aman untuk penderita diabetes. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa stevia tidak mengandung karbohidrat dan kalori, serta tidak memengaruhi gula darah atau respons insulin. Stevia dianggap tidak memberi efek apapun terhadap kadar insulin, glukosa darah, hipertensi, dan berat badan. Penderita diabetes yang mengonsumsi stevia dapat mengonsumsi lebih banyak jenis makanan dengan kondisi kesehatan tetap terjaga. Untuk mengetahui kadar gula dalam darah, Kamu dapat melakukan pemeriksaan gula darah.
  2. Antikanker. Pada 2012, hasil penelitian dari Nutrition and Cancer menunjukkan bahwa mengonsumsi stevia dapat mengurangi risiko terkena kanker payudara. Stevioside menambah jumlah apoptosis kanker (kematian sel) dan menurunkan beberapa pemicu kanker yang ada dalam tubuh. Jurnal yang diterbitkan oleh Food Chemistry menunjukkan bahwa stevia yang dimasukkan ke dalam larutan penghancur kanker secara alami, seperti daun blackberry, dapat membuat level antioksidan melonjak.
  3. Baik untuk diet. Bagi Kamu yang sedang melakukan diet, mengganti pengonsumsian gula dengan stevia yang tidak mengandung kalori dinilai mampu membantu proses penurunan berat badan. Dengan mengonsumsi kalori secara tepat, Kamu juga dapat mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan sindrom metabolisme.
  4. Menstabilkan tekanan darah. Ada penelitian yang mengatakan bahwa stevia sangat baik untuk penderita hipertensi. Glycosides yang terdapat dalam ekstrak stevia disebut-sebut dapat melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan ekskresi sodium dalam tubuh. Dua hal ini sangat membantu dalam mempertahankan tekanan darah dalam level yang aman. Stevia bahkan dinilai membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi.

 

Meskipun stevia memiliki banyak manfaat, Kamu tetap harus waspada. Memakan makanan bebas gula  tidak lantas membuat Kamu terhindar dari kalori dan risiko penyakit lain, seperti diabetes. Konsumsilah makanan apapun secara bijak dan tidak berlebihan, serta teruslah memeriksaan kesehatan Kamu secara rutin.

Baca juga: 10 Tes Darah yang Wajib Dilakukan Untuk Mengetahui Kesehatan Tubuh