Posisi menentukan prestasi Mums dalam mengASIhi si Kecil. Jika terkendala dengan ukuran payudara, yuk simak tipsnya di sini!

 

Menyusui dan Ukuran Payudara

Di 6 bulan pertama kehidupan bayi, ASI merupakan nutrisi terbaik dan menjadi gizi pendukung yang tepat hingga ia berusia dua tahun. Terlepas dari bentuk dan ukuran payudaranya, semua wanita memiliki kesempatan yang untuk bisa menyusui bayinya.

 

Namun, menyusui dengan payudara besar tak dimungkiri dapat menimbulkan beberapa tantangan dalam menemukan posisi dan pelekatan yang nyaman, selain tantangan menyusui lainnya. Beberapa masalah yang biasanya timbul antara lain:

  • Khawatir bayi terjebak atau tercekik di bawah payudara. Para ibu juga merasa takut hidung bayi akan terjepit di bawah payudara. Karena itulah, mennemukan dan mempertahankan posisi menyusui yang benar seringkali jadi tantangan.
  • Karena berukuran lebih besar, membuat payudara menggantung lebih rendah. Karena itulah, para ibu cenderung akan membungkukkan badannya ke depan untuk memberikan puting susu ke mulut bayi. Ini merupakan postur punggung dan leher yang buruk, sehingga akhirnya menyebabkan sakit punggung dan leher.
  • Pelekatan yang baik mengharuskan bayi memasukkan seluruh areola bersama dengan puting susu ke dalam mulut. Namun pada wanita dengan payudara lebih besar, areola juga besar. Akibatnya, bayi mungkin tidak dapat memasukkan seluruh areola ke dalam mulut. Ini dapat menyebabkan pelekatan yang salah dan masalah terkait pada bayi dan ibu.
  • Lebih rentan mengalami ruam di bawah payudara karena ukuran payudara yang lebih besar. Terlebih lagi ibu menyusui gampang berkeringat dan membuat area payudara lebih mudah lembap.
  • Karena terhalang oleh payudara yang besar, ibu mungkin tidak dapat melihat bayinya dengan baik. Sehingga, membuat khawatir tentang posisi puting susu di mulut bayi atau apakah bayi menempel ke payudara dengan benar.
  • Selain itu, para ibu juga tetap mungkin menghadapi masalah lain yang dihadapi semua ibu menyusui, seperti pembengkakan, puting pecah-pecah dan sakit, saluran susu tersumbat, mastitis, dan sariawan. 

 

Baca juga: Clogged Milk Duct, Sumbatan ASI yang Membuat Nyeri Payudara

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Teman Bumil (@temanbumil)

 

Posisi Menyusui untuk Mums Berpayudara Besar

Walau tantangan untuk menyusui lebih beragam pada Mums dengan payudara besar, tentu saja proses mengASIhi tetap harus dilakukan.

 

Ada beberapa posisi yang bisa dipilih dan nyaman baik untuk Mums maupun si Kecil, seperti:

 

1. Football hold (sering juga disebut side-sitting hold atau clutch hold)

 

  • Kepala bayi diletakkan dekat dengan sisi payudara tempat bayi akan menyusu.
  • Mums menempatkan tubuh bayi ke samping dan disangga di bawah lengan Mums.
  • Lengan bawah Mums juga akan menopang punggung atas bayi, sementara tangan serta jari-jari Mums akan menopang bahu, leher, dan kepala bayi.
  • Mums dapat meletakkan bantal di bawah siku sebagai penopang. Bantal juga dapat menjaga kepala bayi sejajar dengan payudara.
  • Dengan posisi ini Mums dapat melihat apakah puting dapat masuk dengan sempurna ke mulut bayi.

 

 

2. Posisi berbaring miring

 

  • Mums berbaring miring dengan bantal di belakang punggung dan di bawah kepala. Jagalah punggung dan pinggul dalam posisi lurus.
  • Pastikan posisi bayi lurus sejajar dengan tubuh Mums, sehingga mulut bayi menghadap puting.

Lengan Mums harus bisa memeluk si Kecil, sementara tangan lainnya dapat digunakan untuk menopang payudara, sehingga pelekatan lebih baik.

  • Posisi ini sangat membantu karena kasur menopang berat payudara. Mums pun dapat menyusui bayi dari kedua sisi tanpa berpindah tempat, dengan cara meninggikan bayi menggunakan bantal.

 

3. Menyusui sambil bersandar (laid back position) 

  • Mums duduk dalam posisi setengah bersandar di kursi atau tempat tidur. Akan lebih nyaman jika Mums menggunakan bantal kecil di punggung bagian bawah sebagai pengganjal.
  • Pada posisi ini, seluruh berat tubuh bayi saat ia dibaringkan di atas perut Mums akan  dipikul oleh tubuh Mums.
  • Mums dan si Kecil juga sekaligus bisa melakukan kontak kulit-ke-kulit selama proses menyusu.
  • Manfaat dari posisi ini adalah bentuk payudara sedikit lebih rata saat Mums dalam posisi setengah berbaring, sehingga menjauhkan payudara dari hidung bayi. Berat payudara pun menjauhi tubuh bayi.

 

4. Cradle hold

 

  • Sebagai posisi menyusui yang paling umum, Mums menopang bayi menggunakan lengan di sisi payudara tempat bayi menyusu.
  • Kepala bayi bertumpu pada permukaan bagian dalam siku Mums, sementara lengan bawah Mums menopang punggung bayi, dan telapak tangan digunakan untuk memegang bokong atau paha atas bayi.
  • Mums dapat menggunakan tangan yang lain untuk menopang payudara atau puting.
  • Dalam posisi ini, pangkuan atau perut akan menahan beban payudara.

 

 

Baca juga: Ingin Menunda Kehamilan, Perlukah Menggunakan Konstrasepsi saat Sedang Menyusui?

 

 

 

 

Trik Menyusui dengan Payudara Besar

 

Selain memilih posisi yang paling nyaman, ada pula trik tertentu untuk membuat sesi menyusui  lebih lancar. Di antaranya adalah:

  • Pastikan Mums menggunakan bra menyusui yang dapat menopang payudara dengan baik. Payudara akan terasa semakin berat saat penuh, sehingga perlu disanggah dengan tepat untuk mencegah nyeri punggung dan leher.
  • Siapkan bantal menyusui untuk menopang bayi, sehingga Mums dapat melihat di mana dan bagaimana pelekatan bayi.
  • Gunakan gulungan kain dan tempatkan di bawah payudara untuk menopang. Ini akan membantu Mums melihat mulut bayi dengan benar dan menjaga agar payudara tidak menutupi hidung bayi.
  • Letakkan ibu jari Mums di atas payudara dan gunakan jari telunjuk untuk menangkup payudara. Posisi jari Mums akan terlihat seperti huruf "C, yang akan membantu mengarahkan puting dan areola ke dalam mulut bayi. Pertahankan posisi ini di sekitar areola, sehingga seluruh areola tersedia untuk bayi, sekaligus menjaga payudara dan pelekatan lebih mudah untuk bayi. 
  • Selalu posisikan bayi dan payudara pada ketinggian yang sama.
  • Jika payudara dalam kondisi penuh, bayi akan lebih sulit untuk menyusu. Maka, perah dengan tangan atau pompa terlebih dulu untuk meredakan pembengkakan. Pelekatan pun akan lebih mudah bagi bayi jika payudara lebih lembut.
  • Pantau berat badan bayi dan plot di kurva pertumbuhan secara teratur, untuk memeriksa apakah bayi menyusu dan tumbuh dengan baik.
  • Akibat keringat dan tetesan ASI, ruam bisa timbul di bawah payudara. Hal ini dapat membuat payudara lembap dan menjadi tempat berkembang biak jamur ataupun dermatitis. Maka, jaga agar payudara tetap bersih, kering, dan angin-anginkan sesering mungkin.

 

Semoga dengan informasi di atas, proses mengASIhi Mums akan semakin lancar dan nyaman, ya. (IS)

 

 

Baca juga: Ajaib, Kandungan ASI Berubah Sesuai Kebutuhan Bayi!

 

 

 

Referensi:

Mom Junction. Breastfeeding with Large Breasts

Romper. Larger Breasts