Setelah melahirkan, banyak orangtua yang siap untuk segera hamil kembali. Namun, tak sedikit pula yang memilih untuk menunda memiliki momongan kembali hingga beberapa waktu lamanya.

Umumnya, siapa pun yang tidak ingin hamil dalam waktu dekat harus menggunakan satu atau beberapa metode kontrasepsi. Namun, banyak orang yang beranggapan bahwa menyusui sama dengan kontrasepsi alami sehingga memutuskan untuk tidak menggunakan alat kontrasepsi tambahan.

Namun, benarkah bahwa Mums yang menyusui tidak perlu menggunakan kontrasepsi untuk mencegah kehamilan? Agar tidak salah mengambil keputusan, simak sampai tuntas pembahasan berikut.

Perlukah Kontrasepsi Saat Menyusui?

Mums mungkin pernah mendengar bahwa wanita tidak bisa hamil saat menyusui. Namun, benarkah anggapan itu? Belum tentu. Selama menyusui, kemungkinan untuk hamil lebih rendah, tetapi Mums yang menyusui tetap bisa hamil.

Wanita biasanya mengalami ovulasi atau pelepasan sel telur sekitar 2 minggu sebelum menstruasi dimulai. Jadi, ada kemungkinan untuk hamil lagi segera setelah bersalin, bahkan meskipun Mums sedang menyusui dan belum menstruasi lagi.

Karena alasan ini, jika Mums belum ingin hamil lagi, penting untuk menggunakan satu atau beberapa jenis kontrasepsi meskipun sedang menyusui.

Kapan Harus Mulai Menggunakan Kontrasepsi?

Untuk pasutri yang ingin menunda kehamilan setelah persalinan, disarankan untuk mendiskusikan tentang hal ini dengan dokter sebelum persalinan. Nantinya, dokter akan merekomendasikan jenis kontrasepsi yang tepat beserta kapan Mums atau Dads perlu menggunakannya.

Mums tidak akan mengalami menstruasi selama menyusui secara eksklusif dan si kecil masih berusia di bawah 6 bulan. Namun, penting untuk mulai menggunakan bentuk kontrasepsi lain jika:

  • Bayi sudah berusia lebih dari 6 bulan.
  • Mums sudah memberi si kecil makanan lain selain ASI, seperti susu formula atau MPASI.
  • Mums sudah mengalami menstruasi, meskipun hanya bercak ringan.
  • Mums mulai jarang menyusui.
  • Ada interval yang lebih lama antara waktu menyusui, baik di siang hari dan di malam hari.

Macam-macam Kontrasepsi

Tersedia banyak pilihan kontrasepsi untuk Mums yang sedang menyusui. Bahkan, banyak di antaranya yang dapat dimulai segera setelah melahirkan. Untuk mengetahui pilihan kontrasepsi yang paling tepat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.

Berikut beberapa jenis kontrasepsi yang efektif untuk mencegah kehamilan:

1. Kondom

Kondom adalah satu-satunya bentuk kontrasepsi yang bukan hanya mampu mencegah kehamilan, tapi juga melindungi dari sebagian besar infeksi menular seksual (IMS).

2. Pil oral

Kontrasepsi ini berbentuk tablet kecil yang diminum sekali sehari. Secara umum, pil oral terbagi menjadi dua jenis: pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progestin, serta pil mini hanya mengandung hormon progestin.

3. Perangkat Intrauterin (IUD)

Kontrasepsi ini berupa alat kecil berbentuk T yang mengandung hormon progesteron dan tembaga. Alat ini digunakan dengan cara dipasang di dalam rahim oleh penyedia layanan kesehatan yang terlatih. Ini adalah metode kontrasepsi jangka panjang, yang dapat bertahan selama tiga hingga 10 tahun.

4. Implan

Metode ini menggunakan batang kecil fleksibel yang ditempatkan di bawah kulit di lengan atas wanita, melepaskan suatu bentuk hormon progesteron. Hormon ini bekerja dengan menghentikan ovarium melepaskan sel telur dan mengentalkan lendir serviks sehingga menyulitkan sperma untuk masuk ke dalam rahim.

5. Injeksi

Kontraspsi ini berupa suntikan yang mengandung versi sintetis dari hormon progestogen. Ini disuntikkan ke pantat wanita atau lengan atas dan dapat bertahan selama 3 bulan.

6. Pil kontrasepsi darurat (morning after pills)

Ini dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Pil ini sebenarnya bisa efektif hingga lima hari setelah berhubungan seks tanpa kontrasepsi. Namun, semakin cepat pil ini diminum setelah berhubungan seksual, semakin efektif pula kinerjanya.

7. Cincin vagina

Kontrasepsi ini berupa cincin plastik fleksibel yang ditempatkan di dalam vagina. Cincin ini bekerja dengan melepaskan hormon estrogen dan progestogen, seperti yang ada dalam pil kontrasepsi oral kombinasi.

8. Diafragma

Diafragma adalah kubah silikon kecil lentur yang ditempatkan di dalam vagina untuk menghentikan sperma memasuki rahim. Diafragma harus tetap ditaruh di tempatnya selama setidaknya enam jam setelah berhubungan seks, tetapi tidak lebih dari 24 jam.

Sudah jelas, jika Mums tidak ingin segera hamil, maka Mums wajib menggunakan kontrasepsi, meskipun sedang menyusui. Hubungi dokter untuk mengetahui manfaat dan risiko dari setiap jenis alat kontrasepsi dan mana yang paling tepat untuk Mums.

Sumber:

 

https://www.nhs.uk/conditions/baby/support-and-services/sex-and-contraception-after-birth/

 

https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/15280-contraception-during-breastfeeding

 

https://www.health.qld.gov.au/news-events/news/types-contraception-women-condoms-pill-iud-ring-implant-injection-diaphragm