Pengaruh Ukuran Areola saat Menyusui

Areola adalah area kulit berbentuk lingkaran atau lonjong yang mengelilingi puting payudara. Ukuran dan warna areola berbeda-beda antara satu wanita dengan wanita lainnya. Hal ini bisa dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya juga masa kehamilan dan menyusui.

Nah, lantas apakah ukuran areola berpengaruh terhadap proses menyusui si Kecil? Yuk, cari tahu jawabannya melalui ulasan berikut, Mums!

Fungsi Areola

Selama kehamilan, kelenjar Montgomery, yang terletak pada areola cenderung lebih menonjol dan terlihat jelas. Benjolan-benjolan kecil ini sangat normal terjadi dan menjadi tanda bahwa tubuh Mums sudah siap untuk memproduksi ASI dan menyusui bayi.

Kelenjar Montgomery dan areola akan menghasilkan sedikit aroma yang khas. Aroma inilah yang membantu bayi baru lahir dapat menemukan puting susu Mums dan mulai menyusu dengan mudah. Setelah masa menyusui berakhir, kelenjar Montgomery biasanya akan menyusut kembali dan tekstur areola pun akan kembali ke bentuk semula.

Baca juga: Lakukan Cara Perawatan Payudara Ini ketika Mums Menyusui

Ukuran, Warna, dan Bentuk Areola

Ukuran diameter areola biasanya berkisar antara 1 hingga 2 inci. Namun, kembali lagi, setiap wanita bisa memiliki ukuran areola yang berbeda-beda. Bentuk dari areola pun bervariasi, bisa bulat atau lonjong dengan warna merah, pink, atau cokelat. Pada saat hamil dan menyusui, areola biasanya akan berwarna lebih gelap dan perlahan-lahan akan kembali ke warna yang lebih terang setelah fase menyusui berakhir.

Pengaruh Ukuran Areola Terhadap Proses Menyusui

Saat menyusu, bayi harus menempelkan mulutnya dengan sempurna pada payudara Mums. Proses inilah yang disebut dengan perlekatan. Perlekatan yang kurang tepat dapat menyebabkan puting mengalami nyeri dan dalam jangka panjang juga dapat menurunkan produksi ASI.

Lalu, seperti apa perlekatan yang tepat? Perlekatan yang tepat mengharuskan bayi mengisap selurah bagian puting, ditambah dengan sekitar setengah hingga 1 inci areola. Namun, besar kecilnya areola yang mampu diisap bayi juga bergantung pada ukuran areola Mums. Berikut gambaran umum dari proses perlekatan bayi saat menyusu yang perlu Mums perhatikan berdasar ukuran areola.

1. Areola dengan ukuran rata-rata

Rata-rata areola memiliki ukuran diameter sekitar 1,5 hingga 1,75 inci atau sekitar 4cm. Apabila Mums memiliki areola dengan ukuran rata-rata seperti ini, maka si Kecil perlu memasukkan hampir sebagian besar areola ke dalam mulutnya saat menyusu untuk mendapat perlekatan yang tepat.

2. Areola yang kecil

Areola yang lebih kecil biasanya berukuran kurang dari 1 inci. Dengan ukuran ini, seharusnya bayi dapat memasukkan seluruh bagian areola ke dalam mulutnya untuk memperoleh perlekatan yang tepat. Jika Mums masih dapat melihat sebagian areola saat bayi menyusu, maka dapat dipastikan perlekatan bayi kurang tepat. Untuk itu, coba lepaskan dulu isapan bayi dan coba kembali untuk memperbaiki posisi.

3. Areola yang besar

Areola yang besar umumnya berukuran lebih dari 2 inci. Areola yang besar mungkin akan membuat si Kecil tidak bisa memasukkan seluruh bagian tersebut ke dalam mulutnya. Namun, pastikan sekitar setengah atau lebih bagian areola masuk ke dalam mulut bayi untuk mendapat perlekatan yang tepat.

Bagi Mums yang memiliki areola lebih besar, mungkin akan lebih sulit untuk memastikan perlekatan bayi yang tepat. Oleh karenanya, jika Mums merasa kesulitan, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau konselor laktasi guna memastikan posisi perlekatan yang tepat.

Perlekatan yang tepat saat menyusu sangat penting untuk diperhatikan. Pasalnya, perlekatan yang kurang tepat tidak hanya memengaruhi asupan ASI bayi, tetapi juga dapat membuat Mums merasa tidak nyaman. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat membuat puting Mums menjadi nyeri dan menurunkan produksi ASI. Maka itu, penting untuk memperhatikan ukuran areola Mums, sehingga Mums dapat memperkirakan apakah si Kecil sudah mekakukann perlekatan yang tepat atau belum. (BAG)