Meski sering dianggap sepele, nyatanya rasa perih saat sariawan bisa mengganggu aktivitas Kamu, ya. Mau makan atau minum jadi sulit karena sakit, mau bicara juga jadi malas karena khawatir dengan bau mulut yang muncul.

 

Sering kali sariawan akan sembuh tanpa memerlukan pengobatan yang ribet. Namun, ada juga beberapa orang yang sangat sering terserang sariawan. Apa saja ya penyebab timbulnya sariawan? Benarkah karena kekurangan vitamin C?

 

Sariawan dalam istilah medis disebut dengan stomatitis aftosa (apthous stomatitis). Sariawan merupakan luka di dalam mulut, yang biasanya berwarna putih, kuning, atau abu-abu, serta berbentuk oval atau bulat. Luka ini bisa membengkak dan memiliki tepi berwarna merah karena peradangan.

 

Sariawan biasanya muncul di dalam pipi, bibir, lidah, dan langit-langit mulut. Jumlahnya pun bisa satu atau lebih. Rasa sakit dan tidak nyaman ketika sariawan tidak hanya hadir saat makan dan minum, juga saat menggosok gigi. Sariawan biasanya dapat sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu.

 Baca juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Gigi 

 

Macam-macam Sariawan

Berdasarkan ukurannya, luka sariawan dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Luka sariawan minor. Luka ini merupakan luka sariawan yang paling sering diderita. Luka sariawan minor memiliki ukuran yang kecil, dengan diameter sekitar 1 cm. Biasanya, ini dapat sembuh dalam waktu 10-14 hari. Luka jenis ini bisa muncul sebanyak 1-5 luka.
  • Herpetiformis. Luka sariawan jenis ini sangat jarang terjadi. Luka sariawan herpetiformis berukuran sangat kecil, berdiameter 1-2 mm, dan cenderung tumbuh secara berkelompok yang terdiri dari 10-100 luka. Herpetiformis bisa sembuh dalam waktu sekitar 7-14 hari.
  • Luka sariawan mayor. Luka ini memiliki ukuran yang lebih lebar, yakni 2-3 cm, lebih dalam dengan tepi yang tidak beraturan, serta terasa sangat nyeri. Luka sariawan mayor membutuhkan watu lebih lama untuk sembuh, yaitu sekitar beberapa minggu dan dapat meninggalkan bekas luka.

Baca juga : Cara Merawat Mulut agar Tetap Sehat dan Bersih

 

Penyebab Sariawan

Sariawan bisa muncul karena berbagai faktor. Pemakaian kawat gigi dan gigi palsu yang tidak pas, tambalan gigi yang tidak sempurna, bibir yang tidak sengaja tergigit, dan kurang menjaga kebersihan mulut bisa menyebabkan sariawan.

 

Penyebab umum dari sariawan adalah jamur Candida albicans. Jamur ini sebenarnya memang selalu ada dalam mulut, namun dalam jumlah yang kecil. Jika pertumbuhan jamur menjadi berlebihan, maka akan menyebabkan sariawan. Tidak terkendalinya pertumbuhan jamur umumnya disebabkan sistem kekebalan tubuh gagal mengusir mikroba buruk.

 

Sariawan bukan termasuk penyakit serius atau penyakit menular. Namun pada beberapa kasus sariawan, luka dapat disebabkan oleh infeksi virus. Sariawan dapat terjadi karena berbagai faktor, di antaranya:

  1. Perubahan hormon. Wanita yang sedang dalam masa menstruasi bisa mengalami sariawan akibat perubahan hormon dalam tubuhnya.
  2. Mengonsumsi pangan tertentu, misalnya makanan pedas, keju, kacang, cokelat, atau kopi.
  3. Efek samping obat atau sedang melakukan metode pengobatan tertentu, misalnya obat antiinflamasi nonsteroid (NSAIDs), kemoterapi, dan radioterapi.
  4. Penggunaan pasta gigi yang mengandung natrium lauret sulfat (sodium lauryl sulphate).
  5. Kondisi psikologis. Sariawan di bibir bisa muncul karena sedang stres, cemas, atau gelisah.
  6. Kelelahan.
  7. Kondisi medis tertentu, misalnya anemia, infeksi virus, campak, penyakit menular seksual, dan lain-lain.
  8. Kekurangan vitamin B. Menurut DR. drg. Harum Sasanti Yudoyono, Sp.PM., dari Departemen Gigi dan Mulut FKGUI-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, seperti dikutip melalui Mother&Baby, kekurangan vitamin C bukanlah menjadi penyebab sariawan, melainkan skorbut. Skorbut merupakan penyakit kesehatan gusi yang menyebabkan gusi mudah bengkak dan berdarah.
  9. Genetik. Jika Kamu lahir dari orang tua yang mempunyai bakat sariawan, maka Kamu berisiko mengalami hal yang sama, yaitu mudah terserang sariawan.

 

Sariawan tidak boleh dianggap sepele, ya Gengs. Periksakan diri Kamu jika ukuran sariawan sangat besar, sariawan tidak terasa sakit, meski sudah diberi obat rasa perih tidak kunjung hilang, dan jika sariawan dibarengi dengan demam tinggi serta diare.

 

Agar tidak terserang sariawan, Kamu harus rajin menjaga kebersihan mulut. Untuk Kamu yang memiliki bakat sariawan, jangan sampai kekurangan vitamin B. Kamu bisa mendapatkan vitamin B dari ikan, unggas, susu, telur, dan kacang-kacangan.

 

Jangan lupa rutin sikat gigi dan berkumur, serta berhenti merokok. Untuk Kamu yang memakai kawat gigi dan gigi palsu, jangan lupa menjaga kebersihannya dan rutin periksa ke dokter gigi.

Baca juga : 3 Cara Menjaga Dapur Agar Tetap Bersih