Pada area mulut, terdapat jaringan yang terletak di antara bagian dalam bibir atas dan gusi, yang disebut dengan frenulum. Normalnya, frenulum hanya bersifat jaringan tipis yang sangat fleksibel.

 

Namun, dalam beberapa kondisi khusus, terutama pada bayi, jaringan ini bisa sangat kaku dan tebal, sehingga membuat bibir bagian atas tidak bisa bergerak bebas. Kondisi inilah yang dikenal dengan istilah lip tie. Lantas, apakah lip tie berbahaya untuk bayi? Bagaimana cara untuk mengatasinya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

 

Apa Itu Lip Tie?

Untuk dapat menyusu dengan baik, bayi perlu menutup bibirnya dengan rapat di sekitar puting Mums. Seluruh bagian puting, termasuk areola, harus masuk sepenuhnya ke dalam mulut bayi. Hal ini membuat bayi perlu menggerakkan bibir atasnya agar terjadi pelekatan yang tepat.

 

Akan tetapi, beberapa bayi memiliki frenulum labial yang sangat pendek dan kaku daripada normalnya. Kondisi ini menyebabkan bayi kesulitan untuk menggerakkan bibir atas dan menyusu dengan leluasa.

 

Meski sama-sama membuat bayi sulit menyusu, lip tie berbeda dengan tongue tie. Pada kasus lip tie, frenulum pendek terdapat di antara bagian bibir atas dan gusi. Sementara, tongue tie adalah kondisi frenulum pendek terletak pada bagian bawah tengah lidah (yang menghubungkan lidah dan dasar mulut).

 

Baca juga: Bayi Susah Menyusu? Waspada Tongue Tie pada Bayi
 

Apa Saja Tanda-tanda Lip Tie?

Salah satu tanda paling menonjol dari lip tie adalah kesulitan bayi ketika menyusu. Namun, ada pula beberapa tanda lain dari lip tie yang dapat Mums detekse pada bayi, di antaranya:

- Kesulitan saat menempelkan bibir ke payudara.

- Kesulitan bernapas saat menyusu.

- Mengeluarkan suara 'klik' saat menyusu.

- Sering tertidur saat menyusu.

- Penambahan berat badan lambat atau tidak sesuai grafik.

- Kembung.

- Rewel.

 

Selain tanda-tanda yang ditunjukkan bayi, Mums juga dapat mengalami beberapa hal berikut ini jika bayi memiliki lip tie:

- Nyeri selama atau setelah menyusui.

- Payudara masih terasa kencang dan bengkak setelah menyusui.

- Saluran susu tersumbat atau mengalami mastitis.

- Kelelahan karena menyusui terus-menerus, tetapi bayi tampak seperti tidak pernah kenyang.

 

Apa Saja Komplikasi Akibat Lip Tie?

Lip tie sebenarnya bukanlah masalah serius yang harus dikhawtirkan. Namun, karena bayi akan mengalami kesulitan saat menyusu, Mums harus bersiap dengan beberapa komplikasi yang mungkin terjadi padanya, seperti dehidrasi atau kekurangan gizi, durasi menyusu jadi lebih pendek, dan berat badan bayi yang tidak optimal.

 

Beberapa ahli kesehatan juga percaya bahwa lip tie dapat menyebabkan masalah, seperti kerusakan gigi, penyakit gusi, dan masalah gigi lainnya. Hal ini karena susu dan makanan menumpuk di atas gigi. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih mendalam lagi terkait hal ini.

 

Baca juga: 5 Masalah Menyusui yang Umum Terjadi pada Ibu Baru
 

Bagaimana Memberikan Susu untuk Bayi dengan Lip Tie?

Bayi dengan kondisi lip tie mungkin akan lebih mudah menyusu menggunakan botol. Jadi, untuk memenuhi nutrisi si Kecil sementara Mums memperbaiki kondisi lip tie yang dialaminya, Mums dapat memberikan ASI menggunakan botol.

 

Bagaimana Penanganan Bayi dengan Lip Tie?

Penanganan lip tie pada bayi biasanya akan dilakukan oleh dokter dengan memotong sebagian kecil jaringan di frenulum labial, untuk membantu melonggarkannya. Prosedur ini tidak menimbulkan rasa sakit karena pemotongan dilakukan dengan laser atau pisau bedah, sementara bayi berada di bawah anastesi lokal.

 

Laser frenektomi dapat menyebabkan luka bakar, sehingga para ahli tidak merekomendasikan prosedur ini dilakukan pada bayi baru lahir. Selain itu, perawatan untuk prosedur laser juga terbilang cukup mahal dan berisiko. Bahkan, dalam beberapa kasus, lip tie dapat terjadi kembali setelah perawatan.

 

Jika memang orang tua tidak ingin melakukan prosedur pemotongan frenelum, maka harus dilakukan upaya untuk mengubah cara menyusui. Tujuannya agar bayi bisa tetap menyusu dengan nyaman dan memperoleh nutrisi yang cukup.

 

Lip tie memang bukan masalah kesehatan serius. Namun, kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan bayi dalam menyusu. Dalam jangka panjang, jika lip tie tidak dikoreksi atau metode menyusui tidak disesuaikan dengan kondisi mulut bayi, ia dapat berisiko mengalami dehidrasi dan kekurangan nutrisi. Oleh karena itu, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter terkait kondisi ini sesegera mungkin agar mendapat saran perawatan yang tepat. (AS)

 

Baca juga: ASI Tetap Bisa Diberikan Meski Mengalami 6 Masalah Ini
 

 

Referensi

Healthline. "Identifying and Treating a Lip Tie in Babies and Toddlers".

Medical News Today. "Lip tie: Revision and complications".

WebMD. "Lip tie: Revision and complications".