Aneurisma adalah kelainan pembuluh darah, di mana pembuluh darah melebar dan tipis seperti balon, sehingga rentan pecah kapan saja. Pemilik aneurisma ini tidak merasakan gejala apapun hingga suatu saat ketika pecah, dapat berdampak fatal. Ibaratnya penderita aneurisma ini menyimpan “bom” dalam tubuhnya yang dapat meledak kapan saja.

 

Aneurisma bisa terjadi di pembuluh darah manapun di tubuh, namun yang tersering ditemukan pada pembuluh darah otak atau pembuluh darah aorta di jantung dan perut yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Ketika aneurisma otak pecah, akan menyebabkan stroke bahkan kematian.

 

Maka, bagi pemilik anuerisma ini harus sangat hati-hati, agar jangan sampai pecah. Bagaimana seharusnya hidup dengan aneurimsa ini? 

 

Baca juga: Awas, Gejala Pertama Fibrilasi Atrium adalah Stroke!

 

Apa yang Memicu Aneurisma Semakin Membesar?

Mengingat aneurisma tidak menunjukkan gejala, satu-satunya cara mendeteksi kelainan pembuluh darah ini adalah dengan pencitraan, bisa melalui USG, MRI, angiografi dan sejenisnya. Inilah pentingnya melakukan cek up kesehatan secara menyeluruh, untuk mengetahui semua kelainan yang mungkin berbahaya.

 

Aneurisma ini bisa tumbuh lho Gengs! Dalam arti, pembuluh darah ini semakin lama bisa semakin tipis dan menggelembung hingga rentan pecah. Salah satu pemicunya adalah tekanan darah yang tinggi. Jadi, menjaga detak jantung dan tekanan darah tetap normal adalah cara nomor satu untuk menjaga aneurisma hingga peluang pecah sangat kecil.

 

Itulah sebabnya beberapa orang dengan aneurisma lantas berpikir mereka tidak boleh terlalu aktif atau melakukan aktivitas terlalu berat. Namun, seperti dijelaskan ahli bedah vaskular dari Amerika, dr. Federico Parodi, penderita aneurisma bisa kok beraktivitas normal. Inilah panduan aktivitas bagi mereka.

 

Baca juga: 8 Faktor Risiko Penyebab Serangan Jantung

 

Pedoman Kegiatan Bagi Penderita Aneurisma

Sebenarnya, tidak ada pedoman resmi tentang aktivitas yang seharusnya dilakukan penderita aneurisma. Namun, menurut dr. Parodi ada beberapa rekomendasi.

 

1. Jika ukuran aneurisma masih kecil

Untuk aneurisma yang masih kecil, diameter maksimal 4 cm atau lebih kecil, maka tidak ada batasan aktivitas yang harus dilakukan. Jika aneurisma membesar, pemiliknya mungkin perlu sedikit lebih hati-hati.

 

Sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung atau otak untuk mencegah segala kemungkinan. Aktivitas yang dilakukan harus tetap mengendalikan tekanan darah.

 

2. Jika ukuran aneurisma besar

Jika ukuran aneurisma saat ditemukan adalah 5-5,5 cm di aorta perut dan 5,5-6 cm untuk aneurisma aorta jantung, maka tidak bisa lagi dibiarkan. Harus segera diperbaiki melalui pembedahan. Nah, sembari menunggu waktu pembedahan, pasien bisa tetap aktif, meskipun terpantau.

 

Berikut ini adalah aneka kegiatan yang aman untuk dilakukan penderita aneurisma :

- Olahraga ringan, seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang.

- Mengangkat bobot ringan atau sedang.

- Bepergian, termasuk mengemudi dan mengendarai pesawat terbang.

- Berkebun, merawat hewan peliharaan atau pekerjaan rumah yang ringan.

- Bermain golf atau tenis masih aman asalkan terjaga inntensitasnya.

- Berhubungan seks.

- Naik wahana taman hiburan pun diperbolehkan.

 

Lebih dari 90 persen waktu dalam sehari dilakukan untuk aktivitas apapun yang biasa dilakukan orang tanpa aneurisma, bisa juga dilakukan dengan aman untuk penderita aneurisma," kata Dr. Parodi.

 

Baca juga: Waktu adalah Segalanya ketika Terjadi Serangan Jantung
 

Satu Hal yang Harus Dihindari!

Tetapi ada satu aturan umum yang tidak boleh dilakukan penderita aneurisma, yaitu mengangkat beban lebih dari setengah berat badannya. Apalagi dilakukan berkali-kali. 

 

Maka jika penderita aneurisma ingin memindahkan meja, kursi, atau benda berat lainnya, sebaiknya minta bantuan orang lain. Aktivitas angkat beban ini akan menyebabkan peningkatan detak jantung dan tekanan darah secara berulang.

 

Kapan aktivitas sudah terlalu banyak? Sangat mudah untuk mengetahui kapan suatu kegiatan sudah terlalu banyak, terutama bagi penderita aneurisma. Yaitu, saat jantung berdetak kencang dan mulai sulit mengatur napas (ngos-ngosan).

 

Jika Kamu atau orang terdekat Kamu memilliki aneurisma, dan merasakan hal itu segera hentikan aktivitas sebelum mencapai tingkat kelelahan. Di luar itu, tetaplah beraktivitas normal. Jangan kemudian hanya berdiam diri di rumah yang justru tidak sehat untuk jantung, bahkan aneurismanya. (AY)

 

Baca juga Agar Bermanfaat, Olahraga Mengenal Aturan. Yuk Cari Tahu Apa Saja!
 

 

Sumber

Clevelandclinic.org. Can I Dive Exercize or Have Sex If I have an Aneurysm