Kelenjar tiroid adalah organ tubuh yang berbentuk seperti kupu-kupu yang terletak pada bagian depan leher sebelah bawah. Kelenjar ini melepaskan hormon yang mengatur hampir semua proses metabolisme tubuh. Apa konsekuensi gangguan hormon tiroid? Geng Sehat harus tahu dan bisa membedakan gejala hipotiroid dan hipertiroid!

 

Dokter spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah- Puri Indah, dr. Muhammad Ikhsan Mokoagow, M.Med.Sci, Sp.PD-FINASIM., dalam paparannya di Jakarta, Rabu (28/8) menjelaskan, tiroid berperan dalam pengaturan beberapa fungsi penting dalam tubuh.

 

Hormon tiroid berperan dalam pengaturan denyut jantung, sistem saraf, berat badan, kekuatan otot, suhu tubuh, siklus menstruasi dan kadar kolesterol dalam tubuh. Jadi jika ada gangguan fungsi hormon tiroid, maka gejalanya berkaitan dengan fungsi-fungsi tersebut.

 

Gejala kekurangan hormon tiroid (hipotiroid) dan kelebihan (hipertiroid), sangat bertolak belakang. Penderita gangguan tiroid ini sebenarnya cukup banyak. Wanita lebih berisiko dibandingkan pria.Agar tidak salah lagi, ikuti penjelasan dr. Ikhsan berikut!

 

Baca juga: Gengs, Ketahui 7 Fakta Seputar Tiroid!



Perbedaan Gejala Hipertiroid dengan Hipotiroid

Pada dasarnya, cara kerja hormon tiroid adalah mengatur kecepatan sel bekerja. Jika hormon tiroid yang dihasilkan terlalu banyak, tentu membuat aktivitas sel dan organ tubuh menjadi meningkat. Contohnya denyut jantung akan menjadi lebih cepat atau aktivitas usus meningkat sehingga BAB menjadi lebih sering bahkan diare.

 

Sebaliknya kalau hormon tiroid terlalu sedikit, sel-sel tubuh akan melambat. Denyut jantung melambat, aktivitas usus melambat dan menimbulkan gejala sembelit
Agar tidak keliru, inilah perbedaan gejala hipertiroid dan hipotiroid:

 

Gejala Hipertiroid:

  • Sesak napas ketika beraktivitas

  • Jantung berdebar-debar

  • Lebih tahan suhu dingin/tidak tahan suhu panas

  • Keringat berlebihan

  • Rasa gugup berlebihan

  • Peningkatan nafsu makan

  • Penuruan berat badan

 

Gejala Hipotiroid:

  • Jumlah keringat sedikit

  • Kulit kering

  • Tidak tahan suhu dingin

  • Sulit BAB

  • Suara serak

  • Tuli

  • Gerakan lamban

  • Kulit kasar

  • Kulit terasa dingin

  • Pembengkakan sekitar mata

  • Denyut nadilambat < 75 kali per menit

  • Sering kesakitan pada pergelangan kaki

 

Baca juga: Waspadai 8 Penyakit yang Bisa Menyebabkan Kenaikan Berat Badan

 

Jika Kamu mengalami kumpulan gejala tersebut sebaiknya segera periksa ke dokter. Diagnosis hipertitoid maupun hipotiroid tidak sulit. Biasanya dokter akan menanyakan riawayat kesehatan dan gejala yang dirasakan.

 

Setelah itu dilakukan pemeriksaan fisik terutama di leher, apakah ada pembesaran tiroid. Gangguan fungsi tiroid bisa juga disebabkan karena kelainan bentuk tiroid, misalnya ditemukan pembesaran tiroid, adanya nodul, atau kanker tiroid.

 

Jika perlu dokter akan meminta dilakukan tes laboratorium untuk menentukan kadar TSH, dan juga USH leher, atau tes dengan radioaktif iodium.

 

Baca juga: Gangguan Tiroid pada Anak Bisa Sebabkan Retardasi Mental!

 

Pengobatan Gangguan Fungsi Tiroid

Penanganan gangguan tiroid, baik gangguan fungsi maupun bentuk, bertujuan untuk mengatasi gangguan kelebihan atau kekurangan kadar hormon tiroid. Hipotiroid bisanya diobati dengan pemberian tablet hormon tiroid. Untuk hipertiroid bisa bisa dilakukan ientervensi pada kelenjar tiroid agar tidak lagi memproduksi terlalu banyak hormon.

 

Atau jika ada nodul atau benjolan di tiroid perlu dievaluasi apakah ada kemungkinan kanker tiroid yang memerlukan tindakan bedah. Apapun penyebabnya, gangguan tiroid baik itu hipertiroid maupun hipotiroid tidak bisa diabaikan begitu saja. Jika gejala hipertiroid atau hipotiroid dibiarkan, dapat menyebabkan gangguan pada organ tubuh terkait, terutama jantung.

 

 

Baca juga: Prosedur RFA, Solusi Pengobatan Nodul Tiroid Tanpa Operasi