Merasa semua celana Geng Sehat tiba-tiba terasa sempit? Padahal, Geng Sehat tidak merasa banyak makan. Nah, bisa jadi ada penyakit atau gangguan di tubuh yang menyebabkan kenaikan berat badan. Faktanya, memang ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Mengalami kenaikan berat badan, selama masih dalam kadar normal, bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Namun, yang perlu dikhawatirkan adalah penyebab kenaikan berat badan tersebut.

 

Baca juga: Kenaikan Berat Badan yang Normal saat Hamil

 

Penyakit yang Menyebabkan Kenaikan Berat Badan

Ada beberapa penyakit dan gangguan hormon yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Apa saja ya, Gengs? Berikut 8 kondisi kesehatan dan penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan! 

 

1. Gangguan Tiroid (Hipotiroid)

Selain menyadari bahwa jeans Kamu sudah sempit, apa Kamu menyadari perubahan lain pada tubuh, seperti kelelahan, kulit lebih kering, atau rambut menipis? Hal-hal tersebut merupakan gejala gangguan tiroid, tepatnya hipotiroid.

 

Hipotiroid termasuk salah satu kondisi yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Hipotiroid sendiri adalah kondisi dimana kelenjar tiroid tidak memproduksi hormon tiroid yang cukup. Tiroid adalah kelenjar 'master' yang mengontrol banyak fungsi tubuh. Jadi, jika kelenjar tiroid terganggu, gejalanya bisa beragam.

 

Fungsi utama dari kelenjar tiroid adalah mengontrol metabolisme tubuh. Kalau tubuh tidak memiliki jumlah hormon tiroid yang cukup, maka tubuh tidak bisa banyak membakar energi dan kalori.

 

Menurut American Thyroid Association, satu dari setiap delapan wanita pasti terkena gangguan tiroid dalam hidupnya. Gejala umum yang perlu diwaspadai adalah kelemahan otot, selalu kedinginan, kembung, dan konstipiasi. Hipotiroid adalah salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang perlu diwaspadai.

 

2. PCOS

PCOS atau sindrom polikistik ovarium adalah penyakit yang disebabkan oleh hormon yang berantakan. Penyakit akibat gangguan endokrin ini menyebabkan ketidakseimbangan kadar hormon estrogen dan hormon testosteron.

 

Oleh sebab itu, PCOS juga termasuk salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Ketidakseimbangan hormon tersebut menyebabkan menstruasi yag tidak teratur, wajah berjerawat, dan bahkan tumbuhnya rambut wajah. 

 

PCOS juga mengganggu cara tubuh menggunakan insulin. Insulin adalah hormon yang bertugas mengubah karbohidrat menjadi energi. Jadi, PCOS juga meningkatkan kenaikan berat badan.

 

Ketika tubuh Kamu mengalami resistensi insulin, gula atau karbohidrat yang Kamu konsumi tidak diubah menjadi energi, melainkan disimpan di dalam tubuh dalam bentuk lemak.

 

Meskipun tidak ada obat yang bisa menyembuhkan PCOS, wanita bisa mengontrol gejalanya dengan menjalani gaya hidup sehat dan mengonsumsi obat. Dokter akan menentukan metode pengobatan yang tepat untuk pasien PCOS.

 

3. Gangguan Mood seperti Depresi dan Kecemasan

Tidak hanya penyakit fisik, depresi dan kecemasan juga termasuk salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Ketika merasa cemas dan sedih, hampir semua orang melampiaskannya dengan cara makan atau ngemil.

 

Padahal, kebanyakan makan tidak bisa mengatasi kedua masalah psikologis tersebut. Depresi dan kecemasan bisa menyebabkan kelelahan, sikap sensitif, dan kehilangan fokus.

 

Ketiganya bisa menurunkan keinginan Kamu untuk bangun beraktivitas dan berolahraga. Hal ini juga menyebabkan kenaikan berat badan. Coba perhatikan mood Kamu selama beberapa minggu terakhir ini.

 

Apakah Kamu sering merasa cemas, kurang semangat, dan sulit tidur? Kalau iya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan waspada karena depresi dan kecemasan termasuk salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

 

4. Perimenopaus dan Menopaus

Semua wanita pasti akan melalui masa perimenopaus dan menopaus. Saat mengalami kedua hal tersebut, pasti setiap wanita mengalami perubahan pada tubuhnya, salah satunya kenaikan berat badan.

 

Coba tanyakan kepada ibu Kamu, apa yang ia alami saat melewati masa perimenopaus dan menopaus. Meskipun apa yang Kamu alami bisa berbeda dengannya, ada kemungkinan besar kondisinya akan serupa. 

 

Jadi, kalau Kamu mengalami kenaikan berat badan pada usia-usia perimenopaus dan menopaus, maka kemungkinan itulah penyebabnya. Saat perimenopaus dan menopaus, hormon juga jadi berantakan, sehingga menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Baca juga: Tips Hindari Kenaikan Berat Badan di Bulan Puasa

 

5. Penyakit Cushing

Kortisol adalah hormon stres yang diproduksi tubuh sebagai respon terhadap situasi berbahaya. Namun, pada penyakit Cushing, hormon kortisol yang diproduksi tubuh terlalu berlebihan dan lebih lama.

 

Penyakit Cushing juga termasuk penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Pasalnya, salah satu efek samping dari masalah kesehatan ini adalah penumpukan lemak yang tidak normal pada area abdominal dan wajah.

 

Kalau Kamu mengonsumsi streroid dalam jangka panjang, maka Kamu punya risiko terkena penyakit Cushing. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh tumor di kelenjar pituitari dalam otak, yang memicu produksi hormon adrenokortikotropik. Hormon tersebut mengeluarkan sinyal ke kelenjar adrenal untuk memproduksi kortisol. 

 

Kenaikan berat badan merupakan gejala umum dari penyakit Cushing. Namun, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah jerawat dan kulit yang mudah luka. Tapi pada umumnya, tergantung dari penyebabnya, gejala penyakit Cushing bisa berbeda-beda.

 

6. Tumor Ovarium atau Rahim

Tumor adalah salah satu penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Tumor pada area pelvis, jika tidak kunjung ditangani, bisa menyebabkan pembesaran pada wilayah abdomen, sama seperti terjadinya penumpukan lemak di wilayah tersebut. 

 

Tumor ovarium dan tumor rahim bisa bersifat jinak, namun pada kasus lain juga bisa bersifat ganas. Selain kenaikan berat bada, gejala tumor ovarium dan rahim lainnya adalah nyeri punggung bawah, pendarahan pada vagina, sakit saat berhubungan seks, dan konstipasi.

 

7. Konsumsi Obat Tertentu

Sebelum membeli obat yang direkomendasikan dokter, coba tanyakan dulu, apakah obat-obat tersebut memiliki efek samping menaikkan berat badan. Obat-obat gangguan mental, seperti untuk depresi dan gangguan bipolar, umumnya menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Obat-obat gangguan mental tersebut bekerja pada otak. Jadi, ketika bekerja dengan cara menurunkan depresi, obat-obat tersebut juga meningkatkan nafsu makan. Obat hipertensi juga banyak yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Selain itu, suntik insulin juga memiliki efek samping kenaikan berat badan. Padahal, penderita diabetes harus menghindari kenaikan berat badan. Yang bisa dilakukan untuk mencegahnya adalah menjalani gaya hidup yang aktif dan disiplin.

 

8. Insomnia

Insomnia juga termasuk penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan. Kalau Kamu bekerja terlalu keras dan hanya punya waktu tidur empat jam, maka kemungkinan besar pelampiasannya adalah ngemil dan banyak makan.

 

Kenapa? Karena kedua hal itu bisa memberikan Kamu energi, yang berkurang akibat kurang tidur. Kenapa rasa lelah memicu nafsu makan? Menurut ahli, kurang tidur mengganggu kerja hormon yang mengontrol rasa lapar, yaitu grelin. Hormon grelin berfungsi memberi tahu tubuh kapan waktunya makan.

 

Produksi hormon tersebut meningkat jika Kamu kurang tidur. Di waktu yang bersamaan, hormon leptin yang memberi sinyal rasa kenyang, turun secara drastis. Dengan kedua kondisi tersebut, Kamu pasti mengalami kenaikan berat badan.

 

Baca juga: Penyebab Water Weight atau Kenaikan Berat Badan Akibat Cairan

 

Cara Menurunkan Berat Badan

Kalau berat badan Kamu naik akibat kedelapan kondisi dan penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan di atas, maka cara mengatasinya adalah mengonsumsi obat untuk mengobati penyakitnya dan mengubah gaya hidup.

 

Gaya hidup penting yang perlu Kamu jalani adalah konsumsi makanan sehat dan tidak berlebihan. Selain itu, Kamu juga harus aktif beraktivitas atau berolahraga. Tidak perlu olahraga berat, mulailah dari yang ringan, seperti berjalan kaki.

 

 

 

Konsultasikan dengan dokter tentang cara aman untuk menurunkan berat badan. Nantinya dokter akan memberikan rekomendasi yang lebih detil, disesuaikan dengan kondisi Kamu. (UH/AY)

penyakit yang bisa menyebabkan kenaikan berat badan

 

Sumber:

American Thyroid Association. General Information/Press Room.

Health.com. 8 Conditions That Could Explain Your Sudden Weight Gain. September. 2018.