Saat hamil akan terjadi banyak perubahan dalam tubuh Mums, dari mulai emosi yang naik turun, morning sickness, penciuman yang semakin tajam, sampai ke berat badan yang mengalami kenaikan. Kenaikan berat badan penting bagi Mums yang sedang mengandung demi perkembangan dan kesehatan janin. Kenaikan berat badan Mums berpengaruh pada berat badan dan kesehatan bayi yang lahir.

 

Banyaknya kenaikan berat badan harus stabil dan sesuai agar badan Mums tetap sehat. Kenaikan berat badan yang dianjurkan juga berbeda-beda pada setiap ibu hamil. Kenaikan berat badan yang tepat disesuaikan dan tergantung dari Indeks Massa Tubuh (IMT) dan berat badan Mums sebelum hamil.

 

Wanita yang memiliki berat badan rendah sebelum hamil, perlu menaikkan berat badannya lebih banyak. Hal tersebut demi memenuhi kebutuhan dirinya sendiri serta bayi dalam kandungannya. Lain hal dengan Mums yang overweight alias memiliki berat badan lebih, ia tidak perlu menaikan berat badan terlalu banyak. Ia bisa menggunakan cadangan lemak untuk menjadi energi dan mendukung perkembangan janin.

 

Kenaikan Berat Badan yang Normal

Di bawah ini merupakan kenaikan berat badan ibu hamil yang normal menurut IMT. IMT didapatkan dari pembagian berat badan (dalam kg) dengan tinggi tubuh Mums (dalam m2). Misalnya, Mums memiliki berat badan 80 kilogram dan tinggi 1,75 m (175 centimeter). Pertama, kalikan tinggi badan dalam kuadrat: 1,75 x 1,75 = 3,06. Selanjutnya, bagi angkat berat badan dengan hasil kuadrat tinggi badan: 80/3,06 = 26,1

  • IMT di bawah 18,5 kg/m2 (berat badan di bawah normal), maka Mums disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 12,7 – 18,1 kg.
  • IMT sekitar 18,5–22,9 kg/m2 (berat badan normal), maka Mums disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 11,3 – 15,9 kg.
  • IMT di atas sekitar 23 kg/m2 (kelebihan berat badan), maka Mums disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 6,8 – 11,3 kg.
  • IMT di atas 25 kg/m2 (obesitas), maka Mums disarankan untuk menaikkan bobot sekitar 5,0 – 9,1 kg.
  • Bagi ibu yang hamil anak kembar, disarankan untuk menaikkan berat badan sebesar 11,5-24,5 kg selama hamil.

 

Diperkirakan kenaikan berat badan pada trimester pertama berkisar antara 0,5 – 2 kg. Setelah itu, berat badan Mums diperkirakan akan bertambah tiap minggunya pada trimester ke-2 dan ke-3 sekitar 0,4 – 0,59 kg (untuk berat badan di bawah normal), 0,36 – 0,45 kg (untuk berat badan normal), 0,23 – 0,32 kg (untuk berat badan berlebih), dan 0,18 – 0,27 kg (untuk obesitas).

 

Distribusi Penambahan Berat Badan

Kenaikan berat badan yang dialami oleh wanita hamil disediakan untuk janin dalam kandungan serta plasenta dan cairan ketuban sebanyak 1/3. Sisanya dibagikan kepada rahim agar bisa melakukan pembesaran, jaringan payudara, volume darah, serta cadangan lemak Mums sebagai persiapan untuk fase menyusui. Dilansir dari whattoexpect.com, berikut ini merupakan distribusi pembagian kenaikan berat badan pada ibu hamil.

  • Bayi: 3–3,6 kg
  • Plasenta: 0,7 kg
  • Air ketuban: 1 kg
  • Payudara: 1 kg
  • Rahim: 1 kg
  • Peningkatan volume darah: 1,4–1,8 kg
  • Peningkatan volume cairan: 1,4–1,8 kg
  • Cadangan lemak: 2,7–3,6 kg

 

Kelebihan Berat Badan pada Ibu Hamil

Mitos yang beredar adalah bahwa Mums harus mengonsumsi dua porsi makanan karena sedang mengandung. Faktanya, ibu  hamil hanya membutuhkan tambahan 300 kalori. Bahkan, bagi Mums yang masih dalam fase trimester pertama hampir tidak dibutuhkan kalori tambahan. Penyebab kelebihan naiknya berat badan pada ibu hamil juga bisa diakibatkan oleh faktor kelelahan. Rasa lelah dan kurang tidur akan membuat Mums malas beraktivitas sehingga membuat naiknya berat badan menjadi berlebihan. Tak hanya itu, kadar hormonal yang berubah drastis bisa mengakibatkan stres, dan stres bisa meningkatkan risiko naiknya berat badan yang berlebih.

Baca juga: 5 Cara Menaikkan Berat Badan Bayi  

 

Asupan kalori yang berlebih justru berdampak tidak baik pada kehamilan Mums dan berpengaruh pada kondisi janin. Kenaikan berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko Mums terkena pre-eklampsia. Selain itu, kalori berlebih bisa membuat bayi yang lahir menderita obesitas. Kelebihan berat badan juga bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional yang bisa berlanjut menjadi diabetes tipe 2. Diabetes juga bisa menyebabkan risiko terkena komplikasi saat melahirkan seperti tekanan darah tinggi. Banyaknya lemak dalam tubuh bisa membuat hasil USG menjadi kurang akurat.

 

Mengontrol Kenaikan Berat Badan saat Hamil

  • Makanlah 5-6 kali makanan dalam porsi kecil setiap harinya.
  • Pilih makanan dengan karbohidrat kompleks yang lebih bergizi seperti nasi merah dan roti gandum.
  • Jangan lupa konsumsi sayuran dan buah-buahan.
  • Sediakan makanan ringan seperti kacang, keju, buah kering, biskuit, es krim atau yogurt.
  • Tambahkan susu bubuk tanpa lemak pada kentang rebus, telur orak-arik atau sereal.
  • Tambahkan ekstra mentega atau krim keju pada makanan Mums.
  • Olah makanan secara sehat seperti dengan dipanggang, kukus atau rebus.
  • Berolahraga

 Baca juga: Senam Hamil untuk Janin yang Sehat 

Baca juga: Belly Painting, Tren Unik saat Hamil 

 

Selalu ingat untuk kontrol kenaikan berat badan Mums. Terlalu banyak kenaikan atau justru sangat sedikit berat badan yang  bertambah akan menambah risiko gangguan kesehatan untuk Mums dan bayi dalam kandungan Mums. (AR/OCH)