Gangguan tiroid merupakan suatu kondisi medis dimana hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid tubuh kita tidak sesuai dengan kondisi normal atau kebutuhan tubuh. Padahal, kelenjar tiroid merupakan kelenjar penting dalam tubuh manusia yang berperan dalam mengatur metabolisme dan kesehatan tubuh.

 

Hormon tiroid sangat diperlukan untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.

 

Gangguan Tiroid Bisa Dialami Bayi Hingga Orang Dewasa

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, “Gangguan tiroid penting untuk diperhatikan karena jika tidak terdeteksi segera dan mendapatkan penanganan yang tepat, akan menyebabkan kondisi hipertiroidisme atau hipotirodisme yang dapat berdampak serius pada semua kelompok usia.”

 

Walaupun lebih banyak dialami oleh orang dewasa,  anak-anak dan bayi juga dapat mengalami gangguan tiroid. Pada anak-anak, gangguan paling sering adalah hipotiroid atau kekurangan hormon tiroid.

 

Kondisi hipotiroid yang didapatkan sejak lahir disebut hipotiroid kongenital atau hipotiroid bawaan. Hipotiroid kongenital yang tidak diobati dapat menimbulkan masalah pada tumbuh kembang anak dan menyebabkan anak mengalami gangguan bicara, gangguan berjalan, hingga keterbelakangan mental.

 

Pada orang dewasa kondisi hpotiroidisme dapat disebabkan oleh kelainan pada hipotalamus, kelenjar pituitari, dan kelenjar tiroid. Hipotiroidisme menyebabkan metabolisme tubuh menjadi lebih lambat.

 

Hipotiroidisme yang terjadi dalam waktu lama dapat berkembang menjadi komplikasi yang menyebabkan penurunan suhu tubuh, gagal jantung, anemia, bahkan koma jika tidak mendapatkan penanganan dengan tepat.

 

Kebalikan dari hipotiroidisme, kondisi ini terjadi akibat kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroid terlalu tinggi sehingga metabolisme tubuh menjadi lebih cepat dari biasanya. Hipertiroid dapat menyebabkan penurunan berat badan secara drastis dan jantung berdetak lebih cepat atau tidak teratur.

 

Penyakit tiroid juga dapat mempengaruhi kadar insulin. Karena hipertiroidisme meningkatkan metabolisme, insulin dieliminasi lebih cepat sehingga menyebabkan kadar gula darah meningkat. Hal ini dapat meningkatkan risiko diabetes atau membuat diabetes lebih sulit dikendalikan. Sedangkan hipotiroidisme dapat menyebabkan gula darah rendah.

 

 

Deteksi Dini Gangguan Tiroid

Dr. Maxi menambahkan, Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya deteksi dini dan diagnosis gangguan tiroid pada populasi dewasa yang berisiko tinggi, melakukan Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir, dan memastikan pengobatan yang efektif untuk hipertiroid dan hipotiroid di Indonesia.

 

Hal ini karena masalah gangguan tiroid ini masih sering terabaikan. Diperkirakan sekitar 200 juta orang di seluruh dunia terkena gangguan tiroid dan lebih dari 50% dari penderita gangguan tiroid tidak terdiagnosis. Di Indonesia, berdasarkan data tahun 2022, jumlah penyandang hipotiroid diperkirakan mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan diperkirakan masih sangat rendah yaitu 1,9% Sedangkan jumlah penyandang hipertiroid diperkirakan mencapai 13,2 juta dengan tingkat penanganan yang dipeperkirakan juga sangat rendah, hanya 6,2%.

 

Ketua Indonesian Thyroid Association Cabang Jakarta Raya (InaTA Jaya), dr. Dicky L. Tahapary, Sp.PD-KEMD, Ph.D., FINASIM mengatakan,masyarakat untuk mewaspadai risiko gangguan tiroid dan tidak perlu takut untuk melakukan skrining, terutama pada populasi dewasa berisiko tinggi. “Sebab, jika tidak didiagnosis dan ditangani sejak dini, bisa mengakibatkan masalah kesehatan serius, bahkan bisa menyebabkan gangguan tiroid dan kesehatan ke anak,” jelasnya.

 

Sebagai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya skrining gangguan tiroid, PT Merck Tbk bekerjasama dengan Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan InaTA cabang Jakarta melakukan kegiatan talk show Kenali Tiroid Anda (KITA) dan skrining gangguan tiroid gratis di RSCM Kencana, Jakarta pada 3 Oktober 2023 lalu.

 

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program RAISE Tiroid ini dilakukan untuk mensosialisasikan gangguan tiroid, terutama untuk populasi dewasa berisiko tinggi. Sejak dimulai pada Mei 2023, program RAISE Tiroid telah melakukan pelatihan kepada lebih dari 2.600 praktisi kesehatan dan menyediakan pemeriksaan gangguan tiroid untuk lebih dari 19.200 pasien di 59 kota, 12 Provinsi.