Donor darah adalah cara mulia dan tanpa pamrih untuk membantu orang lain. Donor darah membantu orang yang membutuhkan transfusi untuk berbagai jenis kondisi medis. Bahkan, donor darah seringkali membantu menyelamatkan nyawa orang lain. Bagi si pendonor sendiri, menyumbangkan darah bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan mental. Karena alasan ini, banyak orang yang mendonorkan darahnya secara rutin.
Banyak juga orang dengan diabetes yang ingin mendonorkan darahnya, tetapi khawatir mengenai efek donor darah pada diabetesnya. Bukan tanpa alasan, setiap keputusan kecil bisa berdampak besar terhadap perkembangkan diabetes. Lantas, apakah orang diabetes boleh donor darah? Mari kita pahami hal ini dengan lebih dalam.
Apakah Orang Diabetes Boleh Donor Darah?
Umumnya, aman bagi orang dengan diabetes untuk mendonorkan darah. Diabetes adalah penyakit metabolisme yang mempengaruhi tubuh pasien, bukan darah. Selama pasien tidak memiliki komplikasi kronis diabetes, seperti penyakit jantung atau masalah ginjal, aman bagi pasien untuk mendonorkan darah.
Orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 sama-sama bisa memberikan donor darah. Namun, kamu harus mengelola diabetes dengan benar dan dalam keadaan sehat sebelum mendonorkan darah. Mengelola diabetes dengan benar artinya kamu harus menjaga kadar gula darah yang sehat. Pastikan kamu mengonsumsi makanan bergizi setiap hari dan berolahraga dengan cukup.
Menjalani gaya hidup sehat membantu menjaga kadar gula darah dalam kisaran yang sehat. Selain itu, obat-obatan yang diresepkan untuk mengelola diabetes seharusnya juga tidak memengaruhi kemampuan untuk menyumbangkan darah.
Orang diabetes harus memiliki jumlah hemoglobin normal, angka gula darah yang sehat, tekanan darah yang sehat, dan tidak memiliki infeksi. Kriteria lain agar pengidap diabetes boleh mendonorkan darah, meliputi:
- berada dalam kesehatan yang baik
- berusia di atas 17 tahun
- berat badan minimal 50 kg
- bebas dari gejala penyakit, seperti pilek atau flu.
Meskipun tiap orang biasanya dapat mendonorkan darah setiap 56 hari, beberapa dokter merekomendasikan interval yang lebih lama bagi penderita diabetes. Jika kamu ingin menyumbangkan darah, tetapi khawatir dengan diabetes, bicarakan dengan dokter terlebih dahulu. Dokter akan menjawab setiap keraguanmu dan menentukan apakah ini pilihan terbaik untukmu.
Bagaimana Cara Mempersiapkan Diri untuk Donor Darah?
Sebelum memutuskan untuk mendonorkan darah, ada beberapa hal yang bisa dipersiapkan untuk memastikan keberhasilanmu. Berikut hal yang perlu kamu lakukan:
- Tingkatkan asupan air sejak beberapa hari sebelum jadwal donor darah dan mendekati waktu donor.
- Makan makanan kaya zat besi atau minum suplemen zat besi 1 sampai 2 minggu sebelum donor.
- Tidur nyenyak pada malam sebelum donor. Idealnya, kamu harus tidur 8 jam atau lebih.
- Makan makanan seimbang menjelang donor darah dan sesudahnya. Ini sangat penting untuk menjaga glukosa darah tetap dalam kadar normal.
- Kurangi kafein pada hari donor darah.
- Bawalah daftar obat-obatan yang sedang kamu konsumsi.
Bagaimana Donor Darah Memengaruhi Diabetes?
Setelah mendonorkan darah, volume darah di tubuh akan kembali normal dalam beberapa hari. Namun, dibutuhkan sekitar 10 hingga 12 minggu agar sel darah merah yang hilang dapat tergantikan sepenuhnya. Ini akan memengaruhi level HbA1c. Jadi, jika kamu mendonorkan darah dalam tiga bulan menjelang tes darah HbA1c, beri tahu tim medis. Ini akan membantu mereka menginterpretasikan hasil HbA1c dengan lebih akurat.
Pada intinya, orang dengan diabetes tipe 1 maupun 2 dapat mendonorkan darahnya dengan aman selama diabetes terkelola dengan baik. Lebih baik lagi jika kamu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mendonorkan darah untuk mengetahui apakah ini keputusan yang tepat.
Sumber:
NDTV.com. Can-diabetics-donate-blood-heres-what-experts-have-to-say
Healthline.com. Can-diabetics-donate-blood
Medicalnewstoday.com. Can-people-with-diabetes-donate-blood
Diabetes.org.uk. Life-with-diabetes/giving-blood
