Glucagon

Penggunaan

Glucagon digunakan untuk mengobati hipoglikemia (kadar gula darah rendah). Selain itu, glucagon juga dapat digunakan saat pemeriksaan radiologi (X-ray) untuk membantu mendiagnosis penyakit tertentu pada lambung dan usus.

Baca juga: Saat Otak Kekurangan Gula Akibat Hipoglikemia, Ini Dampaknya!

(https://www.drugs.com/mtm/glucagon.html)

Cara Kerja Obat

Glucagon merupakan hormon yang dapat meningkatkan kadar gula darah. Glucagon juga dapat memperlambat pergerakan otot halus pada lambung dan usus yang membantu pencernaan.
(https://www.drugs.com/mtm/glucagon.html)

Efek Samping

Seperti kebanyakan obat, glucagon juga memiliki beberapa efek samping yang harus diperhatikan, seperti:
1) Efek samping yang jarang terjadi adalah kecemasan, pandangan kabur, menggigil, keringat dingin, koma, kebingungan, kulit pucat dan dingin, depresi, pening, detak jantung cepat, sakit kepala, meningkatnya rasa lapar, mual, tegang, mimpi buruk, kejang, terguncang, bicara tidak jelas, serta kelelahan atau kelemahan yang tidak biasa.
2) Efek samping yang kejadiannya tidak diketahui adalah kesulitan menelan, pening, wajah pucat, kepala terasa berputar, detak jantung menjadi cepat, bentol, gatal, kulit kemerahan, telinga berdentum, bengkak pada kelopak mata, wajah, bibir, atau lidah, detak jantung cepat atau melambat, berkeringat, serta dada terasa sesak.
3) Efek samping yang umum terjadi adalah muntah.

Baca juga: Mencegah Hipoglikemia Selama Penderita Diabetes Berpuasa

(https://www.drugs.com/sfx/glucagon-side-effects.html)

Pemakaian Obat

Penggunaan glucagon harus dilakukan secara tepat seperti aturan berikut:
1) Glucagon diinjeksi di bawah kulit, dalam otot, atau dalam vena. Dokter atau tenaga medis yang akan menyuntikkan glucagon pada pasien.
2) Setelah injeksi glucagon, pasien sebaiknya mengonsumsi makanan mengandung gula yang mudah dicerna, contohnya jus buah, gel glukosa, permen, kismis, dan soda nondiet. Setelah itu, konsumsi camilan atau makanan ringan, seperti keju, biskuit, atau sandwich daging.
3) Kadar gula darah yang rendah dapat terjadi pada penderita diabetes. Gejalanya adalah sakit kepala, rasa lapar, berkeringat, cemas, pening, mual, detak jantung cepat, dan timbul perasaan cemas atau terguncang. Untuk mengatasi kadar gula darah yang menurun adalah dengan mengonsumsi makanan mengandung gula yang mudah dicerna, seperti jus buah, gel glukosa, permen, kismis, dan soda nondiet.
4) Dalam kondisi darurat, tidaklah memungkinkan untuk memberitahu dokter atau tenaga medis bahwa pasien sedang hamil atau sedang menyusui. Jadi, pastikan bahwa dokter yang menangani kehamilan atau menangani bayi mengetahui bahwa pasien telah menerima injeksi glucagon.
5) Simpan serbuk glucagon dan pelarutnya pada suhu kamar dan jauhkan dari tempat lembap, panas, serta terkena cahaya matahari langsung.
(https://www.drugs.com/mtm/glucagon.html)

Dosis

Glucagon tersedia dalam bentuk injeksi. Sediaan injeksi ini dapat disuntikkan melalui vena, otot, atau keduanya di bawah kulit. Setiap metode injeksi memiliki anjuran dosis sebagai berikut.

1. Injeksi melalui vena untuk tujuan diagnostik dalam pemeriksaan radiologi pada saluran cerna, yakni melemaskan lambung, pangkal usus, usus halus, dan usus 12 jari, dosisnya 0,2-0,5 mg. Sedangkan untuk melemaskan usus besar dosisnya 0,5-0,75 mg.

2. Injeksi melalui otot untuk tujuan diagnostik dalam pemeriksaan radiologi pada saluran cerna, yakni melemaskan lambung, pangkal usus, usus halus, dan usus 12 jari, dosisnya 1 mg. Sedangkan untuk melemaskan usus besar dosisnya 1-2 mg.

3. Injeksi melalui otot, vena, dan bawah kulit untuk mengatasi hipoglikemi berat dosisnya 1 mg. Injeksi glukosa melalui vena sebaiknya diberikan jika tidak ada respons dalam waktu 10 menit. Dosis glucagon dapat diulangi jika dibutuhkan.

Baca juga: Waspadai 6 Tanda Tubuh Kekurangan Gula Darah

(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/glucagon/?type=brief&mtype=generic)

Interaksi

Hati-hati penggunaan glucagon jika bersamaan dengan beberapa jenis obat berikut karena dapat menimbulkan interaksi dalam tubuh.
1) Obat golongan Beta Blocker akan menyebabkan peningkatakan denyut jantung dan tekanan darah jika digunakan bersamaan dengan glucagon.
2) Insulin dapat menyebabkan efek antagonis (efeknya bertolak belakang) jika digunakan bersamaan dengan glucagon.
3) Indomethacin dapat memperparah hipoglikemi jika digunakan bersamaan dengan glucagon.
4) Glucagon dapat meningkatkan efek antikoagulan jika diberikan bersamaan dengan warfarin.
5) Obat antikolinergik dapat meningkatkan reaksi pada saluran cerna jika digunakan bersamaan dengan glucagon.
(https://www.mims.com/indonesia/drug/info/glucagon/?type=brief&mtype=generic)