Bakteremia merupakan kondisi di mana terdapat bakteri di aliran darah. Istilah lain yang mungkin yang digunakan untuk menyebut bakteremia adalah "keracunan darah", tetapi ini bukan istilah medis. Dalam beberapa kasus, bakteremia tidak menimbulkan gejala apa pun. Dalam kasus lain, gejala mungkin ada dan menimbulkan potensi risiko komplikasi serius.

 

Bakteremia dapat terjadi secara spontan, selama infeksi jaringan tertentu, dengan penggunaan indwelling genitourinari atau kateter IV, atau setelah gastrointestinal, genitourinari, perawatan luka, atau prosedur lainnya.

 

Baca juga: Yuk Ketahui Cara-cara Penularan Penyakit!
 

Bakteremia atau Infeksi Darah

Mari, kita bahas bakteremia dengan lebih mendetail. Ini dia informasinya:

 

1. Bakteremia versus sepsis

Bakteremia terkadang dikaitkan dengan kondisi lain, seperti septikemia dan sepsis. Memang, istilah ini terkait erat, tetapi memiliki arti yang sedikit berbeda. Ketika infeksi menyebar ke aliran darah, ini disebut bakteremia. 

 

Pada kebanyakan orang yang sehat, bakteremia dapat hilang dengan sendirinya tanpa memicu masalah kesehatan. Namun, jika infeksi yang terjadi di dalam aliran darah tidak diobati, infeksi aliran darah dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Salah satunya adalah sepsis, yang disebabkan oleh respon imun yang kuat terhadap infeksi.

 

2. Gejala

Terkadang, bakteremia tidak menunjukkan gejala karena sistem kekebalan mampu membersihkan bakteri. Ketika bakteremia menyebabkan infeksi aliran darah, kamu mungkin akan mengalami gejala, seperti:

  • demam
  • menggigil
  • gemetar.

 

Baca juga: Si Kecil Muntah-Muntah Tanpa Demam? Tetap Tenang, Ini Penjelasannya

 

3. Penyebab

Ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan bakteremia. Contoh bakteri tersebut meliputi:

  • Staphylococcus aureus
  • Escherichia coli
  • Bakteri pneumokokus
  • Streptokokus Grup A
  • Salmonella spesies
  • Pseudomonas aeruginosa

Bakteremia dapat terjadi melalui beberapa cara, yang meliputi:

  • melalui prosedur gigi, seperti pembersihan gigi rutin atau melalui pencabutan gigi
  • dari operasi
  • infeksi yang menyebar dari bagian tubuh lain ke dalam aliran darah
  • melalui perangkat medis, khususnya kateter dan tabung pernapasan
  • melalui luka parah atau luka bakar

 

4. Diagnosis

Bakteremia biasanya didiagnosis melalui kultur darah. Untuk melakukan ini, sampel darah akan diambil dari pembuluh darah di lengan, kemudian diperiksa di laboratorium untuk diuji keberadaan bakterinya.

 

Bergantung pada dugaan penyebab infeksi, dokter mungkin ingin melakukan tes tambahan. Beberapa tes yang mungkin dilakukan, meliputi:

  • biakan dahak, jika pasien tampak mengalami infeksi pernapasan atau menggunakan selang pernapasan
  • kultur luka jika pasien terluka, terbakar, atau baru saja menjalani operasi
  • pengambilan sampel dari kateter
  • tes pencitraan, seperti X-ray, CT scan, dan USG.

 

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Adenovirus, Penyebab Hepatitis Akut Misterius pada Anak

 

5. Pengobatan

Pengobatan untuk infeksi aliran darah memerlukan pemberian antibiotik dengan segera. Ini dapat membantu mencegah terjadinya komplikasi, seperti sepsis. Selama perawatan, pasien akan dirawat di rumah sakit. 

 

Saat keberadaan bakteri dalam darah dikonfirmasi, kemungkinan pasien akan mendapatkan antibiotik spektrum luas, yang biasanya diberikan melalui cairan infus. Selama tindakan ini, jenis bakteri yang menyebabkan infeksi dapat diidentifikasi dan pengujian sensitivitas antibiotik dapat diselesaikan.

 

Lama pengobatan bermacam-macam, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan infeksi. Antibiotik mungkin diberikan selama 1 hingga 2 minggu. Cairan infus dan obat lain juga dapat diberikan selama perawatan untuk membantu menstabilkan kondisi.

 

6. Risiko dan komplikasi

Apabila infeksi aliran darah dibiarkan tanpa pengobatan, pasien berisiko mengalami komplikasi yang berpotensi mengancam jiwa, seperti sepsis dan syok septik. Sepsis terjadi akibat respons imun yang kuat terhadap infeksi. Respons ini dapat mengakibatkan perubahan pada tubuh, seperti peradangan, yang dapat berbahaya karena menyebabkan kerusakan organ.

 

Saat syok septik terjadi, tekanan darah turun drastis. Kegagalan organ juga dapat terjadi. Akhir kata, bakteremia adalah kondisi yang sangat serius dan harus diobati secepat mungkin setelah didiagnosis.

 

Singkatnya, bakteremia umumnya dapat dihindari dengan tidak mengabaikan infeksi ringan, seperti infeksi kulit atau infeksi saluran kemih. Selain itu, pemantauan ketat terhadap gejala juga merupakan hal penting untuk mengantisipasi kondisi mengancam jiwa ini.

 

Baca juga: Hati-Hati, Mual Setelah Makan Bisa Jadi Gejala Penyakit Serius

 

 

Sumber:

Verywellhealth.com. Bacteremia.

Healthline.com. Bacteremia treatment.