Jika Geng Sehat  mengenal penyakit jantung koroner dan stroke, pasti sudah tahu bahwa penyebabnya. Adanya penyempitan pembuluh darah yang menuju jantung dan otak, mengakibatkan dua penyakit mematikan tersebut.

 

Selain penyempitan pembuluh darah oleh plak, ternyata biang keladi penyumbatan pembuluh darah bisa juga disebabkan terbentuknya gumpalan darah atau blood clot. Apa dampak terbentuknya gumpalan darah dan pencegahannya?

 

Baca juga: Serangan Jantung Harus Segera Ditangani!

 

Apa itu Gumpalan Darah?

Darah yang normal terdiri dari keping-keping darah yang saling bergerak bebas. Suatu saat keping-keping darah ini saling lengket dan membentuk gumpalan atau bekuan darah. Gumpalan darah terdiri dari sel darah dan protein dalam darah.

 

Bekuan darah sebenarnya diperlukan tubuh pada kondisi tertentu. Misalnya, saat Kamu terluka, maka darah dan komponennya otomatis akan menggumpal dan menutup luka untuk menghentikan perdarahan. Namun gumpalan darah ini akan kembali larut dan terurai ketika luka sembuh.

 

Tetapi jika gumpalan darah terbentuk ketika tidak dibutuhkan, akibatnya fatal. Ia dapat menyumbat atau sepenuhnya memblokir aliran pembuluh darah. Dampaknya fatal, bahkan menyebabkan kematian, tergantung lokasi gumpalan darah berada. 

 

 Jika menyumbat pembuluh darah arteri di jantung dan menuju otak, bisa membuat Kamu terkena serangan jantung atau stroke. Jika itu terjadi di pembuluh darah di tempat lain, bisa menyebabkan nyeri dan bengkak.

 

Dua jenis gumpalan darah, yang terbentuk jauh dari jantung ada dua jenis. Pertama disebut deep vein thrombosis (DVT) atau trombosis vena dalam. DVT ini disebabkan sumbatan pada pembuluh darah vena di kaki. 

 

Jenis kedua terbentuk di paru, dan bisa menyebabkan emboli paru (PE). Baik trombosis vena dalam maupun emboli paru merupakan kondisi kedaruratan medis yang harus ditangani segera. Karena jika gumpalan darah yang menyumbat ini lepas dan ikut aliran darah, bisa menuju ke jantung menyebabkan serangan jantung.

 

Baca juga: Serangan Jantung Harus Segera Ditangani!

 

Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Gumpalan Darah?

Siapa saja bisa mengalami gumpalan darah jika mengalami luka yang cukup dalam. Misalnya patah tulang. Kadang-kadang terbentuknya gumpalan darah ini kerap tidak disadari.

 

Risiko terbentuknya gumpalan darah kan jauh lebih tinggi pada orang-orang tertentu, yaitu:

  • Pasien yang sedang dalam pemulihan pasca operasi

  • Harus duduk berjam-jam di pesawat atau di kursi roda

  • Kelebihan berat badan atau obesitas

  • Penderita diabetes atau kolesterol tinggi

  • Berusia lebih dari 60

 

Baca juga: Awas Kena ‘Sindrom Kelas Ekonomi’ Saat Mudik!

 

Gejala Kamu Memiliki Gumpalan Darah

Ketika gumpalan darah memperlambat atau menghentikan aliran darah, gejala yang terlebih dahulu terlihat adalah bengkak. Jika itu terjadi di kaki atau betis bawah, bisa menjadi gejala DVT. Tetapi gumpalan darah juga bisa terjadi di pembuluh darah lengan atau perut yang menimbulkan rasa nyeri.

 

Berikut ini beberapa gejala terbentuknya gumpalan darah:

 

1. Kemerahan di kulit

Jika gumpalan darah menyumbat pembuluh darah di lengan atau kaki, akan terlihat bengkak dan kemerahan bahkan terlihat kebiru-biruan. Emboli paru juga meninggalkan gejala di kulit berupa kulit nampak pucat, kebiru-biruan, dan lembap.

 

2. Nyeri

Nyeri dada hebat yang tiba-tiba, bisa berarti gumpalan darah lepas dan tersangkut di paru (emboli paru) atau menyumbat arteri jantung menyebabkan serangan jantung. Jika nyeri merembet ke lengan, terutama di sebelah kiri, jangan tunda untuk pergi ke rumah sakit terdekat. Gumpalan darah yang terbentuk di perut, juga menimbulkan nyeri, tergantung lokasi terbentuknya.

 

3. Sesak Napas

Ini adalah gejala serius. Ini bisa menjadi tanda bahwa Kamu memiliki gumpalan darah di paru-paru atau jantung Anda. Jantung juga berdetak kencang, disertai banyak keringat atau pingsan.

 

Baca juga: Serangan Jantung dan Henti Jantung, Sama atau Beda?

 

Bagaimana Mencegah Terbentuknya Gumpalan Darah?

Risiko terbentuknya gumpalan darah bisa diturunkan dengan menghindari faktor risiko. Misalnya menjaga berat badan yang sehat, makan dengan benar, dan berolahraga.

 

Kebiasaan yang bisa memicu gumpalan darah juga harus dihindari, terutama duduk atau diam terlalu lama. Jika Kamu melakukan perjalanan jauh dengan pesawat atau kereta api, sering-seringlah bangun dan menggerakkan kaki atau berjalan di koridor pesawat.

 

Jika pekerjaan Kamu mengharuskan Kamu duduk sepanjang hari di meja, setiap dua jam sekali bangun dan bergerak. Lenturkan kaki, lengan dan jari-jari kaki.

 

Periksa apakah kaus kaki atau pakaian Kamu terlalu ketat karena akan menghambat aliran darah. Orang yang memiliki kecenderungan penggumpalan darah mungkin harus mendapatkan terapi obat pengencer darah. Konsultasikan dengan dokter Kamu ya!

 

Baca juga: Obat Pengencer Darah, Solusi untuk Penyumbatan Pembuluh Darah

 

 

 

Referensi:

Webmd.com. Blood Clot Symptoms to Know

Stoptheclot.org. Signs and symptoms of blood clots.