Penyakit HIV dan AIDS memang menjadi momok yang menyeramkan. Tidak jarang orang menganggap bahwa status positif HIV ibarat putusan hukuman mati bagi penderitanya. Namun, faktanya perkembangan di dunia medis saat ini telah memberikan banyak harapan kepada para pengidap infeksi HIV.

 

Walaupun belum ada obat yang dapat menyembuhkan HIV, banyak di antara penderitanya dapat hidup sehat bertahun-tahun dan tidak menularkan penyakit ini kepada orang lain jika diterapi dengan tepat. Sayangnya, masih banyak mitos yang beredar seputar jalur penularan infeksi HIV yang sejatinya tidak benar. Sering kali mitos ini menyebabkan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) menjadi terkucilkan dari pergaulan.

 

Oleh sebab itu, mari kita bahas satu per satu mengenai hal-hal yang tidak akan menularkan HIV, sehingga kita tetap bisa merasa nyaman saat berinteraksi dengan para penderita HIV/AIDS!

 

  1. Air dan udara

Faktanya, virus HIV adalah virus yang akan segera mati jika terpapar dengan lingkungan di luar tubuh inangnya. Maka, penularannya pun harus melalui jalur yg tidak akan terpapar oleh lingkungan luar. Contohnya melalui hubungan seksual atau penggunaan jarum suntik yang non-steril.

 

Baca juga: Kenali Gejala HIV-Aids

 

 

Jadi, menghirup udara yang sama dengan penderita (sekalipun penderita batuk dan bersin) atau berenang di kolam renang umum yang juga digunakan oleh ODHA tidak akan menempatkan kita pada risiko tertular infeksi HIV.

 

  1. Bersentuhan dan berpelukan

Bersentuhan maupun berpelukan dengan ODHA tidak akan membuat seseorang berisiko tertular infeksi HIV. Virus HIV tidak dibawa oleh keringat. Jadi sekalipun bersentuhan dengan ODHA yang sedang berkeringat, kita tidak perlu khawatir dapat tertular. Terkadang, sentuhan dan pelukan kita bisa sangat berarti untuk mendukung rekan yang mungkin mengidap HIV atau AIDS.

 

  1. Menggunakan dudukan toilet yang sama

Virus HIV tidak terdapat dalam urine dan feses manusia. Oleh karena itu, kita tidak perlu khawatir apabila harus menggunakan toilet yang sama dengan pengidap HIV/AIDS. Jangan percaya dengan hoaks kalau dudukan toilet dapat terkontaminasi virus HIV yang berasal dari urine atau feses ODHA ya, Gengs.

 

  1. Melalui hewan peliharaan maupun gigitan nyamuk atau serangga

Virus HIV tidak menempel pada bulu binatang, tidak pula ditularkan melalui feses maupun gigitan mereka. Ada mitos yang menyebutkan bahwa tinggal serumah dengan ODHA bisa berisiko tertular, salah satunya jika digigit oleh nyamuk yang baru saja mengisap darah dari tubuh ODHA. Hal ini tidaklah benar.

 

Baca juga: Hari Aids Sedunia: Yuk, Cegah Penularan HIV Melalui Metode PPIA!

 

 

Nyamuk tidak pernah memasukkan darah dari orang yang baru saja diisapnya kepada orang lain. Selain itu, virus HIV tidak dapat hidup lama di tubuh inang nyamuk. Sekalipun kita tinggal bersama ODHA di tempat dengan populasi nyamuk yang banyak, kita tidak perlu khawatir akan tertular dari gigitan nyamuk.

 

  1. Kain

Kita tidak perlu khawatir akan tertular HIV sekalipun tidur di tempat tidur yang sama dengan penderita HIV/AIDS. Virus HIV tidak akan bertahan hidup di serat kain. Hal ini juga berlaku untuk baju, handuk, kaus kaki, dan bahan linen lainnya. Kalaupun tidak disarankan penggunaan bersama, itu hanya untuk alasan higienis, misalnya pada kasus penggunaan handuk.

 

  1. Air mata

Banyak persepsi yang kurang tepat saat mendengar informasi bahwa HIV menular melalui cairan tubuh. Faktanya, tidak semua cairan tubuh dari penderita dapat membawa virus HIV. Air mata adalah salah satunya.

 

Oleh karena itu, jika salah satu rekan kita mengatakan bahwa dirinya mengidap HIV dan dia menangis, kita tidak perlu khawatir untuk menyeka air matanya. Jangan malah menghindarinya. Hal ini akan membantu memberikan dukungan moral agar rekan kita memiliki semangat untuk berobat.

 

Baca juga: Kampanye KB dan Bahaya HIV, Akankah Dibatasi?

 

  1. Berbagi makanan dan minuman, serta menggunakan peralatan makan bersama

Selain air mata, air liur juga termasuk cairan tubuh yang tidak membawa virus HIV. Oleh karena itu, kita tetap dapat makan bersama dengan penderita HIV/AIDS, bahkan jika karena satu dan lain hal harus menggunakan peralatan makan yang sama.

 

  1. Berciuman

Secara garis besar, ada dua jenis ciuman, berciuman dengan mulut tertutup (dikenal juga dengan sebutan social kissing) dan berciuman dengan mulut terbuka (deep kissing). Social kissing tidak berisiko menularkan HIV. Deep kissing mungkin menempatkan seseorang pada risiko tertular HIV jika terdapat luka terbuka atau iritasi selaput membran di rongga mulut keduanya.

 

 

  1. Seks oral

Secara umum, seks oral tidak berpotensi menularkan HIV. Akan tetapi, peluang penularan masih ada jika pihak pria berejakulasi di dalam rongga mulut pasangannya yang memiliki luka terbuka, ataupun salah satu pihak memiliki luka di area genital (alat kemaluan), yang kemudian mengalami kontak dengan selaput membran yang juga terluka.

       

Penyakit HIV/AIDS memang mengerikan. Namun, bukan berarti penderitanya tidak berhak untuk memiliki kehidupan yang normal layaknya orang sehat. Jadi jangan sampai karena persepsi yang keliru, kita bertindak tidak baik dengan mengucilkan para pengidap HIV/AIDS.

 

Pada dasarnya, mereka adalah kelompok yang sangat membutuhkan dukungan moral dari orang-orang di sekitarnya supaya selalu memiliki semangat untuk bertahan hidup. Spread love, not HIV/AIDS.

 

Baca juga: Tempat Ini Menyediakan Layanan Tes HIV yang Nyaman