Beberapa pasangan mungkin meyakini kalau mencoba berbagai gaya seks dapat meningkatkan kepuasaan bahkan membuat kehidupan seks lebih menggairahkan. Meski begitu, salah satu gaya bercinta, seperti seks oral rupanya membawa risiko. Seks oral adalah salah satu faktor risiko untuk kanker mulut atau tenggorokan, Gengs! Mengapa bisa begitu?

 

Perlu diketahui, kanker pada mulut dan tenggorokan masuk dalam kelompok kanker leher dan kepala. Dikutip dari National Health Service UK, kanker leher dan kepala  termasuk kanker mulut, bibir dan lidah, amandel, pangkal tenggorokan, bagian yang menyambungkan hidung dan tenggorokan (nasofaring, dan juga kelenjar tiroid. Nah, khusus kanker mulut dan tenggorokan ini, salah satu penyebabnya adalah infeksi human papilloma virus (HPV).

 

Baca juga: Cara Merawat Mulut Agar Tetap Sehat dan Bersih 

 

Penyebab dan Faktor Risiko

Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, diduga kebiasaan minum alkohol dan merokok dapat memicu kanker mulut dan tenggorokan. Selain itu, dalam penelitian yang publikasikan di New England Journal of Medicine pada 2007, para peneliti menemukan bahwa orang yang melakukan seks oral dengan 6 pasangan berbeda memiliki 3,4 kali risiko lebih tinggi terkena kanker tenggorokan.

 

Ada bukti lainnya yang berkembang bahwa infeksi pada mulut akibat HPV merupakan salah satu penyebab utama dari kanker mulut nih, Gengs. Ada lebih dari 100 tipe HPV dan 15  di antaranya bersifat onkogenik, atau menyebabkan kanker. Salah satunya kanker serviks pada wanita. Virus HPV yang ditemukan di mulut hampir semuanya ditularkan melalui seks oral, sehingga kemungkinan seks oral merupakan penyebab utama seseorang terserang virus ini.

 

Baca juga: Jangan Lakukan Oral Seks Jika Mengalami Kondisi Ini



Beberapa tipe HPV juga menyebabkan kutil, termasuk kutil kelamin, dan ditularkan melalui kontak antar kulit. Namun, jenis HPV yang menyebabkan kutil berisiko rendah atau bukanlah jenis yang sama dengan penyebab kanker. Baru sedikit penelitian yang mengkaji perbandingan pria dan wanita yang lebih berisiko mengalami kanker mulut dan tenggorokan, atau dikenal pula dengan kanker orofaring.

 

Namun, sejauh ini kanker orofaring yang terkait infeksi HPV lebih sering ditemukan pada pria. Pria yang mengalami kanker orofaring 2 kali lebih banyak dibandingkan pada wanita. Kejadian kanker ini paling umum terjadi pada pria heteroseks di usia 40-an dan 50-an.





Bagaimana HPV Menyebabkan Kanker?

HPV tidak secara langsung menyebabkan kanker, namun virus ini menyebabkan perubahan pada sel yang terinfeksi, seperti tenggorokan atau serviks. Abnormalitas sel-sel ini kemudian berkembang menjadi kanker. Tidak semua orang yang terinfeksi HPV akan menjadi kanker. Hanya 1 dari 10 kasus infeksi HPV yang berisiko menjadi kanker. Artinya 9 infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam kurun waktu 2 tahun. Meski begitu, virus cenderung sulit hilang bagi para perokok. Hal ini dikarenakan rokok merusak sel pelindung khusus dalam kulit dan membuat virus itu menetap.

 

Baca juga: Seks Anal dan Anal-oral Mengakibatkan 7 Penyakit Ini

 

Hubungan antara HPV dan kanker mulut atau tenggorokan memang masih terus diteliti oleh para ahli. Oleh karena itu, untuk mencegah risiko kanker mulut, selalu gunakanlah kondom saat berhubungan seksual yang berisiko, dan sebaiknya tidak bergonta-ganti pasangan. Hindari seks oral.  

 

Segera konsultasikan ke dokter jika Kamu merasa ada perubahan tidak biasa dan tidak hilang, seperti timbul bercak putih atau merah di dalam rongga mulut, sariawan yang tak kunjung sembuh selama 3 minggu, bengkak yang tidak terasa sakit di amandel, sakit saat menelan, hingga disertai dengan telinga yang sakit sebelah. (TI/AY)

 

penyakit menular seksual