Virus HIV atau Human Immunodeficiency Virus, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini bekerja ‘membunuh’ tubuh secara perlahan, tidak seperti penyakit lain yang disebabkan oleh virus yang biasanya langsung menampakan gejalanya, virus HIV memiliki gejala awal yang cenderung mirip dengan penyakit lain pada umumnya dan harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut agar memastikan apakah gejala yang diderita adalah akibat dari virus HIV atau penyakit lainnya. Berikut adalah tahapan gejala Hiv-Aids yang harus kita ketahui:

Tahap Pertama

Pada tahap awal gejala HIV aids hanya menimbulkan seperti terkena flu, yaitu tenggorokan sakit, demam, nyeri otot, nyeri sendi, kelelahan dan diare. Sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami gejala tersebut. Tapi perlu diketahui juga kondisi tersebut bisa disebabkan oleh penyakit lain, bukan HIV. Karena itu perlu diperiksa lebih lanjut untuk memastikannya.

Tahap Kedua

Setelah terkena gejala pertama, virus HIV cenderung tidak munjukkan gejala lainnya dalam waktu beberapa tahun, tetapi virus yang ada tetap bekerja merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahap ini walaupun penderita terlihat sehat dan tidak menunjukan gejala-gejala terinfeksi HIV, virus HIV tetap bisa ditularkan oleh penderita.

Tahap Ketiga

Virus HIV akan semakin menggila bila tidak ditangani dari awal, HIV akan semakin melemahkan daya tahan tubuh yang menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah terkena penyakit serius lainnya. Tahap akhir ini dikenal dengan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) dengan gejala seperti kelenjar getah bening yang membengkak di leher dan pangkal paha, demam, sesak nafas, kelelahan yang berlebih, diare hingga tubuh jadi mudah berdarah. Karena daya tahan tubuh yang sudah menurun bisa menyebabkan tubuh semakin rawan terjangkit penyakit berbahaya lainnya seperti kanker dan TB. Sejauh ini belum ada metode pengobatan yang dapat menyembuhkan total virus HIV, karena itu kita harus pintar menjaga diri dari kegiatan yang dapat menyebabkan penularan virus HIV seperti seks bebas dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril. Dengan begitu tentu kita bisa mencegah timbulnya gejala HIV.