fb Tahukah Anda setiap tanggal 1 Desember diperingati sebagai Hari Aids Sedunia? Tahun 2016 ini menjadi tahun ke-28 untuk perayaan World AIDS Day tersebut. Di Indonesia sediri, baik kasus HIV dan AIDS terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hingga tahun lalu, data dari Kementrian Kesehatan mencatat kasus HIV/ AIDS telah menyebar di 381 kota/ kabupaten di Indonesia atau sebanyak 77% dari seluruh daerah. Untuk itu waspada dengan peyakit atau penularan Aids

Kenapa setiap tanggal 1 Desember?

Jejak sejarah menunjukan bahwa cikal bakal penetapan tanggal 1 Desember sebagai Hari AIDS Sedunia pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter. Kedua orang ini merupakan pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di World Health Organization (WHO) milik PBB di Jenewa, Swiss. Netter dan James kemudian menyampaikan ide gagasan peringatan Hari AIDS tersebut kepada Direktur  Program AIDS Global yang sekarang ini bernama UNAIDS yakni DR. Jonathan Mann. Gagasan tersebut ternyata disetujui oleh DR Mann dan akhinya setiap tanggal 1 Desember 1988 diperingati sebagai tahun pertama Hari AIDS Sedunia. Awalnya tema hari AIDS hanya difokuskan remaja dan anak-anak saja karena saat itu dilaporkan hanya pada usia tersebut yang rentang terinfeksi HIV, namun seiring waktu dan banyak riset mebuktikan kalau semua usia dapat terinfeksi HIV/AIDS maka dimulailah sejak tahun 2004 hingga kini kampanye HIV/AIDS bertemakan segala usia.

Apa itu HIV/ AIDS?

Jadi, HIV/ AIDS itu suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dan menyerang kekebalan tubuh. Nama virusnya adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus), dimana virus inilah yang dapat menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Jadi jangan salah lagi yah kalau HIV itu adalah Virusnya sedangkan AIDS itu adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV tersebut. Virus HIV menyerang manusia dengan menyerang sistem kekebalan (imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Secara umum orang dengan HIV/AIDS mampu bertahan hidup selama 9-11 tahun setelah infeksi jika dilakukan tanpa pengobatan. Dengan kata lain, kehadiran virus HIV dalam tubuh akan menyebabkan defisiensi (kekurangan) sistem imun pada manusia.

Bagaimana cara penularan virus HIV atau AIDS?

Berdarkan data ilmiah terakhir memaparkan kalau HIV atau AIDS dapat terjadi karena berikut:

  • Hubungan seks tanpa kondom (seks bebas)
  • Berbagi alat suntik dengan orang yang positif mengidap HIV, terutama di kalangan pengguna narkotika suntik
  • Ibu hamil positif HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan/atau waktu menyusui
  • Melalui transfusi darah/produk darah yang sudah tercemar HIV

Baca Juga : Kenali Gejala HIV-Aids

Lalu, apa tujuan diperingati Hari AIDS Sedunia?

Peringatan setiap 1 Desember bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pesatnya peningkatan angka HIV atau AIDS yang ada di dunia serta masyarakat dapat sadar betapa pentingnya menjaga diri agar tidak dapat terinfeksi oleh virus HIV. Tema peringatan tahun ini adalah ‘getting to zero’ yang bertujuan untuk mengakhiri epidemi AIDS pada tahun 2030 (END AIDS BY 2030). Programnya termasuk penggunaan metode tes HIV yang inovatif, pendekatan pengobatan sesuai dengan keberagaman karakter pasien, dan menawarkan spektrum yang lebih luas untuk tindakan pencegahan, termasuk pencegahan pada bayi baru lahir.

Apa hubungan PPIA dengan World AIDS Day?

Jadi, PPIA merupakan strategi pemerintah untuk mencegah penularan HIVatau AIDS secara vertikal kepada masyarakat agar penyebaran virus bisa di batasi. PPIA merupakan singkatan dari Pencegahan Penularan Ibu ke Anak. Dalam pelaksanaanya terdapat 4 prong pada metode PPIA ini seperti Prong 1: pencegahan penularan HIV pada perempuan usia reproduksi, Prong 2: pencegahan kehamilan yang tidak direncanakan pada ibu HIV positif, Prong 3: pencegahan penularan HIV dari ibu hamil HIV positif ke bayi yang dikandungnya, dan Prong 4: pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu HIV positif beserta anak dan keluarganya.

Kenapa metode PPIA ini penting?

Penting untuk Anda ketahui kalau setiap tahunnya secara global diperkirakan terdapat 1,4 juta ibu hamil yang hidup dengan HIV. Bahkan dengan pengobatan sekalipun, 15-45% dari mereka masih memiliki kemungkinan menularkan virus kepada bayi mereka selama kehamilan, persalinan, dan atau menyusui. Namun, risiko tersebut dapat diturunkan sampai kurang dari 1%, jika obat antiretroviral (ARV) yang biasa digunakan untuk pengobatan HIV diberikan kepada ibu dan bayi pada seluruh tahap kehidupanya. Sehingga dengan program tersebut yang dinamakan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PMTCT atau ‘Prevention of Mother-To-Child HIV Transmission’) atau Pencegahan Penularan Ibu ke Anak (PPIA), jumlah bayi yang lahir dengan HIV setiap tahun, telah turun hampir setengahnya sejak tahun 2009, yaitu turun dari 400.000 di 2009 menjadi tinggal 240.000 pada tahun 2013. Upaya intensif tetap dibutuhkan untuk mencapai target global, yaitu kurang dari 40.000 infeksi baru pada bayi barulahir per tahun pada tahun 2015. Rentang waktu antara 2009 dan 2013, proporsi wanita hamil yang hidup dengan HIV di negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang menerima obat ARV yang efektif untuk mencegah penularan virus kepada bayi mereka, telah meningkat 2 kali lipat. Tentunya hal ini membuktikan bahwa secara global, 7 dari 10 wanita hamil yang hidup dengan HIV di negara berpenghasilan rendah dan menengah, telah menerima obat ARV yang efektif untuk mencegah penularan virus secara vertikal (PPIA). Metode Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Anak (PPIA) ini telah berhasil dilakukan di negara kuba pada tahun 2012 dan negara tersebut berhasil membuktikanya pada tahun 2015 bahwa hanya terdapat kurang dari 2% bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV dimana secara global ini angka terendah yang berhasil dicapai. Atas prestasi itulah, Kuba menerima validasi resmi dari Pan American Health Organization (PAHO) dan WHO, karena telah menghilangkan proses penularan HIV dari ibu ke bayi melalui metode PPIA secara paripurna. Nah, dalam momentum hari AIDS sedunia ini harus dijadikan bahan renungan untuk para generasi muda lebih mawas diri dalam bertindak agar tidak terjerumus kedalam pergaulan yang menghancurkan masa depan Anda. Ayoo sobat bersama-sama kita peduli untuk permasalahan HIV/AIDS, semua itu tentunya tidak terlepas dari peran kita sebagai masyarakat dan mendukung program pemerintah dalam menanggulangi permasalahan ini.