Adakah dari Geng Sehat yang memiliki hewan peliharaan di rumah? Entah itu hewan yang hidup di darat maupun yang berada di air, seperti ikan. Memiliki hewan peliharaan di dalam rumah, tidak menjamin hewan tersebut sudah aman dari berbagai macam penyakit. Apalagi hewan yang dibiarkan berada di luar.

 

Walaupun hewan peliharaan rajin dimandikan, jika dibiarkan bermain di luar bisa berisiko membawa penyakit dan menularkannya kepada Kamu. Untuk itu, penting bagi setiap pemilik hewan peliharaan untuk selalu menjaga kebersihan.

 

1. Rabies

Anjing adalah hewan yang paling mudah menularkan penyakit rabies melalui air liur, yang ditularkan dari binatang lain yang sudah terinfeksi. Hewan lain yang juga umum menularkan penyakit rabies adalah kelelawar, sigung, dan rakun. Untuk mencegah hewan peliharaan terkena rabies, pastikan hewan peliharaan tidak bersinggungan dengan hewan lain di luar pengawasan Kamu.

 

Lakukan vaksinasi untuk diri sendiri dan hewan peliharaanmu. Hewan dan manusia yang sudah divaksin umumnya aman dari rabies, meski tergigit hewan yang sudah terinfeksi rabies. Biasakan juga mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan anjing. Virus rabies bersifat molekular, artinya memiliki selaput berupa kandungan lemak atau lipid, sehingga akan mati jika terkena air sabun.

Baca juga: Ancaman Gejala Rabies dari Hewan ke Manusia

 

2. Penyakit Lyme

Penyakit ini adalah gangguan infeksi ganas yang menyerang sistem kekebalan tubuh hewan, ensefalitis dan meningitis. Hal ini bisa terjadi disebabkan oleh gigitan kutu dari hewan tikus, burung, dan rusa. Gigitan kutu akan menimbulkan ruam merah kecil di kulit, yang biasanya tidak terasa sakit. Alhasil, seseorang kerap tidak menyadarinya.

 

Ruam tersebut akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu, sambil terkadang disertai dengan demam tinggi serta nyeri pada sendi dan otot. Jika kondisi ini tidak kunjung sembuh, maka akan menjadi masalah kronis dari waktu ke waktu, yang menyebabkan terjadinya peradangan saraf, jantung, perubahan mental, dan nyeri.

 

Apabila menemukan kutu pada hewan, ambil kutu tersebut menggunakan tisu, lalu masukkan ke dalam kantong plastik dan buang. Ingat untuk tidak menghancurkan kutu, karena dapat berkembang biak dengan cepat.

 

3. Kurap (Ringworm)

Anjing atau kucing yang masih muda lebih sering menularkan penyakit ini dibandingkan dengan yang sudah lebih tua. Kurap biasanya disebabkan oleh jamur, yang membuat kulit bersisik dan menimbulkan ruam melingkar. Tidak hanya menular lewat sentuhan hewan yang terinfeksi saja, kondisi ini juga bisa ditularkan kepada manusia melalui selimut, tempat tidur, dan handuk hewan.

 

Jika Kamu mengalaminya, Kamu dapat mengatasinya dengan cara mengoleskan salep yang mengandung miconazole. Namun dalam kasus yang lebih serius, dokter akan meresepkan obat antijamur oral. Untuk mencegah penyakit ini, mandikan hewan peliharaan sekitar 2-3 minggu sekali, kemudian cuci perabot rumah, seperti karpet, dan jemur di bawah sinar matahari. Selain itu, segeralah mencuci tangan setelah selesai memegang hewan peliharaan, seperti yang ungkapkan oleh Greg Nelson, DMV., diplomat dari American Board of Veterinary Associates di Valley Stream, New York.

Baca juga: Agar Anak Tidak Diserang Hewan Peliharaan, Terapkan 4 Hal Ini

 

4. Cacing Pita

Kebanyakan cacing pita menjangkiti manusia melalui makanan. Namun, anak-anak dapat dengan mudah terkena cacing pita dari kucing dan anjing yang telah menelan kutu yang terinfeksi larva cacing pita. Cacing pita akan berada pada feses atau sekitar daerah kelamin hewan peliharaan atau manusia. Cara mengatasinya adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang diberikan oleh dokter. Untuk itu, kebersihan hewan peliharaan dan lingkungannya harus selalu diperhatikan agar tidak ada kutu yang menempel.

 

5. Toksoplasma

Tokso merupakan penyakit umum yang sering dialami kucing dan dapat ditularkan kepada manusia. Kucing yang paling sering terinfeksi penyakit ini adalah kucing yang sering mengonsumsi makanan mentah. Tokso disebabkan oleh organisme protozoa, yang dapat menyebabkan gejala seperti flu.

 

Penyakit ini bisa didapat dari kontak langsung dengan kotoran hewan yang sudah terkontaminasi. Jika sudah terlanjur memiliki tokso, konsumsi obat-obatan pyrimethamine, sulfadiazine, dan folinic acid untuk menyembuhkannya. Untuk menghindari penyakit tersebut, sebaiknya hentikan pemberian makanan mentah pada hewan, menggunakan sarung tangan saat membersihkan pekarangan rumah atau feses hewan, serta mencuci tangan setelah memegang hewan.

 

6. Psicottacosis

Penyakit ini bisa Kamu alami jika bernapas dekat dengan kotoran hewan peliharaan atau terkena cairan saluran pernapasan dari unggas yang terinfeksi (beo, parkit, macaw, dan kakatua). Tanda-tanda hewan mengalami penyakit ini hampir tidak dapat diketahui. Namun bagi manusia yang mengalaminya, akan mengalami gejala berupa demam, mengigil, nyeri otot, dan batuk kering. Gunakan masker untuk melindungi diri dari kotoran burung saat sedang membersihkan kandang, sehingga tidak terkena psicottacosis.

Baca juga: Bersahabat dengan Hewan Peliharaan Banyak Manfaatnya!

 

Berbagai macam penyakit di atas secara langsung maupun tidak langsung dapat ditularkan kepada manusia. Jika hewan peliharaan ditempatkan di luar rumah, rajin-rajinlah memandikan dan merawat hewan tersebut. Jika hewan tersebut boleh tinggal di dalam rumah, pastikan kebersihan tubuhnya selalu terjaga dan tidak membuang kotoran secara sembarangan. (AD/AS)