Halo Geng Sehat, kemarin seluruh umat muslim merayakan Idul Adha. Pada hari raya tersebut, umat muslim melakukan kurban kambing ataupun sapi. Nah, pada perayaan Idul Adha tahun ini, ada sebuah berita yang kurang mengenakkan datang dari Presiden RI, Joko Widodo. Dikabarkan bahwa terdapat cacing di hati dari sapi kurban pemberian presiden untuk masyarakat desa Srihardono, kecamatan Pundong, Bantul.

 

Akibat dari ditemukannya cacing hati tersebut, petugas kesehatan meminta agar hati sapi dikubur. Hati sapi tersebut telah terkena fasciolosis yang disebabkan oleh cacing hati (fasciola hepatica). Akibatnya, jaringan pada hati hewan tersebut rusak. Belajar dari pengalaman tersebut, bagaimana ya cara mengenali hati sapi yang sudah tidak baik kondisinya? Simak artikel berikut ini, yuk!

Baca juga: Daftar Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi

 

Tanda-tanda Terdapat Cacing di Hati Sapi

Gengs, wajib banget hukumnya untuk memperhatikan daging yang akan dikonsumsi, terutama bagian hatinya. Hati sapi yang baik berwarna merah segar dan memiliki permukaan yang relatif halus. Sedangkan jika terdapat cacing di hati sapi atau kambing, ciri-cirinya adalah hati berwarna pucat, merah muda, atau cokelat terang, memiliki urat berwarna putih, dan jika dipegang terasa keras.

 

Tak hanya itu, hati juga bisa berpasir atau berlendir. Dan jika dibelah, terdapat lorong-lorong atau lubang yang di dalamnya merupakan tempat bersarang cacing hati (fasciola hepatica). Jaringan hati yang rusak bisa satu hati utuh, separuh bagian, atau seperdelapan bagian hati. Meskipun hewan kurban, baik sapi atau kambing, telah disembelih, cacing di hati hewan tersebut masih tetap hidup lho, Gengs.

 

Dampak yang Muncul dari Cacing di Hati Sapi

Sebenarnya, cacing hati dapat mati jika dipanaskan dalam suhu yang tinggi. Namun bila tetap dikonsumsi, dampaknya akan menimbulkan reaksi seperti alergi, yakni gatal dan demam. Jika terlalu banyak mengonsumsi hati sapi yang mengandung cacing, bisa menyebabkan keracunan. Cacing pun bisa berpindah ke tubuh manusia jika hati dikonsumsi setengah matang.

 

Gejala keracunan yang dimaksud, misalnya rasa mual, muntah-muntah, dan diare. Oleh sebab itu, jika terdapat cacing di hati sapi atau kambing, maka harus dikuburkan atau dimusnahkan. Sementara daging atau organ lainnya jika diperiksa masih baik, maka aman untuk dikonsumsi. Kalau Kamu mengonsumsi hati yang rusak, Kamu tidak akan mendapatkan gizi, yang ada malah penyakit, Gengs!

Baca juga: Ikuti 10 Cara Ini Untuk Penuhi Gizi Seimbang!

 

Dikutip dari Detikfood, cacing hati pada sapi berasal dari pakan rumput yang hidup di daerah berair atau persawahan. Rumput pada tanah bisa saja mengandung larva yang disinggahi siput. Jika rumput tersebut dimakan oleh hewan seperti sapi atau kambing, maka cacing dapat tumbuh dan berkembang di hati hewan ternak tersebut.

 

Gengs, mesti diingat juga kalau tidak semua hati atau seluruh daging sapi dan kambing yang terinfeksi cacing ini berbahaya, ya. Faktanya, hati sapi mengandung nutrisi yang cukup penting, seperti vitamin A, vitamin B6, dan vitamin B12. Daging sapi yang memiliki rasa lezat akan membantu memenuhi kebutuhan gizi Kamu jika dimasak dengan cara yang tepat.

 

Sebelum mulai memilih menu olahan daging, jangan lupa kenali ciri-ciri daging yang baik. Ciri-ciri tersebut di antaranya daging berwarna merah cerah, memiliki serat halus tanpa bercak-bercak gelap. Selain itu, daging segar juga tidak menimbulkan aroma yang busuk atau masam, serta tidak lengket dan lembek jika disentuh.

 

Tips Menyimpan Daging Kurban

Biasanya kalau sedang hari raya seperti ini, stok daging akan menumpuk. Enggak mungkin dong kalau seluruh daging kurban dimasak langsung. Ini dia beberapa cara menjaga daging kurban di freezer kulkas agar tetap berkualitas, seperti yang direkomendasikan oleh dr. Nanug Danar Dono, Ph. D., Direktur Halal Center Fakultas Peternakan UGM, yang dilansir dari Poskotanews.

  1. Jangan cuci daging kurban sebelum hendak disimpan. Air bisa membawa masuk kuman ke dalam pori-pori daging serta merusak kualitas daging. Cuci daging ketika mau dimasak.
  2. Sebelum disimpan, potong daging dengan ukuran yang lebih kecil, misalnya bagi menjadi masing-masing ukuran 0,5 kg. Jika mau dimasak, ambil kantong kecil dan biarkan yang lain tetap beku. Daging dalam keadaan beku kemungkinan bisa disampai hingga satu tahun.
  3. Buat daging menjadi dingin terlebih dahulu, dengan memasukkannya ke dalam kulkas selama 4-5 jam. Setelah itu, baru masukkan ke dalam freezer.
  4. Cairkan daging beku dengan aliran air keran suhu normal dalam keadaan daging terbungkus rapat. Jangan mencairkan daging beku dengan air panas.
  5. Jangan simpan daging dengan kantong plastik berwarna hitam. Simpanlah daging dalam kantong plastik putih atau bening. Pasalnya, kantong plastik hitam merupakan hasil daur ulang yang mengandung karsinogen (zat pemicu kanker).

 

Gengs, jangan takut untuk mengonsumsi daging kurban, ya. Yang sebaiknya Kamu lakukan adalah lebih berhati-hati dan memperhatikan kondisi daging dengan saksama. Jangan lupa juga untuk menyimpan daging dengan rapi agar kualitas daging tetap terjaga. Sebelumnya, jangan lupa untuk membelah hati sapi apakah terdapat cacing di hati sapi atau kambing tersebut.

Baca juga: Apakah Anak Anda Alergi Susu Sapi?