Beberapa orang terbiasa tidur sebelum larut malam lalu bangun di pagi hari dan bersiap untuk bekerja. Sementara, sebagian lainnya masih aktif bekerja hingga larut malam dan mungkin kesulitan terbangun di pagi hari.

 

Baru-baru ini, para peneliti telah menemukan bahwa siklus tidur dan bangun memiliki kaitan dengan metabolisme. Di mana orang yang terbiasa begadang tubuhnya kurang mampu menggunakan lemak untuk energi. Ini selanjutnya meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

 

Baca juga: Akibat Begadang pada Kesehatan, Salah Satunya Bikin Pikun!
 

Penelitian tentang Efek Begadang terhadap Kesehatan

Studi ini dilakukan oleh tim peneliti dari Rutgers University dan University of Virginia yang hasilnya dimuat dalam jurnal Experimental Physiology pada September 2022. Penelitian melibatkan 51 orang dewasa bukan perokok, tidak memiliki penyakit kardiovaskular, kanker, atau penyakit metabolik, dan berolahraga kurang dari 60 menit per minggu. Para peneliti juga menilai massa tubuh, komposisi tubuh, dan menguji sensitivitas insulin para peserta.

 

Berdasarkan pengamatan selama 7 hari, peneliti menemukan bahwa peserta yang tidur di awal malam dan bangun pagi menggunakan lebih banyak lemak untuk energi, baik saat istirahat maupun saat berolahraga. Sementara, peserta yang tidur larut malam menggunakan lebih banyak karbohidrat sebagai sumber bahan bakar.

 

Pembakaran lemak dapat meningkatkan daya tahan energi dan membuat kita bisa lebih banyak beraktivitas sepanjang hari. Di sisi lain, karbohidrat digunakan tubuh untuk aktivitas fisik yang intens dan dibakar dengan cepat.

 

 

Cara tubuh memetabolisme lemak dan karbohidrat bukan hanya memengaruhi tingkat energi, tapi juga kesehatan. Individu yang sering begadang mungkin lebih rentan terhadap penyakit jantung dan diabetes daripada mereka yang tidur di awal malam karena tubuh mereka kurang mampu membakar lemak untuk energi.

 

Sebaliknya, mereka yang punya jadwal tidur teratur mungkin membakar lebih banyak lemak karena cenderung aktif di siang hari. Sementara, mereka yang masih bangun hingga larut malam cenderung kurang aktif di siang hari.

 

Baca juga: 11 Cara Menghilangkan Kebiasaan Begadang

 

Orang yang Sering Begadang Lebih Resisten terhadap Insulin

Tidak ada peserta dalam penelitian yang didiagnosis dengan diabetes tipe 2. Namun, peserta yang sering begadang menunjukkan bahwa tubuh mereka lebih resisten terhadap insulin. Resistensi insulin merupakan salah satu pemicu  penambahan berat badan, obesitas, dan metabolisme lipid yang tidak normal. Di sisi lain, peserta yang tidur di awal malam dan bangun pagi tampaknya lebih sensitif terhadap insulin, sehingga dapat mengelola kadar glukosa darah dengan lebih baik.

 

Diabetes tipe 2 disebabkan oleh kombinasi dari beberapa faktor, salah satunya resistensi insulin. Karena alasan ini, orang yang sering tidur terlalu malam perlu lebih waspada terhadap kemungkinan terkena diabetes.

 

Strategi Pencegahan Diabetes Tipe 2

Selain sering begadang, ada banyak fakor risiko diabetes lainnya yang penting untuk diwaspadai, seperti obesitas, kolesterol tinggi, atau riwayat keluarga diabetes. Kabar baiknya, membuat beberapa perubahan dalam gaya hidup dapat membantu mencegah timbulnya diabetes tipe 2.

 

Berikut beberapa perubahan gaya hidup yang dapat dilakukan untuk mencegah diabetes:

1. Menurunkan berat badan ekstra

Bagi orang yang obesitas, menurunkan berat badan dapat mengurangi risiko terkena diabetes. Namun, berapa banyak berat badan yang harus diturunkan tergantung pada banyak faktor. Jadi, bicarakan dengan dokter berapa banyak berat badan yang harus kamu turunkan dan strategi yang tepat.

 

2. Lebih aktif secara fisik

Ada banyak manfaat dari aktivitas fisik secara teratur, seperti:

  • Menurunkan berat badan
  • Menurunkan gula darah
  • Meningkatkan sensitivitas terhadap insulin, yang selanjutnya membantu menjaga gula darah dalam kisaran normal.

 

3. Perbanyak konsumsi makanan nabati yang sehat

Makanan nabati menyediakan vitamin, mineral, dan serat. Serat menjadi salah satu komponen makanan nabati yang sangat bermanfaat untuk menurunkan risiko diabetes. Manfaat serat antara lain:

  • Menunda penyerapan gula dan menurunkan kadar glukosa dalam darah
  • Mengganggu penyerapan lemak makanan dan kolesterol
  • Membuat kamu cepat kenyang dan makan lebih sedikit

 

4. Makan lemak sehat

Tidak semua lemak harus dihindari. Misalnya, makanan dengan lemak tak jenuh, termasuk dalam jenis lemak yang baik untuk tubuh.

 

Lemak tak jenuh, baik lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda, dapat meningkatkan kadar kolesterol darah yang sehat. Ini selanjutnya bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan jantung dan pembuluh darah.

 

Akhir kata, meskipun orang yang suka begadang mungkin memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2. Namun, bukan berarti sudah pasti akan mengalami hal ini. Penelitian ini membuktikan bahwa kualitas tidur memegang peran yang sangat besar terhadap kesehatan. Jadi, yuk jaga kesehatan dengan olahraga rutin, makan makanan yang bergizi dan seimbang, jauhi stres, dan tidur yang cukup.

 

Baca juga: Berjalan Kaki Setelah Makan Mengurangi Risiko Diabetes, Cukup 2 Menit!

 

 

Sumber:

Physoc.onlinelibrary.wiley.com. 

Medicalnewstoday.com. Night owls may have greater type 2 diabetes

 Health.com. Night owl type 2 diabetes heart disease risk

Mayoclinic.org. Diabetes prevention