Sudahkah Geng Sehat mendengar berita tentang penyakit monkeypox atau cacar monyet yang sedang ramai diperbincangkan belakangan ini? Ya, baru-baru ini heboh tentang adanya kasus cacar monyet pertama di negara tetangga kita, Singapura. Ini juga merupakan kasus monkeypox pertama yang dilaporkan terjadi di benua Asia.

 

Sebelumnya, hampir seluruh kasus monkeypox terjadi di benua Afrika, kecuali di Amerika Serikat, United Kingdom, dan Israel. Untuk lebih memahami seluk-beluk mengenai penyakit monkeypox, berikut fakta-fakta penting yang perlu Kamu ketahui!

 

1. Pertama kali cacar monyet ditemukan pada sekelompok kera

Bisa jadi Geng Sehat bertanya-tanya kenapa penyakit ini diberi nama monkeypox atau cacar monyet. Nama tersebut sebenarnya berasal dari sejarah penemuan penyakit ini.

 

Pada tahun 1958, sekelompok kera yang dipelihara untuk keperluan riset mengalami penyakit serupa cacar (pox-like disease). Para peneliti pun berusaha mengidentifikasi penyebab penyakit tersebut. Kemudian, mereka menamai penyakit tersebut monkeypox atau cacar monyet.

Baca juga: Gempar Cacar Monyet, Kenali Gejala dan Perbedaannya dengan Cacar Air!

 

2. Cacar monyet dapat ditularkan dari hewan ke manusia

Walaupun monkeypox pertama kali menjangkiti kawanan hewan primata, dalam perjalanannya diketahui bahwa penyakit ini termasuk jenis infeksi zoonosis atau infeksi yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Contoh penyakit infeksi zoonosis lainnya adalah leptospirosis dan flu burung.

 

Sampai saat ini, reservoir host (pembawa utama) dari penyakit ini belum diketahui. Namun, diduga kuat kelompok hewan pengerat di Afrika lah biang keladinya. Kasus monkeypox pertama pada manusia dilaporkan terjadi pada 1970 di Republik Demokratik Kongo, Afrika.

 

Seperti disebutkan sebelumnya, hampir semua kasus monkeypox pada manusia terjadi di benua Afrika. Namun manusia maupun hewan yang terinfeksi di negara lain, termasuk yang baru saja terjadi di Singapura, dilaporkan telah melakukan perjalanan ke benua tersebut sebelum terkena infeksi.

Baca juga: Waspada Potensi Penyakit Cacar Monyet Masuk ke Indonesia

 

3. Cacar monyet disebabkan oleh virus yang mirip dengan virus cacar

Monkeypox merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus. Virus yang menyebabkan penyakit ini sendiri termasuk ke dalam familia Poxviridae, genus Orthopoxvirus, yaitu genus yang sama dengan virus penyebab penyakit cacar (smallpox).

 

Penyakit cacar sendiri sudah sejak lama dinyatakan musnah dari muka bumi karena keberhasilan program vaksinasi global. Kendati demikian, berdasarkan informasi dari WHO, mereka yang sempat memperoleh vaksinasi cacar (sebelum tahun 1980) memiliki peluang untuk kebal terhadap penyakit monkeypox atau cacar monyet meski tidak sepenuhnya.

4. Gejala cacar monyet mirip penyakit cacar, tetapi lebih ringan

Geng Sehat yang lahir setelah tahun 1980 hampir bisa dipastikan tidak pernah menjumpai penyakit cacar (smallpox). Penyakit cacar berbeda dengan penyakit cacar air (chickenpox) yang masih ada sampai sekarang ya, Gengs!

 

Penyakit cacar merupakan penyakit infeksi serius dengan angka kematian mencapai 30% pada mereka yang terjangkit. Sementara sebagian yang bertahan hidup mengalami kebutaan akibat penyakit ini.

 

Gejala utama pada penyakit monkeypox kurang lebih mirip dengan penyakit cacar, yaitu demam diikuti dengan timbulnya bercak dan bintil pada kulit. Pada monkeypox juga dijumpai adanya pembengkakan kelenjar getah bening. Namun, monkeypox relatif lebih ringan daripada cacar, dengan angka kematian 1 dari 10 orang yang terjangkit.

 

Baca juga: Mitos Atau Fakta, Saat Cacar Air Tidak Boleh Mandi?

 

Gejala lain yang dapat dijumpai pada penderita monkeypox adalah sakit kepala, nyeri otot, kelelahan (exhaustion), menggigil, dan nyeri punggung. Gejala umumnya muncul 1-2 minggu pasca-infeksi virus terjadi.

 

Gejala awal berupa demam akan segera diikuti dengan munculnya bercak pada kulit. Bercak akan berkembang menjadi bintil, berisi cairan, sampai akhirnya mengering. Proses ini umumnya berlangsung 2 hingga 4 minggu.

5. Cacar monyet dapat menular melalui kontak langsung maupun tidak langsung

Penyakit monkeypox dapat ditularkan dari hewan ke manusia maupun dari manusia ke manusia melalui banyak jalur. Virus ini dapat masuk ke tubuh manusia lewat lapisan kulit yang rusak walaupun tidak tampak luka terbuka, lewat saluran pernapasan, atau lewat selaput lendir yang terdapat di mata, hidung, serta mulut.

 

Gigitan atau cakaran hewan, mengonsumsi daging hewan liar, kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada tubuh hewan, maupun kontak tidak langsung (misalnya menggunakan alas tidur yang terkontaminasi) dapat menularkan penyakit. Penularan antar manusia dapat terjadi dengan cara yang sama, ditambah lewat droplet yang dihasilkan dari saluran pernapasan pada saat berbicara, bersin, atau batuk.

6. Belum terdapat vaksin maupun obat yang spesifik untuk menyembuhkan cacar monyet

Umumnya, untuk mencegah penularan penyakit infeksi berbahaya digunakan strategi pemberian kekebalan dengan vaksinasi. Sayangnya, hingga saat ini belum tersedia vaksin khusus untuk penyakit monkeypox, Gengs!

 

Vaksin cacar (smallpox) memang dapat memberikan perlindungan walaupun tidak sempurna. Namun sejak penyakit cacar dinyatakan musnah (eradicated globally), vaksin cacar pun tidak lagi tersedia secara massal.

 

Begitu pula dengan terapi spesifik untuk menangani monkeypox, hingga saat ini belum tersedia. Oleh karena itu, lebih baik Geng Sehat meminimalisasi risiko terjangkit penyakit monkeypox.

 

Baca juga: Herpes Zoster Dapat Mengakibatkan Kematian, Mitos atau Fakta?

 

Caranya menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi menularkan virus monkeypox (termasuk kontak dengan bangkai hewan ataupun hewan sakit yang ditemukan di daerah endemis monkeypox) maupun material (seperti pakaian atau alas tidur) yang diduga terkontaminasi dengan hewan yang sakit.

 

Geng Sehat juga bisa meninjau ulang rencana bepergian ke luar negeri, apabila negara yang dituju sedang terdapat laporan wabah (outbreak). Terakhir dan yang tidak kalah penting, selalu terapkan kebiasaan mencuci tangan dan pola hidup sehat untuk mengoptimalkan daya tahan tubuh.

 

Semoga informasi tentang monkeypox ini bermanfaat ya, Gengs!

 

 

Referensi:

Centers for Disease Control and Prevention: About Monkeypox

World Health Organization: Human Monkeypox (MPX)

ScienceDirect: Monkeypox