Obesitas adalah kondisi peningkatan ukuran dan jumlah sel lemak di dalam tubuh. Obesitas disebabkan oleh banyak faktor termasuk perilaku dan gaya hidup, seperti pola makan, kurang tidur, kurangnya aktivitas fisik, efek dari mengonsumsi obat-obatan, serta faktor genetik dan riwayat keluarga. 

 

Obesitas dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, serta aterosklerosis dimana lemak mempersempit arteri dan menyebabkan penyakit  jantung koroner dan stroke.

 

Bagaimana jik aMums mengalami obesitas selama kehamilan? Yuk, simak bagaimana mengatasinya!

 

Baca juga: Pengaruh Berat Badan pada Kesuburan

 

Obesitas dan Kehamilan

Obesitas selama kehamilan dapat menyebabkan komplikasi bagi Ibu dan janin. Semakin tinggi kenaikan berat badan Mums, semakin tinggi risiko komplikasi kehamilan. Risiko obesitas terdiri dari hipertensi, diabetes gestasional,  preeklamsia, kelahiran bayi besar dan insiden cacat bawaan yang lebih tinggi.

 

Obesitas didasarkan pada indeks massa tubuh (IMT) pra-kehamilan atau sebelum ibu hamil. IMT adalah perhitungan berdasarkan tinggi dan berat badan. Berikut adalah cara menghitung indeks massa tubuh:

 

Indeks massa tubuh (IMT) = berat badan (kg) : tinggi badan (m)²

  • Bila Mums kelebihan berat badan, IMT Ibu adalah 25,0 hingga 29,9 sebelum kehamilan
  • BilaMums mengalami obesitas, IMT Ibu adalah 30,0 atau lebih tinggi sebelum kehamilan

 

Baca juga: Berapa Ya Kenaikan Berat Badan yang Ideal saat Hamil?

 

 

Penambahan Berat Badan yang Disarankan Selama Kehamilan

Kenaikan berat badan selama kehamilan tergantung dari beberapa faktor, salah satunya  berat badan sebelum hamil dan indeks massa tubuh (IMT). Berikut adalah penambahan berat badan yang disarankan selama kehamilan:

 

Berat Badan Sebelum Hamil

Kenaikan Berat Badan yang Direkomendasikan

Kenaikan Berat Badan yang Direkomendasikan untuk Bayi Kembar

Kurus (IMT di bawah 18.5)

13kg -18 kg

23kg - 28kg

Normal (IMT 18.5-24.9)

11kg - 16 kg

17kg -25kg

Gemuk (IMT 25-29.9)

7kg - 11kg

14 - 23kg

Obesitas (BMI 30 atau lebih)

5kg - 9kg

11kg - 19kg

Source: Institute of Medicine and National Research Council

 

Tips Diet Sehat Selama Kehamilan

Diet sehat merupakan bagian penting saat Mums sedang hamil atau merencanakan kehamilan. Makan dengan sehat selama kehamilan akan membantu janin tumbuh dan berkembang. Langkah terbaik dan efektif untuk menjauhi risiko komplikasi obesitas adalah dengan mengurangi berat untuk memperoleh berat badan sesuai dengan rekomendasi untuk ibu hamil. 

 

Mums tidak perlu melakukan diet khusus, tetapi penting untuk mengonsumsi jenis makanan yang berbeda setiap hari untuk memenuhi keseimbangan nutrisi yang tepat bagi Mums dan janin. Berikut adalah beberapa rekomendasi dan tips diet sehat selama kehamilan:

 

1. Banyak Minum Air Putih

Selain Mums akan terhidrasi dengan baik, banyak minum air putih juga akan membuat Mums merasa lebih kenyang di waktu jeda sebelum jam makan. Ibu hamil direkomendasikan minum 10 gelas air putih setiap harinya. Minumlah 2 gelas pertama saat bangun pagi, sebelum makan pagi, makan siang, dan makan malam, minum secukupnya saat merasa haus, dan minum sebelum tidur. Jika Ibu beraktivitas di luar rumah, bawalah botol minum dan minumlah sepanjang hari. 

 

2. Cek status hidrasi untuk memenuhi kebutuhan air putih

Di aplikasi kehamilan, misalnya Teman Bumil, Mums dapat memantau konsumsi air putih dalam sehari. Dengan memanfaatkan Minum Dulu, akan membantu Mums mengetahui sudah berapa gelas air putih yang sudah diminum serta mengingatkan Mums untuk minum air putih sesuai kebutuhan ibu hamil setiap harinya.

 

Baca juga: Air Minum Selama Kehamilan Fungsinya Tidak Hanya Menghilangkan Haus, Lho

 

3. Mengganti gula dengan pemanis buatan

Aspartam merupakan pengganti gula atau sering disebut sebagai pemanis buatan. Pemanis buatan adalah alternatif untuk mengganti glukosa dalam makanan dan minuman dan tidak mempengaruhi kadar gula darah.

 

4. Olahraga Ringan

Olahraga ringan selama kehamilan dapat mengurangi berat badan berlebih serta mengurangi rasa nyeri yang muncul selama kehamilan. Adapun olahraga yang aman untuk Mums saat masa kehamilan adalah berjalan santai, jogging, dan bersepeda statis. Mums juga dapat berkonsultasi dengan dokter atau bidan tentang jenis olahraga apa yang dapat bisa lakukan selama kehamilan.

 

5. Konsumsi Probiotik

Probiotik aman dikonsumsi saat Mums sedang hamil atau menyusui. Faktanya, mengonsumsi probiotik selama kehamilan dapat meminimalisir komplikasi kehamilan, mengurangi risiko eksim (gangguan pembengkakan pada kulit) pada bayi, dan peningkatan penanda kesehatan metabolisme pada ibu hamil.

 

Probiotik dalam bentuk suplemen memang populer, tetapi Ibu dapat memperoleh probiotik dari makanan fermentasi, seperti yogurt, tempe, acar, dan beberapa jenis keju (keju gouda dan mozarella).

 

6. Menjaga Kebersihan Makanan Sebelum Dikonsumsi

  • Mencuci buah dan sayuran untuk menghilangkan semua kotoran yang mungkin mengandung toksoplasma (parasit yang dapat menyebabkan toksoplasmosis) yang dapat membahayakan janin yang belum lahir.
  • Cuci semua peralatan dan tangan setelah menyiapkan bahan makanan mentah (daging, telur, ikan, dan sayuran mentah) agar terhindar dari keracunan makanan.
  • Pastikan makanan mentah disimpan secara terpisah dari makanan siap saji untuk menghindari makanan yang siap saji terkontaminasi.
  • Gunakan pisau dan talenan terpisah untuk daging mentah.
  • Pastikan makanan dimasak dengan matang, seperti telur, dan potongan daging, dimasak dengan sangat matang.

 

Nah, Mums..segera lakukan cara-crara di atas ya jika berat badan Mums sudah terlihat naik tajam. 

 

Baca juga: 5 Alasan Mums Sulit Menurunkan Berat Badan setelah Melahirkan