Bagi yang belum vaksin Covid-19 karena memiliki komorbid (penyakit penyerta) atau memiliki penyakit autoimun, sebenarnya sudah bisa lho divaksin. Vaksin Covid-19 Moderna sudah dinyatakan aman oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penderita autoimun dan komorbid.

 

Kemenkes merekomendasikan penderita penyakit autoimun untuk memilih vaksin Covid-19) dengan platform teknologi mRNA seperti Moderna dan Pfizer. Kedua vaksin itu sudah digunakan untuk program vaksinasi Covid-19 nasional. Dikatakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, sejatinya penderita autoimun dapat menerima vaksin jenis manapun dengan syarat kondisinya terkontrol dengan baik yang dibuktikan dengan surat rekomendasi dari dokter.

 

Sebelumnya, vaksin Moderna, yang merupakan vaksin yang terbuat dari mRNA virus, sudah mengantongi surat rekomendasi dari BPOM atau disebut Emergency Use Authorization (EUA) sejak awal Juli 2021. Vaksin ini digunakan dengan indikasi pencegahan COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

 

Baca juga: Vaksin COVID-19 AstraZeneca Memberikan Kekebalan Satu Tahun Setelah Suntikan Pertama
 

Mengenal Vaksin Moderna 

Hasil kajian bersama antara Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) terkait dengan keamanan dan efikasi dari vaksin ini menunjukkan bahwa secara umum keamanan vaksin ini dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.


Sementara untuk data efikasi, berdasarkan data uji klinik fase 3 pada tanggal 21 November 2020, efikasi Moderna COVID-19 Vaccine untuk mencegah COVID-19 yang parah adalah sebesar 94,1% pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan 86,4% pada kelompok usia 65 tahun ke atas. Hasil ini diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua.

 

Ada sejumlah efek samping vaksin Moderna, namun secara umum vaksin Moderna aman dan efek samping yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin ini, antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan menggigil. Keluhan-keluhan ini biasanya dirasakan setelah suntikan dosis kedua vaksin, terutama pada usia 65 tahun ke atas.

 

Vaksin Moderna saat ini diindikasikan untuk usia 18 tahun ke atas. Vaksin diberikan secara injeksi intramuskular, dosis 0,5 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam rentang waktu 1 (satu) bulan. 

 

Baca juga: Vaksin Covid-19 Aman untuk Penderita Diabetes

 

Vaksin Moderna untuk Penderita Autoimun

Sebelum diizinkan oleh Kemenkes, orang dengan autoimun adalah salah satu kelompok yang berisiko jika mendapatkan vaksin. Padahal ada banyak orang dengan autoimun, dengan jenis autoimun yang berbeda. Setidaknya ada lebih dari 80 jenis autoimun, dan yang banyak dikenal misalnya Lupus, rheumatoid arthritis, sindrom Sjogren, multiple sclerosis, colitis ulseratif, penyakit Crohn, penyakit celiac, anemia hemolitik, hingga hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun.

 

Menurut Siti Nadia Tarmizi, hanya vaksin mRNA yang diperbolehhkan untuk penderita autoimun, yakni Pfizer dan Moderna. Indonesia sudah mendatangkan sebanyak 8.000.160 dosis vaksin Moderna, dan sebagian besar digunakan untuk booster atau suntikan dosis ketiga vaksin untuk tenaga kesehatan.

 

Namun, tidak perlu khawatir karena ada sebanyak 5.102.300 dosis vaksin Moderna telah dialokasikan untuk masyarakat umum. Sedangkan untuk Pfizer dijadwalkan datang tidak lama lagi sebanyak 1.560.780 dosis. Belum diketahui alokasi vaksin Pfizer ini untuk siapa saja. 


Di Mana Mendapatkan Vaksin Moderna?

Bagi Geng Sehat yang merupakan penderita autoimun dan komorbid dan ingin mendapatkan vaksin Covid-19, tetap disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Umumnya, jika penyakitnya terkontrol dengan baik, maka vaksin bisa dilakukan. 

 

Bagi warga DKI Jakarta, ada kabar gembira. Melalui akun Instagram resmi Dinas Kesehatan DKI Jakarta (@dinkesdki), Kamis, 19 Agustus 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi membuka pelayanan vaksinasi Covid-19 untuk penderita autoimun dengan vaksin Moderna.


Vaksin Moderna untuk penderita autoimun bisa didapatkan di fasilitas kesehatan DKI Jakarta namun hanya untuk mereka yang membawa KTP asli DKI Jakarta, atau surat domisili resmi yang dikeluarkan RT setempat. 

 

Layanan sentra vaksin untuk penderita autoimun akan dimulai pada 20 Agustus 2021. Adapun lokasinya di Jakarta Pusat di mana detailnya akan diberitahukan melalui WA dan email setelah melakukan pendaftaran. Link pendaftaran untuk vaksin Moderna bagi penderita autoimun:bit.ly/daftarvaksinautoimun

 

Penderita autoimun yang ingin mengikuti program vaksin ini, bisa segera mendaftarkan diri secepatnya karena kuota terbatas. Adapun waktu pelaksanaan vaksinasi dilakukan mulai pukul 08.00 WIB pagi hingga 12.00 WIB siang. Tentunya bawa surat keterangan dari dokter ya, yang menyatakan Kamu atau keluarga Kamu yang memiliki autoimun layak divaksin. 



Baca juga: Rekomendasi POGI Terkait Vaksin Covid-19 untuk Ibu Hamil

 

Kapan Bisa untuk Anak Usia 12-17 Tahun?


Dr. Adam Prabata melalui akun Instgram @adamprabata, pada 12 Agustus lalu mengatakan bahwa penelitian terbaru menunjukkan bahwa vaksin Moderna yang sudah masuk ke Indonesia ternyata terbukti efektif, aman, dan mampu memunculkan antibodi terhadap Covid-19 bagi anak usia 12-17 tahun.

 

Efikasi vaksin Moderna untuk anak usia 12-17 tahun mencapai 100% dalam mencegah Covid-19 bergejala dan 92,7-93,3% mencegah Covid-19 bergejala jika menggunakan kriteria Covid-19 dari CDC.

 

Tidak ada efek samping serius yang ditemukan setelah anak divaksin ini, hanya efek samping ringan berupa nyeri di area suntik, nyeri kepala, dan lelah. Namun, sabar dulu! Saat ini belum ada rekomendasi vaksin Moderna untuk digunakan pada anak usia 12-17 tahun di Indonesia.

 

Tetapi, dengan hasil penelitian tersebut, dan mungkin setelah dilakukan penelitian pada anak Indonesia usia 12-17 tahun, semoga segera dikeluarkan izin penggunaan vaksin Moderna untuk anak usia 12-17 tahun.

 

Untuk diketahui Geng Sehat, sejak Juni 2021, BPOM sudah menerbitkan EUA untuk 4 (empat) jenis vaksin untuk digunakan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. Keempat vaksin tersebut, yaitu CoronaVac, vaksin COVID-19 yang diproduksi Bio Farma, Vaksin AstraZeneca dan Vaksin Sinopharm.

 

Vaksin Moderna Covid-19 merupakan vaksin pertama dari pengembangan menggunakan platform mRNA yang memperoleh EUA dari Badan POM. Indonesia mendapatkan vaksin Moderna dari bantuan dPemerintah Amerika Serikat yang disalurkan melalui skema COVAX facility.

 

Selain vaksin, Kepala Badan POM menghimbau masyarakat untuk selalu menegakkan protokol kesehatan sebagai upaya kunci dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk bijak dan berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan yang digunakan dalam penanganan COVID-19, serta tidak mudah terpengaruh dengan promosi produk obat, obat tradisional maupun suplemen kesehatan dengan klaim dapat mencegah atau mengobati COVID-19.

 

Baca juga: Dexa Medica Luncurkan Obat Regdanvimab untuk Pasien Covid-19 yang Berpotensi Alami Gejala Berat

 



Sumber:

BPOM. Badan POM Terbitkan EUA Moderna.