Pemberian vaksinasi merupakan langkah pencegahan dan perlindungan paling dasar bagi si Kecil agar terhindar dari risiko penyakit. Akan tetapi, pemberian vaksinasi juga menimbulkan efek samping yang kerap membuat si Kecil merasa tidak nyaman. Sebagian besar efek samping yang timbul sebenarnya merupakan hal normal dan dapat mereda dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, tak jarang pula efek saping yang lebih parah dapat muncul.

Nah, dalam artikel berikut ini, yuk Mums cari tahu apa saja sih sebenarnya efek samping vaksinasi pada bayi? Dan efek samping seperti apa yang perlu diwaspadai?

 

Mengapa Vaksinasi Menimbulkan Efek Samping pada Bayi?

Vaksinasi dilakukan untuk memberikan tubuh perlindungan terhadap penyakit berbahaya, sebelum penyakit tersebut dialami oleh seseorang. Vaksinasi bekerja dengan memanfaatkan pertahanan alami dari tubuh untuk membentuk pertahanan spesifik dalam melawan infeksi virus. Jadi, ketika anak mendapatkan vaksinasi, tubuh anak akan menerima virus yang sebenarnya sudah jinak.

Keberadaan virus jinak ini kemudian akan merangsang tubuh untuk memproduksi sebuah respon imun dengan cara yang sama seperti saat tubuh sedang terserang penyakit. Namun, tanpa menyebabkan tubuh menunjukkan gejala penyakit tersebut. Hasilnya, saat tubuh terpapar penyakit yang sama di masa mendatang, sistem imun tubuh sudah dapat merespons dengan cepat guna mencegah penyakit berkembang.

Meski begitu, saat tubuh membentuk sistem kekebalan baru yang merupakan hasil gabungan vaksin, suhu tubuh mungkin akan mengalami peningkatan. Hal inilah yang akhirnya menyebabkan si Kecil mengalami demam.

Namun, tidak semua vaksinasi memberikan respons demam. Beberapa vaksinasi yang mungkin menyebabkan demam, misalnya vaksinasi campak dan DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus). Selain itu, tidak semua anak juga akan mengalami respons vaksinasi yang sama, termasuk efek samping demam ini.

 

Baca juga: Bahaya Tidak Melakukan Vaksinasi
 

Efek Samping yang Umum dari Vaksinasi Bayi

Efek samping paling umum yang muncul setelah si Kecil di vaksinasi adalah demam. Demam yang terjadi biasanya akan terjadi selama 24 hingga 48 jam setelah vaksin diberikan. Selain demam, berikut beberapa efek samping yang umum terjadi pada bayi setelah vaksinasi.

 

1. Kemerahan

Proses penyuntikan selama vaksinasi dapat menyebabkan kemerahan pada area yang disuntik. Kondisi ini biasanya akan mereda dengan sendirinya dalam waktu 3 hingga 4 hari. Namun, untuk meredakan ketidaknyamanan, Mums dapat mengompres hangat lokasi penyuntikan tersebut.

 

2. Bengkak

Selain kulit yang tampak kemerahan, mungkin ada pula pembengkakan yang terjadi di area bekas suntikan. Pembengkakan ini bisa terjadi karena adanya perdarahan di bawah kulit. Sama halnya dengan efek samping lain, Mums tak perlu khawatir karena pembengkakan ini akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari. Gunakan kompres hangat untuk meringankan pembengkakan.

 

3. Tampak lebih sering mengantuk dari biasanya

Si Kecil mungkin akan merasa sangat mengantuk atau lemas setelah disuntik. Efek samping ini umumnya terjadi selama 1 hingga 2 hari. Namun, usahakan untuk tetap membangunkan bayi saat tiba jadwalnya menyusu. Hal ini untuk menghindari risiko dehidrasi pada bayi.

 

5. Rewel

Rasa nyeri dan ketidaknyamanan setelah vaksin dapat membuat bayi mudah rewel. Jadi, tak perlu terlalu khawatir karena kondisi ini akan reda dalam 1 atau 2 hari.

 

Baca juga: Ketahui Jadwal Vaksinasi dan Imunisasi Anak
 

Berapa Lama Efek Samping Vaksinasi Terjadi?

Tidak semua bayi akan mengalami efek samping vaksinasi yang sama. Namun, jika bayi mengalami efek samping ini, umumnya efek samping akan mereda dalam waktu 48 hingga 72 jam setelah vaksinasi. Efek samping yang timbul juga biasanya tidak memerlukan penanganan medis khusus.

 

Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?

Seperti disebutkan sebelumnya, kebanyakan efek samping vaksinasi akan mereda dengan sendirinya dalam waktu sekitar 2-3 hari. Namun, jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda dan semakin parah atau bayi menunjukkan beberapa gejala berikut, segera bawa ke dokter. Gejala atau efek samping yang dimaksud antara lain:

- Bayi rewel dan menangis tanpa henti selama lebih dari 3 jam.

- Demam tinggi lebih dari 40 derajat Celcius.

- Bayi sangat lesu dan tidak responsif.

- Mengalami kejang.

- Memunculkan gejala alergi, seperti ruam dan bengkak yang tidak hanya di area penyuntikan serta kesulitan bernapas.

 

Efek samping yang timbul setelah vaksinasi memang kerap kali membuat Mums merasa khawatir. Namun, ingatlah bahwa hal ini sebenarnya masih jauh lebih ringan dibanding jika si Kecil menderita penyakit di kemudian hari. Jadi, pastikan agar si Kecil tetap mendapat vaksinasi yang lengkap sesuai jadwalnya, ya! (BAG)

 

Baca juga: Seberapa Penting Vaksinasi untuk Bayi?
 

 

Referensi

First Cry Parenting. 5 Common Side-Effects of Vaccination in Babies.