Di masa pendemi Covid-19 yang sudah berjalan selama lebih dari 2 tahun ini, seluruh masyarakat mulai bicara tentang vaksinasi. Terbukti, dengan vaksinasi akhirnya dunia bisa “menaklukkan” pandemi ini meskipun belum sepenuhya.

 

Begitu pentingnya vaksinasi  dan imunisasi dalam menyelamatkan nyawa manusia di dunia, dan ini sudah dibuktikan selama perpuluh-puluh tahun. Imunisasi tidak hanya melindungi diri kita dari penyakit tertentu, namun juga melindungi orang lain karena mereka menjadi ikut terlindungi. Semakin tinggi cakupan imunisasi di suatu dareah maka perlindungannya pun semakin kuat.

 

Baca juga: Mums, Ini Perubahan Jadwal Imunisasi IDAI Terbaru 2020

 

Imunisasi Menyelamatkan Jutaan Manusia

 Dalam rangka Pekan Imunisasi Dunia 2022, kita kembali diingatkan tentang pentingnya imunisasi lengkap. Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) bersama Business Unit Vaccines di Sanofi Indonesia berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) dan Indonesia Influenza Foundation (IIF) menyelenggarakan webinar pada 14 April 2022, dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi lengkap, terutama di masa pandemi COVID-19.

 

Dijelaskan Prof. dr. Cissy B Kartasasmita, SpA(K)., M.SC., Ph.D selaku Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), imunisasi merupakan salah satu kisah sukses kesehatan dalam upaya menyelamatkan jutaan nyawa setiap tahun.

 

“Imunisasi adalah salah satu investasi kesehatan terbaik yang efektif. Pandemi COVID-19 telah mengingatkan dunia mengenai manfaat imunisasi untuk melawan penyakit, menyelamatkan nyawa, dan menciptakan masa depan yang lebih sehat, lebih aman, dan lebih sejahtera. Untuk itu, ke depannya, sistem imunisasi yang baik sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap orang dapat terlindungi dari COVID-19 dan berbagai penyakit lainnya,” jelasnya.

 

Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, MARS., Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI, menegaskan bahwa imunisasi tidak hanya mengurangi risiko kesakitan, kecacatan  dan kematian terkait penyakit menular, tapi juga membantu mendukung prioritas nasional seperti pendidikan dan pembangunan ekonomi.

 

Keberhasilan dalam meningkatkan cakupan imunisasi akan berdampak pada penurunan angka kematian dan kesakitan serta biaya pengobatan.

 

Saat ini, tersedia berbagai imunisasi yang bermanfaat untuk mencegah lebih dari 20 penyakit yang mengancam jiwa. Imunisasi saat ini mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun akibat penyakit seperti difteri, tetanus, pertusis, influenza, dan campak.

 

Pada rentang tahun 2020-2030, diperkirakan bahwa imunisasi akan menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa, di mana 28 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah 5 tahun.

 

Baca juga: Perlukah Imunisasi Influenza bagi Bayi?

 

Meningkatkan Kejar Imunisasi dan Memperluas Cakupan Imunisasi Dewasa

 Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), Ketua Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) mengatakan, imunisasi dasar penting bagi bayi dan anak sampai umur 18 bulan untuk melindungi dari berbagai penyakit berbahaya.

 

Menurut Prof. Sri Rezeki, untuk meningkatkan cakupan imunisasi yang tertinggal disarankan melakukan kejar imunisasi (catch-up immunization). Edukasi kepada orang tua menjadi penting untuk memahami bahwa putra-putrinya harus mengejar imunisasi yang tertinggal. Salah satu upaya kejar imunisasi adalah pemberian vaksin kombinasi dan suntikan ganda.

 

Imunisasi tidak hanya penting bagi bayi dan anak-anak, melainkan juga orang dewasa agar terlindung dari berbagai penyakit. Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI., Ketua PERALMUNI mengatakan,imunisasi masih diperlukan saat seseorang menginjak usia dewasa. Terutama di tengah situasi pandemi, pemberian imunisasi bertambah penting untuk melindungi populasi yang lebih baik dalam COVID-19.

 

Beberapa imunisasi penting untuk orang dewasa antara laun vaksinasi flu yang merupakan salah satu cara efektif untuk mengurangi penyebaran virus influenza. “Vaksinasi influenza dapat mencegah timbulnya koinfeksi dengan infeksi virus COVID-19 yang dapat mengakibatkan komplikasi serius,” jelas Prof. Iris.

 

Selama pandemi COVID-19, WHO merekomendasikan vaksinasi influenza untuk populasi rentan seperti tenaga kesehatan, lansia, anak kecil, ibu hamil, dan mereka yang mengalami kondisi medis kronis tertentu.

 

Tidak hanya vaksin flu, sangat penting untuk masyarakat agar tidak melupakan pentingnya pemberian imunisasi rutin lain untuk dewasa, seperti Hepatitis A, Hepatitis B, Meningitis, Tdap dan PCV.

 

Baca juga: Rekomendasi Imunisasi Anak di Masa Pandemi Covid-19