Di antara jadwal imunisasi rekomendasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terselip satu imunisasi influenza yang perlu diberikan ulang setiap tahun. Namun, perlukah imunisasi ini untuk si Kecil? Atau, bisa ditunda kapan-kapan? Berikut penjelasannya untuk Mums ketahui.

 

Seberapa Penting Imunisasi Influenza untuk Bayi?

 

Penyakit influenza, atau flu, bukanlah nama yang asing. Saking umumnya, penyakit ini kerap dianggap sebagai penyakit musiman biasa yang bisa sembuh sendiri.

 

Memang benar, seseorang yang terinfeksi virus influenza bisa sembuh dalam waktu 7-10 hari. Namun perlu diketahui, bahwa si Kecil di satu tahun pertamanya belum memiliki sistem daya tahan tubuh yang matang. Belum lagi, penyebaran virus flu sangat mudah, melalui air ludah (droplet) yang menyebar saat bersin atau batuk, dan berpindah ke benda atau media lainnya. 

 

Sekilas penyebarannya memang sangat mirip dengan penularan virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit COVID-19. Namun bedanya, penyakit flu sudah ada vaksinnya, sehingga gejala dan risiko penyakitnya bisa diminimalkan. Itulah kenapa, IDAI menyarankan bayi untuk diberikan imunisasi influenza mulai usia 6 bulan. Dan untuk imunisasi influenza pertama kali (primary immunization) yang diberikan di bawah usia 8 tahun, vaksin diberikan dua kali dengan jarak 4 minggu.

 

Lalu, seberapa penting vaksin flu untuk bayi. Jawabannya sangat penting! 

 

“Vaksin flu penting diberikan untuk bayi agar anak tidak terserang flu berat. Dengan pemberian imunisasi influenza, anak akan memiliki kekebalan terhadap influenza berat. Perlu diketahui, influenza dapat menyebabkan infeksi saluran nafas atas dan dapat memengaruhi saluran yang berhubungan dengan telinga bagian dalam. Sehingga, dapat membantu mengurangi risiko infeksi telinga,” jelas dr. Bernie Endyarni Medise, Sp.A (K), MPH, dokter spesialia anak dari RSIA Brawijaya Antasari, Jakarta.

 

Baca juga: Bolehkah Penderita Maag Makan Pisang?

 

Ya benar sekali, Mums. Flu tidak lagi menjadi yang sepele ketika menimbulkan komplikasi yang lebih serius. Pada anak-anak, komplikasi flu dapat menyebabkan:

  • Pneumonia (infeksi dan peradangan di paru-paru).
  • Dehidrasi, akibat si Kecil kehilangan terlalu banyak air dan garam dibanding asupan cairan.
  • Memperburuk masalah kesehatan yang sudah diderita si Kecil sebelumnya, seperti asma dan penyakit jantung.
  • Disfungsi otak.
  • Sinusitis.
  • Infeksi telinga.
  • Dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi flu dapat menyebabkan kematian.

 

Inilah mengapa, tak hanya bayi, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan imunisasi influenza diberikan untuk semua orang, terutama yang memiliki risiko lebih besar mengalami komplikasi flu seperti:

  • Orang lanjut usia di atas 65 tahun.
  • Wanita yang akan memulai program hamil, baru saja melahirkan, atau menyusui di musim flu.
  • Orang dengan daya tahan tubuh lemah akibat penyakit atau penggunaan obat, seperti pengidap HIV.
  • Siapa pun yang menderita penyakit penyerta, seperti asma dan diabetes.

 

Sementara bagi bayi berusia di bawah 6 bulan, sebenarnya tergolong dalam kategori berisiko tinggi, namun belum bisa menerima imunisasi influenza. Sehingga, Mums perlu mencegah si Kecil tertular flu dengan menjaga kebersihan diri, tidak membawa si Kecil ke tempat ramai, dan menggunakan masker jika Mums/Dads flu.

 

Baca juga: Apa Saja Obat-obatan untuk Mengatasi Asma?

 

 

 

 

Kapan Imunisasi Influenza Baik Dilakukan?

 

Karena bersifat musiman, maka disarankan untuk melakukan imunisasi influenza pada bulan September-Oktober. Namun, di negara beriklim tropis seperti Indonesia, vaksin influenza bisa diberikan kapan saja, karena musim flu bisa terjadi kapan pun.pemberian yang lebih dini tetap dianjurkan agar sistem imunitas tubuh memiliki waktu untuk membangun perlindungan melawan flu. Secara umum, vaksin influenza membutuhkan waktu dua minggu agar bisa bekerja secara efektif.

 

Oh ya, pemberian imunisasi influenza juga tetap penting diberikan tepat waktu, bahkan untuk anak dengan kebutuhan khusus, Mums. Dan pada beberapa keadaan, justru sangat disarankan untuk diberikan. 

 

Anak dengan gangguan daerah saluran napas justru sangat disarankan untuk mendapatkan vaksin ini, demi mengurangi kemungkinan bertambah beratnya gejala saat terserang influenza,” sambung dr. Bernie.

 

Tak hanya itu, jika si Kecil terindikasi alergi telur, imunisasi influenza juga aman diberikan. Dulunya beredar kabar, bahwa imunisasi ini tak aman untuk penderita alergi telur, karena mengandung protein telur di dalamnya. Namun, hal tersebut kini sudah dipastikan dan tergolong aman karena jumlah protein telur di dalam vaksin influenza sangat aman, bahkan untuk anak-anak dengan alergi telur yang berat.

 

Baca juga: Pentingnya Peran Ayah Dalam Hidup Anak

 

Sumber:

Wawancara dengan dr. Bernie Medise, SpA.

Kids Health. Flu Vaccine.

CDC. Protect Against Flu.

Harvard Health Publishing. Flu Shots.