Vaksin merupakan suatu produk farmasi yang diberikan agar orang tersebut memiliki kekebalan terhadap suatu penyakit. Vaksin dapat diberikan melalui suntikan jarum, mulut, ataupun melalui aerosol. Proses pemberian vaksin disebut vaksinasi dan orang yang sudah diberikan vaksin dihitung telah menerima vaksinasi.

 

Manfaat pemberian imunisasi bagi kesehatan anak penting untuk diketahui para orang tua, yang tentunya menginginkan kesehatan serta tumbuh-kembang buah hatinya berjalan dengan baik dan optimal. Imunisasi itu sendiri adalah suatu cara serta upaya yang dilakukan dengan memberikan kekebalan (imunisasi) pada bayi atau anak secara sengaja, sehingga terhindar dari penyakit-penyakit tertentu sesuai dengan jenis imunisasi yang diberikan.

Baca juga: Imunisasi dan Vaksinasi Itu Berbeda, Lho

 

Untuk melakukan vaksinasi, simak terlebih dahulu jadwal vaksinasi anak. Jangan lupa untuk rajin memberikan anak vaksinasi sesuai waktunya ya, Mums! Berikut adalah jadwal vaksin untuk anak yang harus diketahui:

 

Lahir

  • Jenis vaksin : Hepatitis B1 dan Polio 0.
  • Penyakit yang dicegah: Hepatitis B dan Polio.

 

Umur 1 bulan

  • Jenis vaksin: Hepatitis B2.
  • Penyakit yang dicegah: Hepatitis B.

 

Umur 2 bulan

  • Jenis vaksin: Polio 1, BCG, DTP 1, Hib 1, PCV 1, dan Rotavirus 1.
  • Penyakit yang dicegah: Polio, tuberklosis (TBC), difteri, tetanus, pertusis, Hib, meningitis, dan rotavirus.

 

Umur 4 bulan

  • Jenis vaksin: Polio 2, DTP 2, Hib 2, PCV 2, dan Rotavirus 2.
  • Penyakit yang dicegah: Polio, difteri, tetanus, pertusis, Hib, meningitis, dan rotavirus.
Baca juga: 7 Hal yang Perlu Dilakukan Saat Anak Divaksinasi

 

Umur 6 bulan

  • Jenis vaksin: Hepatitis B3, Polio 3, DTP 3, Hib 3, PCV 3, Rotavirus 3, dan Influenza.
  • Penyakit yang dicegah: Hepatitis B, polio, difteri, tetanus, pertusis, Hib, meningitis, rotavirus, dan influenza.

 

Umur 9 bulan

  • Jenis vaksin: Campak 1.
  • Penyakit yang dicegah: Campak.

 

Umur 12 bulan

  • Jenis vaksin: PCV 4 dan Varisela.
  • Penyakit yang dicegah: Meningitis dan varisela atau cacar air.

 

Umur 15 bulan

  • Jenis vaksin: Hib 4 dan MMR 1.
  • Penyakit yang dicegah: Hib, mumps atau gondong, dan rubella.

 

Umur 18 bulan

  • Jenis vaksin: Polio 4 dan DTP 4.
  • Penyakit yang dicegah: Polio, difteri, tetanus, dan pertusis.

 

Umur 24 bulan

  • Jenis vaksin: Tifoid dan Hepatitis A.
  • Penyakit yang dicegah: Tifoid dan hepatitis A.

 

Umur 5 tahun

  • Jenis vaksin: Polio 5, DTP 5, dan MMR 2.
  • Penyakit yang dicegah: Polio, difteri, tetanus, pertusis, mumps atau gondong, dan rubella.

 

Umur 6 tahun

  • Jenis vaksin: Campak 2.
  • Penyakit yang dicegah: Campak.

 

Umur 10 tahun

  • Jenis vaksin: TD 6 (Tetanus dan Difteri).
  • Penyakit yang dicegah: Tetanus dan difteri.

 

Umur 18 Tahun

  • Jenis vaksin: TD 7 (Tetanus dan Difteri).
  • Penyakit yang dicegah: Tetanus dan difteri.

 

Vaksinasi dan imunisasi adalah sebuah program kegiatan dalam mencegah penyakit menular terhadap manusia, sehingga mereka resisten terhadap virus atau penyakit yang hendak menyerang. Jadwal vaksinasi dapat dipatuhi semenjak bayi hingga usia anak sekolah.

 

Anak akan diberikan vaksinasi yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dilemahkan, untuk merangsang sistem imun agar dapat membentuk antibodi atau daya tahan tubuh yang kuat. Antibodi yang sudah terbentuk atau lebih kuat akan bermanfaat untuk menghindari serangan virus ataupun bakteri yang akan datang di kemudian hari.

 

Vaksin melindungi kita dari penyakit. Banyak dari penyakit yang berbahaya, seperti meningitis, hepatitis, tuberkulosis, polio, dan penyakit lain, yang dapat dicegah oleh vaksin. Walaupun ada juga proses alami yang dapat memberikan kita kekebalan tubuh tanpa melakukan vaksinasi, kita tidak tahu atau tidak dapat memprediksi siapa saja dan kapan seseorang memperoleh kekebalan alami. Lagipula, tidak semua orang dapat memperoleh kekebalan alami.

 

Biasanya untuk memperoleh kekebalan alami, seseorang harus jatuh sakit dulu. Setelah sembuh, maka tubuhnya akan membentuk antibodi sehingga orang tersebut memiliki kekebalan alami. Tetapi, ada juga orang yang sembuh dari sakit namun tidak memperoleh kekebalan alami.

Baca juga: Bahaya Tidak Melakukan Vaksinasi