Vaksinasi adalah salah satu agenda rutin yang menghiasi hari-hari para orang tua yang memiliki bayi dan balita. Kebanyakan vaksinasi wajib memang diberikan pada usia baru lahir hingga 6 bulan, dengan vaksin-vaksin booster atau ulangan dapat diberikan pada usia setelahnya. Vaksinasi seringkali dipandang sebagai kegiatan yang cukup ‘ribet’. Maklum saja, bayi atau anak akan disuntik dan hal tersebut tentunya dapat menimbulkan perasaan sakit dan tidak nyaman bagi anak. Belum lagi ketakutan sebagian orang tua bahwa pasca-vaksinasi biasanya anak menjadi demam dan cenderung rewel.

 

Untuk membuat kegiatan vaksinasi menjadi lebih nyaman, baik bagi anak maupun orang tua, ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan. Tips-tips di bawah ini akan membantu Mums dan Dads mempersiapkan buah hati menjalani vaksinasi. Yuk, disimak!

 

1. Catat Jadwal Vaksinasi Anak

Mums pasti setuju, bahwa vaksinasi anak banyak jenisnya dan jadwal pemberiannya terkadang membingungkan! Tidak usah khawatir, saat ini dalam setiap kunjungan ke dokter ataupun posyandu, Mums akan menerima jadwal kapan saja anak harus menerima vaksinasi. Beberapa tempat pemberian vaksin bahkan memberikan tanggal kunjungan untuk pemberian vaksin berikutnya.

 

Mums tinggal mencatat tanggal pemberian ini di agenda Mums agar tidak terlewatkan. Jika khawatir lupa dan akan terlewat, Mums bisa membuat reminder di smartphone atau meminta bantuan suami untuk mengingatkan!

Baca juga: Imunisasi dan Vaksinasi Itu Berbeda, Lho

 

2. Datang Sesuai Waktu yang Dijadwalkan

Sesudah menerima jadwal pemberian vaksin, sebaiknya Mums datang sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Jika tempat vaksinasi yang Mums tuju membutuhkan perjanjian atau appointment terlebih dahulu, buatlah perjanjian tersebut beberapa hari sebelum hari H. Sehingga saat Mums datang, si Kecil bisa langsung mendapatkan vaksinasi.

 

Jika karena satu dan lain hal jadwal vaksinasi ini harus mundur dari jadwal sebelumnya, pastikan Mums segera menentukan waktu penggantinya. Perhatikan juga bahwa beberapa vaksin memiliki batas usia maksimal pemberian. Contohnya vaksin BCG yang paling baik diberikan sebelum usia 3 bulan, atau vaksin pneumokokus yang sebaiknya diberikan sebelum usia 2 tahun.

 

3. Bawa Buku Catatan Vaksinasi

Setiap anak wajib memiliki suatu buku berisikan riwayat vaksinasi yang sudah ia dapatkan. Pastikan Mums selalu membawa buku ini saat mengantar sang Buah Hati menerima vaksinasi! Buku ini akan memudahkan dokter atau tenaga medis lain yang memberikan vaksinasi, untuk melihat riwayat vaksinasi sebelumnya. Ini berguna untuk menghindari risiko pengulangan vaksinasi, terutama jika Mums pergi ke klinik yang berbeda.

 

Simpanlah buku ini dengan baik hingga anak besar nanti. Catatan vaksinasi biasanya diperlukan saat akan bepergian ke luar negeri, atau untuk aplikasi kegiatan tertentu. Saya sendiri pernah mengalami hal ini saat hendak mendaftar sekolah pasca-sarjana di luar negeri. Salah satu persyaratan yang diminta adalah riwayat vaksinasi ketika bayi! Untunglah ibu saya selalu menyimpan catatan vaksinasi saya dengan baik.

 

4. Pakaikan Anak Baju yang Mudah Dibuka

Ada beberapa cara pemberian vaksinasi. Cara pemberian yang paling umum adalah melalui penyuntikkan secara intramuskular di daerah paha, misalnya pada vaksin hepatitis B, difteri, dan pertussis. Ada pula yang diberikan secara subkutan di daerah lengan, contohnya vaksin BCG. Selain itu, ada juga vaksin yang diberikan lewat mulut, misalnya vaksin polio oral dan rotavirus.

 

Agar memudahkan proses penyuntikkan, sebaiknya Mums memilih baju untuk anak yang praktis untuk dibuka. Bahan yang dipilih juga sebaiknya yang nyaman dan mudah menyerap keringat. Sebaiknya hindari memakaikan baju yang rumit dilepaskan serta dihiasi aksesori yang berlebihan, karena akan memperlama waktu persiapan yang akhirnya anak sudah terlanjur rewel.

 

5. Tetap Tenang dan Tidak Panik

Terkadang beberapa orang tua memiliki kekhawatiran tertentu saat anaknya akan divaksin. Misalnya takut sang Anak akan kesakitan saat disuntik ataupun rewel selama proses vaksinasi. Ternyata kekhawatiran dan kepanikan orang tua akan ‘menular’ kepada anak, lho! Anak akan merasakan hal tersebut dan jadi ikut-ikutan panik. Oleh sebab itu, sebaiknya Mums tetap tenang saat anak akan divaksin. Hal ini akan membuat anak juga ikut tenang, sehingga proses vaksinasi dapat berlangsung dengan lancar.

 

6. Catat Nama Vaksin dan Tempat pemberiannya

Pastikan dokter atau bidan menuliskan nama vaksinasi yang sudah diberikan di buku catatan vaksin anak. Selain nama vaksin, pastikan juga tertulis tanggal pemberian serta lokasi tempat pemberian vaksin. Jika memungkinkan, sebaiknya tempelkan pula label vaksin yang diberikan di buku catatan vaksin. Label vaksin mengandung nomor batch vaksin yang digunakan, sehingga jika di kemudian hari terjadi kejadian yang tidak diinginkan, maka penelusuran secara medis lebih mudah dilakukan.

Baca juga: Hati-Hati, Bayi Anda Terkena Vaksin Palsu!

 

7. Pantau Adanya Demam atau Reaksi Alergi

Semua vaksin yang beredar di pasaran sudah melewati serangkaian uji pre-klinik dan klinik, yang mampu membuktikan bahwa vaksin tersebut aman dan bermanfaat untuk digunakan. Namun efek samping dapat saja terjadi pada anak, salah satunya adalah reaksi alergi. Jika ini terjadi, Mums tidak perlu panik! Pasalnya, reaksi alergi kebanyakan muncul dalam hitungan menit setelah penyuntikkan, dan tenaga medis yang memberikan vaksin tersebut sudah terlatih untuk menghadapi gejala alergi.

 

Efek lain pasca-vaksinasi yang sering timbul adalah demam. Pastikan Mums sudah menyiapkan termometer di rumah agar dapat memantau suhu badan sang Buah Hati. Biasanya dokter akan meresepkan obat sirup penurun panas untuk diberikan kepada bayi jika terjadi demam setelah vaksinasi. Mums juga dapat membeli obat penurun panas di apotek atau toko obat. Baca informasi pilihan sirup penurun panas untuk anak disini!

Baca juga: Sebelum Wisata ke Luar Negeri, Wajib Suntik Vaksin-Vaksin Ini!

 

Vaksinasi penting agar anak mendapat kekebalan dari penyakit-penyakit infeksi, yang dapat berakibat fatal bila menyerang anak. Oleh sebab itu, orang tua harus selalu memberikan vaksinasi kepada anak sesuai jadwal. Tujuh tips di atas dapat membantu orang tua agar kegiatan vaksinasi berlangsung dengan lancar! Salam sehat!