Kabar mengejutkan datang dari dunia kesehatan Indonesia. Pada 23 Juni 2016 lalu, tersiar kepastian mengenai tertangkapnya oknum peredaran vaksin palsu di tiga tempat yang berbeda. Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Agung Setya turut mengiyakan kabar tersebut dengan menjelaskan ketiga daerah penggeledahan, yaitu Puri Hijau Bintaro Tangerang, Jalan Serman Hasyim Bekasi Timur,  dan wilayah Kemang Regency. Selain itu, pihak keamanan juga tengah mengawasi Apotek Rakyat Ibnus Sina yang diduga menjadi salah satu tempat penjualan dan distribusi vaksin palsu.

Seperti dikutip dari republika.co.id, total terdapat 10 pelaku yang telah diamankan, di mana 5 di antaranya adalah pembuat, 2 orang kurir, 2 penjual, dan 1 lainnya merupakan pemilik apotek dan pencetak label. Sampai artikel ini dinaikan masih dilakukan proses penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus ini.

Teror Vaksin Palsu

Seperti apakah vaksin palsu yang beredar? Anda mungkin tidak menyadari keberadaan vaksin ilegal ini karena bentuk dan rupanya mirip dengan botol vaksin pada umumnya. Vaksin yang ditemukan dalam kasus ini terdiri dari botol bekas vaksin yang terisi dengan campuran cairan buatan tersangka. Beberapa bahan yang ikut dilarutkan adalah antibiotik dan gentacimin dengan cairan infus yang juga sering digunakan. Pelaku dapat dengan mudah mencantumkan label karangan yang dibuat semirip mungkin dengan kemasan pada botol vaksin resmi.

Lalu, apa bahaya dari vaksin ini? Bukankah sama seperti vaksin biasa? Sayangnya tidak! Vaksin palsu sangat berbahaya bagi kesehatan bayi serta tubuh anak-anak dan kandungannya pun tidak sama dengan vaksin sebenarnya. Infeksi dapat menjadi salah satu akibat fatal yang dapat diterima oleh bayi Anda ketika salah mendapatkan suntikan dari vaksin palsu. Hal serupa juga dikatakan oleh Dr. Dirga Sakti Rambe. Beliau menjelaskan jika vaksin palsu yang masuk ke dalam tubuh ternyata mengandung banyak bakteri, kuman, dan zat asing lain yang seharusnya tidak ada dalam sebuah vaksin. Anda juga harus waspada dengan beberapa gejala gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada buah hati Anda setelah mendapatkan suntikan vaksin palsu.

Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan adalah seperti demam tinggi dengan laju nadi yang sangat cepat, kesulitan pernapasan, hingga hilangnya nafsu makan Si Kecil. Jika anak Anda mengalami semua tanda tersebut dalam waktu kurang dari dua minggu, Anda harus meragukan vaksin yang diberikan. Karena bisa saja vaksin tersebut adalah salah satu praktik vaksin palsu untuk anak yang tengah beredar di Indonesia. Vaksin palsu sama sekali tidak memiliki efek positif bagi tubuh. Bahkan, vaksin yang diharapkan dapat melindungi anak dari berbagai macam penyakit, justru sama sekali tidak dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Vaksin palsu ini cenderung berpotensi melemahkan kondisi tubuh sang anak. Hal ini disebabkan karena tidak ada jaminan vaksin sudah steril dan mengikuti prosedur yang seharusnya dilakukan untuk meramu sebuah vaksin.

Vaksin Palsu VS Vaksin Resmi

Berhati-hatilah, terutama bagi Anda, para ibu yang tengah memberikan imunisasi pada Si Kecil! Beberapa fakta mengejutkan lainnya adalah bahwa peredaran vaksin palsu ini sudah terjadi sejak tahun 2003 silam. Jangan terkejut jika vaksin palsu dapat dengan leluasa tersebar dan telah masuk ke rumah sakit dan jaringan puskesmas. Pasalnya, para pelaku juga merupakan pemain lama yang lihai mendistribusikan botol vaksin palsu ke berbagai pasar. Tapi, tenang saja! Bukan berarti Anda menjadi takut untuk membawa anak ke rumah sakit atau puskesmas. Imunisasi pada bayi Anda, terutama jenis imunisasi wajib tetap harus dilakukan. Selain itu, Anda juga bisa belajar untuk membedakan botol vaksin yang palsu dan yang resmi. Berikut cara yang bisa Anda gunakan untuk meminimalisir penggunaan vaksin palsu pada anak Anda:

-Produk vaksin palsu memiliki bentuk kemasan yang lebih kasar

-Tutup botol atau rubber stoper pada vaksin palsu memiliki warna yang berbeda dengan vaksin asli

-Nomor batch yang terdapat di kemasan vaksin palsu juga sulit terbaca

-Waspada ketika ada dokter atau perawat menawarkan harga pemberian vaksin yang jauh lebih murah dibadingkan harga normal,

-Periksa asal dari vaksin yang hendak diberikan kepada anak Anda. Biasanya, vaksin palsu berasal dari distributor yang tidak resmi atau kurang terkenal.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Karena itu, lindungilah anak Anda dari kemungkinan terkena vaksin palsu! Cermati baik-baik segala sesuatu termasuk obat atau vaksin yang akan masuk ke dalam tubuh mereka! Keep save, keep healthy!