Demam adalah salah satu keluhan yang paling sering terjadi pada anak. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), demam adalah keluhan tersering yang mendasari kunjungan ke dokter spesialis anak dan dokter umum. Demam sendiri merupakan reaksi normal tubuh saat ada infeksi kuman. Demam dapat diatasi dengan istirahat baring, kompres air hangat, serta banyak mengonsumsi cairan.

 

Jika suhu tubuh saat demam sudah mencapai 38º C, menurut IDAI dapat diberikan obat penurun panas. Yang perlu Mums ingat adalah, tujuan utama pemberian obat penurun panas bukan untuk mencapai suhu tubuh yang normal, tetapi membuat anak merasa lebih nyaman dengan kondisi demam yang dialaminya.

 

Ada beberapa pilihan obat penurun panas yang dapat Mums sediakan di rumah sebagai bekal pertolongan pertama saat si Kecil mengalami demam. Dua jenis obat yang akan saya bahas di bawah ini termasuk ke dalam golongan obat bebas, yang dapat dibeli tanpa resep dokter. Namun, sangat penting bagi Mums untuk memperhatikan cara dan aturan penggunaan obat tersebut. Nah, obat apa sajakah yang dapat Mums pilih sebagai penurun panas untuk anak, dan hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam pemberiannya?

 

Parasetamol (asetaminofen)

Parasetamol atau asetaminofen, adalah nama generik suatu zat aktif yang digunakan sebagai pilihan pertama penurun panas untuk anak. Selain sebagai penurun panas, parasetamol juga digunakan sebagai pilihan pertama untuk meredakan nyeri pada anak. Parasetamol diberikan secara per oral dengan dosis yang berdasarkan pada bobot badan anak, yakni 10-15 miligram per kilogram bobot badan anak untuk setiap kali pemberian. Dosis ini dapat diulang tiap 4 hingga 6 jam.

 

Parasetamol dianjurkan untuk diberikan hanya pada anak usia di atas 3 bulan, kecuali atas petunjuk dan pengawasan dokter. Setelah diberikan per oral (melalui mulut), parasetamol akan memberikan efek penurun panas dan pereda nyeri dalam jangka waktu 30 hingga 60 menit. Seperti sudah disebutkan, parasetamol adalah pilihan pertama obat penurun panas untuk anak. Hal ini didukung oleh data yang menyebutkan bahwa sekitar 80% anak yang mengalami demam menunjukkan penurunan suhu tubuh saat diberikan parasetamol.

 

Di Indonesia, parasetamol tersedia dalam berbagai merk dagang, dan juga generik. Parasetamol tersedia dalam bentuk sirup, oral drops, dan juga tablet kunyah (chewable tablet). Pilihan bentuk obat manakah yang digunakan biasanya disesuaikan dengan usia anak serta pilihan anak sesuai kenyamanan mereka. Oral drops lazimnya digunakan untuk bayi hingga anak usia 2 tahun, sedangkan sirup dan tablet kunyah dapat digunakan untuk anak usia lebih dewasa.

 

Ibuprofen

Pilihan obat lain sebagai penurun panas untuk anak adalah ibuprofen. Sama halnya dengan parasetamol, dosis ibuprofen paling tepat diperhitungkan berdasarkan bobot badan anak, dalam hal ini 10 miligram per kilogram bobot badan tiap kali pemberian. Dosis ini biasanya dapat diberikan hingga tiap 6 jam sekali.

 

Setelah pemberian lewat mulut atau per oral, ibuprofen akan memberikan efek penurun panas dalam jangka waktu kurang lebih satu jam. Biasanya ibuprofen diberikan untuk anak usia 6 bulan ke atas, kecuali jika ada petunjuk lain dari dokter. Ibuprofen juga tersedia dalam berbagai merek dagang maupun sediaan generik. Bentuk sediaan yang umum dijumpai adalah sirup dan tablet kunyah. Ada pula ibuprofen yang tersedia dalam bentuk supositoria untuk penggunaan per rectal (dimasukkan melalui anus) namun bentuk sediaan ini tidak dijual bebas, hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.

 

Hal yang perlu diperhatikan saat memberikan obat penurun panas

Setelah Mums mengetahui pilihan obat yang dapat digunakan untuk anak, ada baiknya Moms juga memperhatikan beberapa hal berikut.

Pertama, pastikan Mums memberikan dosis obat yang tepat. Dalam setiap kemasan obat yang Mums beli pasti terdapat keterangan mengenai dosis yang dianjurkan. Mums dapat pula bertanya pada dokter atau apoteker di apotek tempat Moms membeli obat.

Kedua, jika obat yang Moms berikan adalah dalam bentuk sirup atau oral drops, selalu ingat untuk hanya menggunakan sendok atau cup takar yang disediakan, ya! Tidak dianjurkan untuk menggunakan sendok makan atau sendok teh biasa karena ukurannya tidak standar. Bisa-bisa malah menyebabkan kesalahan pemberian dosis!

Ketiga, simpan obat-obatan tersebut di tempat yang aman. Jauhkan dari jangkauan anak-anak, dan perhatikan kondisi penyimpanannya serta waktu kedaluwarsa obat tersebut.

 

Nah, itu dia serba-serbi mengenai pilihan obat penurun panas pada anak. Ada 2 pilihan obat yakni parasetamol sebagai pilihan pertama, serta ibuprofen. Ingat, obat penurun panas digunakan untuk tujuan utama meningkatkan kenyamanan anak. Sehingga jika demam masih terus muncul sebaiknya Moms memeriksakan kondisi si Buah Hati ke dokter agar penyebab demam dapat diatasi. Salam sehat!