Barangkali sebagian besar dari Anda sudah mengetahui paracetamol. Jenis obat ini memang cukup sering digunakan untuk meredakan deman dan nyeri yang dirasakan. Namun, apakah Anda sudah mengenal paracetamol dengan benar? Untuk itu, simak artikel berikut supaya lebih tepat menggunakan dan mengetahui manfaat paracetamol ketika Anda atau keluarga sedang sakit. Parasetamol (PCT) didefinisikan secara medis sebagai obat yang memiliki efek untuk menurunkan demam (antipiretik) dan mengurangi rasa sakit (analgesik) yang banyak digunakan oleh masyarakat.

Kapan Parasetamol Digunakan?

Menurut Pusat Informasi Obat Nasional, parasetamol digunakan untuk nyeri ringan sampai sedang, seperti pusing, nyeri sesudah operasi cabut gigi, dan demam. Jenis obat yang memiliki nama lain acetaminophen ini bisa dikonsumsi oleh anak-anak dan orang dewasa. Anda bisa membeli paracetamol secara bebas di apotik dengan berbagai merek. Biasanya paracetamol yang dijual akan berbentuk tablet, kapsul, obat larut, cairan, dan infus.

Amankah Parasetamol?

Dibandingkan dengan obat sejenis lainnya (analgesik dan antipiretik), parasetamol relatif aman dikonsumsi karena sedikit menimbulkan risiko maag dan perdarahan lambung. Bagi Anda yang sedang hamil dan menyusui harus mengkonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter sebelum mengonsumsi paracetamol. Khusus bagi Anda yang memiliki gangguan pada organ hati, manultrisi, dehidrasi, serta yang sering mengonsumsi minuman keras/ alkohol sebaiknya lebih memerhatikan penggunaaan dan manfaat paracetamol. Bila terjadi efek samping, hentikan terlebih dahulu penggunaan dan segera hubungi apoteker atau dokter terdekat.Efek samping yang biasa muncul seperti ruam, pembengkakan, kesulitan bernapas yang bisa menjadi gejala alergi, tekanan darah tinggi atau hipertensi, trombosit dan sel darah putih menurun, serta kesusakan pada hati dan ginjal.

Berapa Dosis Parasetamol yang Dikonsumsi?

Umumnya, parasetamol yang dijual di pasaran memiliki dosis sebesar 500 mg/ tablet. Biasanya untuk orang dewasa, paracetaml dikonsumsi 500 mg atau setara dengan 1 tablet setiap empat sampai enam jam sekali dan bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Dosis maksimal untuk orang dewasa dalam sehari adalah 4000 mg (setara 8 tablet parasetamol 500 mg). Namun, Anda tetap harus membaca aturan pakai di brosur/ kemasan paracetamol yang Anda beli. Lebih baik lagi  Atau tanyakan terlebih dahulu pada apoteker. Sebagian besar orang yang mengonsumsi paracetamol tidak mengalami masalah dan efek samping tertentu. Meskipun begitu, memastikan obat ini cocok dengan gejala-gejala yang Anda alami serta tidak berlawanan dengan kondisi kesehatan Anda sangatlah penting. Perhatikan untuk tidak mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang ditentukan karena jika terlalu banyak mengonsumsi obat ini dapat merusak organ hati. Bagi Anda yang mengalami overdosis, segera larikan ke IGD dan bawa pula bungkus paracetamol yang dikonsumsi untuk diperlihatkan pada dokter yang memeriksa. Biasanya, orang yang mengalami overdosis akan menunjukkan gejala seperti berikut:

  1. 1. Nafsu makan berkurang
  2. Pusing, mual, dan nyeri perut (biasanya bagian atas).
  3. Berkeringat dan lemas
  4. Urin berwarna gelap
  5. Bagian kulit atau mata menguning.

Jika Lupa Minum?

Jika Anda mendapatkan paracetamol dari dokter, sebaiknya ikuti sesuai dengan jadwalnya. Kalau lupa? Segera minum saat Anda ingat, kecuali rasa sakit sudah hilang dan Anda sudah diperbolehkan untuk menghentikan konsumsi obat oleh dokter atau apoteker. Namun, jika waktunya sudah berdekatan dengan jadwal minum berikutnya, Anda cukup minum untuk jadwal yang selanjutnya, jangan minum dengan dosis dua kali lipat untuk sekali minum. Bisa-bisa Anda mengalami overdosis, lho! Meskipun umumnya tidak banyak yang mengalami efek samping setelah mengonsumsi paracetamol, Anda tetap perlu mengenal dan mengetauhi manfaat pracetamol secara lebih jelas. Masing-masing orang memiliki kondisi kesehatan yang berbeda sehingga memerlukan penanganan yang berbeda pula agar fungsi obat bisa bekerja secara maksimal di dalam tubuh.