Geng Sehat sudah mendengar kabar teror penembakan brutal yang terjadi pada 2 Oktober 2017 malam hari waktu setempat di Las Vegas? What a horrific madness. Pria berusia 64 tahun, Stephen Paddock, memuntahkan peluru dari senjata api otomatisnya ke arah penonton yang tumpah-ruah memadati festival musik Country Route 91 Harvest.

 

Suara tembakan dari lantai 32 Hotel Mandalay Bay yang sempat diduga sebagai pesta kembang api tersebut, sontak menghentikan pertunjukkan penyanyi country Jason Aldean. Hujan peluru pun menambah panik massa yang berhamburan menyelamatkan diri.

 

Dilansir dari The Independent, setidaknya 50 korban tewas dan 200 orang mengalami luka serius akibat aksi baku-tembak ini. Dan, kasus tersebut dianggap sebagai kasus terparah dalam sejarah Amerika Serikat. Stephen Paddock pun ditemukan tewas di salah satu kamar Hotel Mandalay Bay. Berdasarkan kutipan informasi dari Dailymail, pelaku merupakan pensiunan akuntan yang merangkap sebagai manajer dan investor kompleks apartemen di Mesquite, Texas, dan California.

 

Insiden ini menimbulkan reaksi beragam dari berbagai pihak. Banyak kalangan dan selebriti secara terang-terangan melabeli peristiwa ini sebagai teror absurd yang harus segera ditindaklanjuti. Mereka juga mendesar pemerintah untuk melakukan perubahan terhadap hukum kepemilikan senjata api di Amerika.

 

Masyarakat tersadar bahwa teror pembunuhan warga sipil dapat dilakukan oleh siapapun, lintas generasi, tanpa perlu saling melemparkan stigma SARA yang rentan mengadu domba dunia pada beberapa tahun terakhir.

Baca Juga : Waspadai 4 Tipe Bullying yang Kerap Terjadi

 

Huru-hara mengerikan di Las Vegas, seakan mengingatkan masyarakat Indonesia kembali pada kejadian bom Sarinah 2016. Semoga ketika insiden tersebut terjadi, keluarga Geng Sehat tidak ada yang menjadi korban, ya. Namun, pernah membayangkan enggak, bagaimana jika Kamu kebetulan sedang berada di sekitar area TKP? Seperti dilansir dari bbc.com, ada 5 poin penyelamatan diri yang bisa dilakukan ketika terjadi teror atau kerusuhan. Cek informasinya supaya selalu waspada, ya!

 

1. Amati Kondisi di Sekelilingmu

Menurut psikolog John Leach, otak tidak langsung mencerna bunyi tembakan, bom, dan bahaya lainnya ketika terjadi ledakan atau letupan senjata api. Belajar dari kasus gencatan senjata di berbagai belahan dunia, tidak sedikit warga yang awalnya mendeteksi ledakan sebagai bunyi kembang api.

John Leach pun menyarankan, di manapun dan kapanpun, perhatikan selalu keadaan sekeliling. Jika berada di dalam ruangan, pastikan kita tahu jalan keluar darurat agar insting kita akan langsung menuju ke sana saat terjadi sesuatu.

 

2. Gerak Cepat

Ketika terjadi suatu peristiwa tidak terduga, reaksi pertama setiap individu pasti bingung. Menurut John Leach, hanya 15 persen orang yang langsung bisa merespons sesuatu jika terjadi situasi yang mengancam keselamatan. Sementara 75 persen lainnya sering kali masih sibuk mencerna situasi sebenarnya.

 

Tidak heran, dalam kondisi seperti ini banyak warga yang tetap bergeming di saat warga lain langsung bergerak mencari bantuan. Tipikal warga yang menunggu seseorang untuk bergerak duluan sebelum mengikutinya saat sebuah kejadian berbahaya terjadi pun ada.

 

John Leach juga menyebutkan, orang yang sendirian cenderung lebih cepat memberikan respons ketimbang mereka yang sedang berkelompok. Cobalah untuk tidak panik saat mencari perlindungan dari pihak berwajib.

 

3. Mencari Perlindungan

Pada umumnya, sesuatu yang berat dan tebal dapat melindungi kita jika terjebak di dalam ruangan. Contohnya, bersembunyi dengan posisi tiarap ke lantai, bersembunyi di belakang dinding, atau berlindung di balik meja. Trik ini paling berguna jika ada serangan tembakan.

Baca Juga : Waspada Berbagai Bentuk Kekerasan dalam Hubungan

 

4. Jauhi Kaca dan Alat Elektronik

Sedapat mungkin, jauhi semua benda yang terbuat dari kaca, seperti jendela, dan peralatan elektronik.

 

5. Pergi Sejauh Mungkin

Setelah kita berhasil keluar dari zona berbahaya, tidak perlu penasaran untuk mencari tahu lebih lanjut. Jauhi area baku tembak sejauh mungkin sambil terus melindungi diri dengan sesuatu yang tebal dan keras, misalnya berjalan di balik mobil. Kamu tidak pernah tahu motif dan agenda pelaku perihal serangan susulan.

 

Dengan berdiam di sekitar lokasi, Kamu juga menghalangi petugas keamanan atau petugas medis yang tengah melakukan evakuasi. Jika kondisimu tidak memungkinkan untuk berada terlalu jauh dari lokasi, ikuti terus instruksi dari petugas keamanan, agar tahu langkah apa yang sebaiknya Kamu lakukan.

 

Semoga Geng Sehat selalu aman dan tidak ada insiden yang berulang. Situasi semacam ini, semestinya menginspirasi kita untuk selalu waspada dalam berinteraksi dengan semua orang, terutama orang yang tidak kita kenal baik. Jangan sampai  ada pihak yang bisa memanfaatkan kita sebagai pelaku.

 

Ketika menyangkut masalah terorisme, belajarlah dari film Arlington Road (1999). Terkadang dalam beberapa aksi teror, selalu ada plot terencana dari pelaku sebenarnya untuk menggiring warga tak berdosa menjadi tersangka. Tetap waspada ya, Gengs!

Baca Juga : Tips Hindari Kekerasan Seksual Pada Anak