Pernahkah Anda mendapat saran dari teman atau keluarga ketika Anda sakit untuk meminum obat yang sebelumnya telah diminum oleh teman Anda tersebut? Namun ketika Anda mencoba mengonsumsi obat tersebut, hasilnya bukan menyembuhkan justru sakit yang Anda rasa tak kunjung sembuh atau justru semakin bertambah parah. Dapat dikatakan obat tersebut tidak memberikan efek apapun terhadap tubuh Anda. Mungkin Anda akan bertanya-tanya, mengapa teman Anda bisa sembuh dengan obat tersebut sedangkan tidak dengan Anda? Nah, sebenarnya meskipun Anda memiliki sakit yang sama dengan orang lain, belum tentu obat yang Anda minum itu memiliki efek yang sama dengan orang lain. Pada dasarnya masing-masing tubuh manusia memiliki respon yang berbeda terhadap suatu obat. Hal ini kaitanya dengan farmakogenetik yaitu ilmu tentang respon tubuh terhadap obat.

Apa Itu Farmakogenetik?

Farmakogenetik merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang pengaruh faktor genetika terhadap respon suatu obat dalam tubuh atau dengan kata lain ilmu yang mengidentifikasi interaksi antara obat dan gen manusia. Farmakogenetik didasarkan pada perbedaan respon tubuh seseorang bila mengonsumsi suatu obat. Tinjauan akan dilakukan dengan melihat dari efek yang ditimbulkan, apakah obat yang dikonsumsi tersebut dapat meningkatkan atau justru menurunkan efek pada tubuh. Pada dasarnya semua obat yang Anda minum itu memiliki reseptor yang berbeda di dalam tubuh. Jadi, jika Anda minum obat A misalnya, obat tersebut nantinya akan berineraksi pada reseptor A dalam tubuh begitupun dengan obat lainya. Jika dikaitkan dengan respon tubuh Anda maka akan berbeda ketika meminum obat, hal ini bisa saja terjadi karena faktor lingkungan juga. Faktor lingkungan yang dimaksud seperti faktor nutrisi, faktor obat-obat lain yang digunakan bersama, faktor penyakit, dan faktor gaya hidup, seperti merokok atau konsumsi alkohol dan lain-lain. Nah faktor-faktor inilah yang nantinya akan berinteraksi dengan faktor genetik yang akan memberikan kode berbagai protein penentu nasib obat dalam tubuh dan efek obat; seperti reseptor, kanal ion, dan enzim pemetabolisme obat.

Bagaimana Contoh Kasus Perbedaan Respon Tubuh Terhadap Obat?

Sebagai contoh adalah seseorang yang menderita hipertensi yang mestinya diet garam. Nah, jika pasien tersebut tidak disiplin terhadap asupan garam, tentu efek obat yang diinginkan tidak akan terlihat, dibandingkan dengan penderita hipertensi lain yang menjaga asupan garamnya. Begitupun interaksi antara obat dengan obat, misal obat-obat lain yang digunakan bersama, dapat pula saling berinteraksi sehingga menurunkan atau mengubah efek obat yang dikonsumsi, sehingga respon seseorang terhadap obat tersebut dapat berbeda dengan orang lain yang mungkin tidak mengalami interaksi obat.

Apa Saja yang Mempengaruhi Perbedaan Respon Tubuh Terhadap Obat?

Selain itu juga, keparahan penyakit dan gaya hidup seseorang secara otomatis akan mempengaruhi respon tubuh terhadap obat yang diminumnya. Ternyata bukan hanya itu saja, faktor genetik seseorang juga bisa memengaruhi respon yang timbul pada orang yang memiliki ras tertentu ternyata memiliki jumlah enzim pemetabolisme yang lebih banyak daripada orang degan ras lain loh. Hal ini dikarenakan akibat variasi genetik yang ada pada setiap orang. Dengan adanya enzim pemetabolisme yang banyak ini akan menyebabkan keberadaan obat di dalam tubuh menjadi dipersingkat (karena metabolismenya diperbesar), sehingga efeknya pun menjadi lebih kecil dari obat yang dikonsumsi. Ataupun sebaliknya, pada ras lain yang  mengalami mutasi pada gen tertentu dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan tubuh Anda dalam  memetabolisme obat, sehingga keberadaaan obat dalam tubuh Anda meningkat dan nantinya efek yang ditimbulkan menjadi besar atau bahkan toksis. Nah itulah penjelasan ilmiah mengenai alasan mengapa obat yang Anda minum berbeda efek dengan orang lain. Jadi jangan terburu-buru menyalahkan teman Anda yang memberikan saran untuk mengonsumsi obat yang sama dan ternyata tidak berefek pada diri Anda. Untuk itu sebaiknya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk diberikan obat yang sesuai dengan kondisi tubuh Anda. Selain itu, perhatikan pula gaya hidup Anda agar efek obat yang diberikan bisa memberikan dampak yang maksimal terhadap tubuh.