Tinggal di negara khatulistiwa berarti harus siap untuk menghadapi gempa bumi. Jika tanah tempat berpijak mendadak bergetar seakan tanpa sebab, anak pasti ketakutan. Apalagi bila ini pengalaman pertamanya merasakan gempa. Bagaimana menjelaskan kepada si Kecil mengenai gempa? Kapan waktu yang tepat untuk melakukan hal tersebut agar anak tidak panik saat gempa?

 

Tergantung Pengalaman, Usia, dan Perkembangan Mental

Reaksi anak akan gempa bumi bisa berbeda-beda. Ini tergantung dari pengalaman, usia, dan perkembangan mentalnya. Bila sebelumnya sudah pernah mengalami gempa dan diberi penjelasan, reaksi si Kecil mungkin tidak akan sepanik ketika baru merasakannya.

 

Anak-anak yang sudah masuk usia sekolah mungkin sudah pernah mendapat pengetahuan soal gempa. Bahkan, di beberapa sekolah latihan darurat gempa juga sering dilakukan. Sosialisasi tersebut dapat mengurangi rasa cemas mereka. Namun, bagaimana bila si Kecil masih berusia balita? Inilah beberapa tips yang dapat dicoba Mums untuk menenangkan mereka saat ada gempa!

 

  1. Jangan terlihat panik di depan anak

Mums termasuk orang dewasa yang mudah deg-degan saat terjadi gempa bumi? Cobalah tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Soalnya, si Kecil yang melihat Mums tampak panik akan langsung terpengaruh dan ikut ketakutan. Bila Mums menghadapi gempa dengan percaya diri, maka anak tidak akan ikut merasa panik.

 

Baca juga: Waspadai Penyakit yang Disebabkan oleh Banjir!

 

  1. Memeluk anak agar lebih tenang

Reaksi pertama si Kecil saat merasakan gempa bumi untuk pertama kalinya pasti langsung mencari Mums dan Dads. Memeluknya dapat menjadi penenang. Yakinkan anak bahwa semuanya akan baik-baik saja dan gempa akan segera berhenti. Yang pasti, Mums dan Dads juga akan selalu mendampingi.

 

  1. Memahami rasa takut sekaligus menenangkannya

Biarkan si Kecil mengekspresikan rasa takut mereka akan gempa bumi. Secara perlahan dan bertahap, dukunglah anak untuk banyak bertanya mengenai gempa. Biarkan ia lebih memahami situasinya agar tidak takut lagi.

 

  1. Jelaskan kepada anak mengenai gempa bumi

Bila ini bukan pertama kalinya anak mengalami gempa bumi, bolehlah mulai lebih fokus pada penjelasan mengenai gempa. Namun, hindari membahasnya terlalu sering agar anak tidak stres.

 

  1. Melatih anak untuk menenangkan diri sendiri

Meskipun gempa bumi sudah berlalu, anak masih ketakutan, bahkan sampai bermimpi buruk? Ajaklah ia untuk latihan menenangkan diri sendiri. Bisa dengan cara berdoa atau memegang sesuatu yang membuatnya merasa aman dan nyaman, seperti mainan kesayangan.

 

Baca juga: Begini Panduan Menyelamatkan Diri yang Tepat saat Tsunami!

 

  1. Melatih anak untuk menghadapi gempa bumi

Jika sudah pernah merasakan gempa bumi, Mums tidak perlu menunggunya belajar di sekolah dulu. Latih si Kecil sejak dini untuk menghadapi gempa agar tidak perlu panik. Mums bisa memberi contoh, seperti segera bersembunyi di bawah meja atau keluar rumah. Selain itu, ingatkan ia bahwa ada banyak orang yang siap menolong bila terjadi gempa bumi.

 

  1. Hindari memberi anak informasi yang menakutkan

Hindari memberi anak informasi yang menakutkan seputar gempa bumi, seperti mempertontonkan video rumah-rumah hancur akibat gempa. Jangan buat anak semakin ketakutan di usia yang terlalu muda.

 

  1. Berikan anak waktu untuk membiasakan diri

Anak butuh waktu untuk membiasakan diri menghadapi hal-hal yang menakutan. Jangan dipaksa, biarkan proses penyesuaian berjalan secara alami.

 

  1. Mintalah bantuan terapis bila anak sudah mengalami kegelisahan akut akibat gempa

Semua cara sudah dicoba, tetapi si Kecil tetap ketakutan? Anak tetap gelisah sehingga sering mimpi buruk saat tidur akibat merasakan gempa bumi? Hmm, mungkin saatnya membawa anak ke dokter atau terapis agar segera ditangani.

 

Itulah tips agar si Kecil tidak mudah panik saat gempa. Semoga Mums sekeluarga selalu baik-baik saja, ya. (AS)

 

Baca juga: Perabotan Rumah yang Bisa Digunakan untuk Berlindung Ketika Gempa

 

Referensi

SFGATE: How to talk to kids about earthquakes

Baby Center: My toddler is terrified after the earthquake. How can I allay his fears?

TEMPO: Anak Takut Saat Gempa Bumi, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua