Belakangan ini, serangkaian bencana tsunami menyerang beberapa wilayah di Indonesia. Meskipun tidak semua orang terkena dampak bencana alam ini, sebagai masyarakat Indonesia kita tetap harus waspada. Pasalnya, Indonesia merupakan negara kelautan. Oleh sebab itu, risiko tsunami di negeri ini lebih tinggi. 

 

Maka dari itu, Geng Sehat harus tahu cara menyelamatkan diri dan evakuasi bencana tsunami yang tepat. Selain itu, sebagai rakyat Indonesia, Geng Sehat juga harus tahu bagaimana proses deteksi hingga dikeluarkannya peringatan dini tsunami.

 

Supaya Geng Sehat tahu cara evakuasi yang tepat dan proses deteksi tsunami di Indonesia, berikut penjelasan lengkap oleh Pusat Informasi Tsunami Samudra Hindia (IOTIC) dari IOC UNESCO!

 

Baca juga: Waspada Tanda Datangnya Tsunami!

 

1. Mempersiapkan Diri Menghadapi Tsunami

Jika terjadi gempa bumi atau dikeluarkannya peringatan dini nomor 1, segera lakukan evakuasi. Jika terjadi gempa bumi, pastikan semua anggota keluarga di rumah dalam keadaan selamat sebelum melakukan evakuasi. Salah satu hal terpenting yang harus dipersiapkan adalah tas evakuasi.

 

Tas evakuasi yang dimaksud harus berisi barang-barang yang bisa digunakan untuk bertahan hidup di situasi darurat. Barang-barang yang dimaksud seperti:

  1. kaus
  2. kotak P3K, senter
  3. lilin
  4. korek api
  5. radio
  6. baterai cadangan.

 

Selain itu, persiapkan map plastik untuk memasukkan dokumen-dokumen penting, KTP, dan buku catatan. Masukkan map ini ke dalam tas evakuasi. Jangan mengisi tas terlalu penuh supaya ringan dan mudah dibawa.

 

Untuk peran pemerintah setempat sendiri, harus membuat papan petunjuk di jalan-jalan untuk ke tempat evakuasi. Selain itu, pemerintah setempat juga harus membuat peta evakuasi. Setiap warga harus punya peta evakuasi ini. Kemudian, karena tidak semua gedung bisa menahan terjangan gelombang tsunami, pemerintah harus membangun gedung dengan fondasi yang kuat untuk menahan gelombang tsunami.

 

Pemerintah setempat harus mengeluarkan pemberitahuan dan menjelaskan kepada masyarakat bahwa ada fasilitas bangunan atau tempat aman untuk evakuasi jika terjadi serangan tsunami. Selain gedung, gunung dan dataran tinggi juga bisa dijadikan tempat evakuasi.

 

Ketika peringatan dini tsunami dikeluarkan, pemerintah setempat harus membunyikan sirine sebagai tanda masyarakat harus langsung pergi ke tempat evakuasi. Ketika hal ini terjadi, setiap warga sudah harus mengerti prosedur evakuasi. Jadi, semua orang bisa selamat. Kamu juga harus selalu siap, karena tsunami bisa menerjang kapan saja pada waktu yang tidak disangka-sangka.

 

2. Sistem Peringatan Dini Tsunami

Begitu terjadi gempa bumi, BMKG segera bekerja mendeteksi tsunami. Sebagai contoh, ada gempa bumi berkekuatan 8,9 SR di bagian barat Sumatra Utara. Dengan parameter ini, ada kemungkinan terjadinya tsunami. Setelah gempa bumi tersebut dinyatakan bisa menyebabkan tsunami, BMKG akan langsung mengeluarkan peringatan dini. Institusi terkait akan langsung menerima pesan tersebut dan segera bertindak sesuai tugas masing-masing. Institusi terkait yang dimaksud adalah BPNB, BPBD, TNI, dan POLRI, termasuk juga media. 

 

Setelah itu, BMKG akan menganalisis parameter gempa bumi dan membandingkannya dengan riwayat jenis tsunami yang pernah terjadi. Dengan mengetahui jenisnya, waktu dan tempat datangnya tsunami bisa dihitung. Selain itu, cara ini juga bisa mendeteksi tingginya tsunami. Setelah mengetahui estimasi waktu kedatangan dan tingginya tsunami pada beberapa wilayah, BMKG akan mengeluarkan peringatan kedua tentang tingkat ancaman pada setiap wilayah.

 

Lewat sistem monitoring oceanographic, BMKG bisa mendeteksi jika gelombang tsunami sudah terjadi dan wilayah pesisir pantai mana saja yang sudah terkena tsunaminya. Setelah itu, BMKG akan mengeluarkan peringatan ketiga, berisi informasi terbaru tentang tingkat ancaman pada setiap wilayah.

 

Sistem peringatan dini dari BMKG hanya bisa efektif jika warga bisa bergerak cepat dan melakukan evakuasi. Akan lebih baik lagi jika Kamu bergerak dan melakukan evakuasi sebelum dikeluarkan peringatan dini. Dalam situasi tersebut, Kamu tidak punya waktu banyak karena gelombang pertama tsunami bisa saja datang dalam hitungan menit. Tidak perlu menunggu ataupun pergi ke pantai untuk mengecek kondisi laut. Ikuti instruksi dari petugas setempat dan jangan meninggalkan tempat evakuasi sampai adanya informasi resmi bahwa ancaman tsunaminya sudah tidak ada.

 

Baca juga: Panduan Evakuasi untuk Mengantisipasi Gelombang Tinggi

 

 

3. Evakuasi Tsunami

Jika ada gempa bumi yang terasa cukup kuat, sebaiknya segera melakukan evakuasi. Pada saat evakuasi, Kamu harus bergerak cepat tetapi jangan menggunakan motor atau mobil. Tsunami bisa saja datang tanpa diduga-duga. Karenanya, jangan menunggu supaya waktumu tidak terbuang sia-sia.

 

Segera lari menjauh dari pantai secepat mungkin. Jangan melewati sungai, karena tsunami akan datang lebih cepat dan kuat di area tersebut. Kalau Kamu tidak sempat pergi ke gunung atau dataran tinggi, carilah gedung terdekat yang tinggi dan cukup kuat untuk menyelamatkan diri. Misalnya, Kamu bisa memanjat menara yang aman atau memanjat pohon yang tinggi. Yang penting, Kamu harus bergerak cepat. Segera pergi ke tempat evakuasi terdekat. 

 

4. Cara Menyelamatkan Diri di Tengah Terjangan Tsunami

Kamu juga harus tahu cara bertahan hidup selama tsunami terjadi. Kalau sedang berada di laut, pindah ke tengah. Jangan pindah ke pesisir pantai karena gelombang tsunami di tengah laut lebih kecil dibandingkan gelombang tsunami di pinggir pantai.

 

Kalau Kamu sedang ada di pesisir pantai dan ada gelombang tsunami, segera lari sejauh mungkin. Segera naik ke gedung terdekat yang cukup tinggi atau panjat pohon terdekat yang cukup tinggi, seperti pohon kelapa. Ketika gelombang pertama surut, jangan turun. Tetaplah berada di tempatmua. Pasalnya, gelombang tsunami selalu lebih dari satu. Dan biasanya gelombang pertama bukan yang terbesar.

 

Ketika evakuasi, jangan menggunakan mobil karena akan tertahan kerumunan orang di tengah jalan. Lagipula bila terperangkap di dalam mobil saat gelombang tsunami sudah datang, akan sangat sulit untuk keluar dari mobil. Membuka kaca hanya akan membuat air masuk dan semakin menenggelamkan mobil. Mobil pun bisa menabrak puing-puing atau reruntuhan ketika terbawa gelombang, sehingga membahayakan diri. 

 

Kalau sudah terkena terjangan tsunami, berusahalan bertahan di permukaan air. Gunakan objek yang mengapung di permukaan air untuk bertahan. Objek yang dimaksud bisa kasur, ban mobil, kayu, dan banyak lagi. Kalau menyusahkan dan memberatkan, sebaiknya buang saja tas evakuasi karena akan menyulitkan Kamu untuk menyelamatkan diri.

 

Baca juga: Inilah Hal-hal yang Dibutuhkan oleh Korban Gempa dan Tsunami

 

Kemungkinan untuk bisa selamat dari bencana alam akan lebih tinggi kalau Kamu mengetahui dan memahami dengan baik cara menyelamatkan dan mempersiapkan diri. Oleh sebab itu, demi keselamatan diri sendiri, tidak ada salahnya memahami lebih dalam prosedur persiapan dan evakuasi, seperti yang dijelaskan di atas. (UH/AS)

 

Tanda-tanda tsunami