Semua orang pasti pernah mengalami stres. Dalam kehidupan sehari-hari, bisa saja ada hal yang bisa menyebabkan kita mengalami stres. Mulai dari tuntutan pekerjaan, hingga tekanan dari keluarga.

 

Untuk beberapa orang, stres dialami sesekali saja. Namun, untuk sebagian orang lainnya, stres sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Stres itu ada beragam jenisnya. Salah satunya yang paling umum adalah stres psikologis. Mungkin selama ini tanpa disadari Geng Sehat mengalami stres psikologis.

 

Untuk tahu lebih jelas tentang stres psikologis beserta gejalanya, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: 5 Makanan Peningkat Mood Menyambut Hari Senin

 

Apa Itu Stres Psikologis?

Hampir semua orang bisa mengidentifikasi stres secara negatif. Namun, apakah Kamu tahu bahwa stres juga bisa positif? Stres positif, atau yang disebut eustress, bermanfaat untuk Kamu. Tidak seperti stres negatif, stres positif bisa meningkatkan motivasi, fokus, energi, dan performa sehari-hari.

 

Sementara itu, stres negatif menyebabkan kecemasan dan penurunan performa sehari-hari. Stres negatif juga bisa menyebabkan perasaan tidak nyaman, dan menimbulkan masalah serius lain. Stres negatif inilah yang kita sebut stres psikologis.

 

Tanda dan Dampak Stres Psikologis

Stres berkepanjangan bisa merusak kesehatan kita. Stres bisa memengaruhi kehidupan seseorang secara negatif. Stres bisa menyebabkan masalah fisik, seperti sakit kepala, masalah pencernaan, dan gangguan tidur.

 

Selain itu, stres juga bisa menyebabkan masalah psikologis dan emosional, termasuk kebingungan, gangguan kecemasan, dan depresi. Menurut American Psychological Association, stres kronik yang tidak diatasi atau stres yang berkepanjangan bisa menyebabkan tekanan darah tinggi dan sistem imun lemah.

 

Ada perbedaan yang jelas antara stressor dan stres yang sebenarnya. Stressor bisa berada dalam bentuk orang, tempat, atau situasi yang menyebabkan stres. Stres adalah respon dari stressor.

 

Ada banyak situasi yang bisa menyebabkan stres. Menurut psikoterapis, berikut beberapa stressor yang paling umum:

  • Konflik rumah tangga
  • Tanggung jawab kerja yang baru atau meningkat
  • Masalah keuangan
  • Kehilangan orang yang dicintai
  • Masalah kesehatan
  • Pindah ke lokasi baru
  • Paparan terhadap insiden traumatis, misalnya kecelakaan mobil atau kekerasan fisik

 

Mengetahui pertanda stres adalah langkah pertama untuk mengontrolnya. Berikut beberapa pertanda psikologis, emosional, dan fisik dari stres kronik:

  • Detak jantung meningkat
  • Tekanan darah tinggi
  • Kelelahan
  • Sulit tidur
  • Sulit memecahkan masalah
  • Rasa takut stressor atau hal yang menyebabkan stres tidak akan hilang
  • Pikiran berkepanjangan tentang stressor
  • Perubahan sikap, termasuk mengurung diri dari hubungan sosial, merasa sedih, frustrasi, kehilangan kontrol emosional, serta sulit untuk istirahat

 

Baca juga: Kenali Gejala PTSD atau Stress Pasca Trauma Berat!

 

Cara Mengendalikan Stres Psikologis

Untuk mengendalikan stres psikologis, Kamu bisa melakukan perubahan sederhana. Cobalah mencari strategi untuk mengatasi situasi yang menyebabkan stres dan mencegah peningkatan kadar stres.

 

1. Cari keseimbangan

Penting bagi Kamu untuk mengatur waktu supaya tidak terlalu sibuk. Bekerja dengan keras bukan berarti bekerja secara efektif. Bahkan, bekerja terlalu keras bisa mengurangi produktivitas. Jadi, cobalah mengatur waktu sehari-hari.

 

2. Bersikap baik terhadap diri sendiri

Memahami bahwa Kamu tidak lemah hanya karena Kamu merasa stres itu adalah hal yang penting. Stres adalah reaksi normal terhadap stressor di dalam kehidupan Kamu.

 

3. Bersandar kepada orang yang Kamu percaya

Sebelum kadar stres Kamu meningkat, coba hubungi orang lain yang Kamu percaya, seperti teman dekat, keluarga, atau pasangan. Tumpahkan kepadany tentang apa yang Kamu rasakan dan khawatirkan. Ini bisa membantu mengatasi stres psikologis.

 

4. Konsumsi makanan simbang

Untuk mengatasi stres, Kamu perlu mengonsumsi nutrisi yang cukup. Melewatkan waktu makan bisa menurunkan kadar gula darah, sehingga bisa menurunkan mood. Pada beberapa kasus, melewatkan waktu makan juga bisa memicu amarah dan frustrasi.

 

5. Olahraga rutin

Melakukan aktivitas fisik secara rutin bisa meningkatkan kesehatan Kamu secara keseluruhan dan mengurangi kadar stres. Ketika berolahraga, tubuh memproduksi endorfin. Hormon tersebut menimbulkan rasa senang dan meredakan depresi serta kecemasan.

 

6. Istirahat yang cukup

Kemampuan Kamu untuk mengontrol stres juga menurun ketika sedang merasa lelah. Jadi, aturlah waktu di tengah kesibukan sehari-hari supaya Kamu tetap punya waktu istirahat yang cukup. 

 

7. Melakukan teknik rileksasi

Latihan rileksasi, termasuk latihan pernapasan dalam dan lambat, bisa merileksasi otot yang menegang. Otot menegang merupakan salah satu dampak dari stres. Cobalah cari teknik rileksasi yang cocok untukmu. (UH)

 

Baca juga: Stres Berlebihan Bisa Menyebabkan Keguguran, Benarkah?

 

 

Sumber:

Healthline. Psychological Stress, Physical Stress, and Emotional Stress. Februari 2019.

American Psychological Association. How stress affects your health.