Stres merupakan reaksi normal yang memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental. Salah satu efek stres adalah menyebabkan peningkatan kadar glukosa darah. Lantas, apakah stres juga menyebabkan diabetes?

 

Stres itu sendiri tidak menyebabkan diabetes. Namun, ada beberapa bukti bahwa stres yang berlebihan dan kronis dapat meningkatkan risiko mengembangkan kondisi diabetes.Stres juga membuat pengelolaan diabetes menjadi lebih menantang. Memiliki diabetes juga berkontribusi pada peningkatan tingkat stres.

 

Di sini, kita akan membahas hubungan antara stres dan diabetes.

 

Baca juga: Bulan Kesadaran Diabetes Nih! Ini 9 Miskonsepsi Tentang Diabetes!

 

Apa itu Stres?

Stres ialah bagaimana tubuh dan pikiran bereaksi terhadap situasi baru atau sulit. Faktor pemicu stres bisa bersifat jangka pendek, seperti khawatir saat akan menghadiri wawancara kerja atau presentasi. Atau, saat kamu berada di situasi di mana kamu tidak mengenal siapa pun di tempat itu.

 

Pemicu stres yang bersifat jangka panjang bisa berhubungan dengan fisik, seperti kecelakaan atau penyakit. Kamu mungkin juga mengalami stres akibat hal-hal seperti uang, hubungan, atau menghadapi kehilangan seseorang yang dekat.

 

Apa pun penyebabnya, stres dapat memengaruhi secara fisik, emosional, dan mental.

 

Baca juga: Selalu Cek Kadar Gula di Kemasan untuk Cegah Diabetes
 

Hubungan Antara Stres dan Diabetes

Orang yang memiliki masalah dengan stres menghadapi risiko lebih tinggi terkena diabetes. Ada beberapa penjelasan berbeda untuk koneksi ini:

 

1. Hormon

Saat merasa stres, tubuh melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin. Ini akan memberi dorongan energi untuk respons 'melawan atau lari'. Namun, hormon justru mempersulit insulin untuk bekerja dengan baik, yang dikenal sebagai resistensi insulin. Karena energi tidak bisa masuk ke sel, kadar gula darah mengalami peningkatan.

Jika kadar gula darah terlalu tinggi, itu disebut hiperglikemia. Jika stres ini berlangsung dalam waktu lama, kadar gula darah akan tetap tinggi dan menempatkanmu pada risiko mengalami komplikasi diabetes yang lebih tinggi.  

 

2. Gaya Hidup

Selain efek langsung dari stres pada peningkatan risiko diabetes, tingkat stres yang tinggi juga dapat secara tidak langsung dikaitkan dengan onset diabetes. Misalnya, orang dengan masalah stres lebih mungkin terlibat dalam perilaku lain yang meningkatkan risiko terkena diabetes, seperti makan makanan yang tidak sehat, makan makanan manis, konsumsi alkohol berlebihan, dan merokok.

 

Stres juga dapat menyebabkan seseorang tidak mau berolahraga secara teratur. Ini selanjutnya meningkatkan risiko mengalami obesitas dan masalah metabolisme lainnya, yang merupakan faktor risiko lain dari diabetes.

 

Baca juga: Survei global: Makin Banyak Orang Ingin Tinggalkan Gaya Hidup Tidak Sehat

 

Bagaimana Berbagai Jenis Stres Dapat Memengaruhi Diabetes?

Stres dapat mempengaruhi orang secara berbeda. Jenis stres yang sedang dialami juga dapat memberikan dampak berbeda pada respons fisik tubuh.

 

Ketika orang dengan diabetes tipe 2 mengalami situasi yang menyebabkan stres, mereka umumnya mengalami peningkatan kadar glukosa darah. Individu dengan diabetes tipe 1 cenderungan menunjukkan respons yang beragam. Artinya, mereka dapat mengalami peningkatan atau penurunan kadar glukosa darah.

 

Saat kamu berada di bawah tekanan fisik, gula darah juga bisa mengalami peningkatan. Stres ini bisa disebabkan karena sakit atau cedera. Hal ini bisa mempengaruhi individu dengan diabetes tipe 1 atau tipe 2.

 

Cara Mengurangi Tingkat Stres

Kita memang tidak dapat menghindari stres sepenuhnya. Namun, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau membatasi stres dalam hidup. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalkan stres dan mengelola efek stres:

  • olahraga secara teratur
  • rutin melakukan yoga atau tai chi
  • berlatih meditasi
  • hindari pemicu stres yang diketahui, seperti orang-orang atau situasi tertentu
  • kurangi asupan kafein
  • menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih.

 

Sudah jelas, meskipun tidak secara langsung menyebabkan diabetes, tetapi stres mendekatkan kita pada faktor-faktor yang meningkatkan risiko terkena diabetes. Jadi, yuk berusaha sebisa mungkin untuk menghindari stres. 

 

Baca juga: Meskipun Lezat, 5 Makanan Ini Dapat Menyebabkan Stres

 

 

Sumber:

Healthline.com. Diabetes-and-stress

Verywellmind.com. Stress-and-diabetes-the-relationship-symptoms-and-treatments

Diabetes.org.uk. Guide-to-diabetes/emotions/stress