Kabar duka datang dari Stan Lee, pencipta banyak tokoh superhero Marvel Comics. Pria ini meninggal dunia di usia 95 tahun dan setahun terakhir didiagnosis mengalami pneumonia. Pneumonia sendiri adalah infeksi pada paru-paru yang menyerang kantong udara kecil atau yang biasa disebut alveoli.

 

Pada beberapa kasus, alveoli mengalami inflamasi atau peradangan akibat infeksi, sehingga menyebabkan penderita sulit bernapas. Hal tersebut juga mengganggu fungsi paru-paru untuk mengoksidasi darah. Sedangkan pada kasus lainnya, alveoli terinfeksi dan dipenuhi cairan pus. Padahal, alveoli tidak dapat menyimpan cairan karena fungsinya adalah menyimpan udara. Akibat penumpukan cairan tersebut, penderita jadi tidak bisa bernapas secara maksimal.

 

Kondisi-kondisi di atas membuat pneumonia sebagai penyakit berbahaya dengan konsekuensi yang serius pula. Lalu, apakah orang lanjut usia lebih berisiko terkena pneumonia? Bagaimana pengobatannya pada orang lanjut usia? Berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Kenali Gejala Pneumonia pada Bayi dan Anak
 

Kenapa Orang Lanjut Usia Lebih Berisiko?

Umur adalah faktor risiko pneumonia. Orang lanjut usia umumnya memiliki risiko terkena pneumonia lebih tinggi karena sistem imunnya lebih rendah ketimbang orang yang berusia lebih muda. Selain faktor usia, penyakit jantung juga meningkatkan risiko pneumonia. 

 

Apa Gejalanya pada Orang Lanjut Usia?

Sama seperti penyakit lain, sebenarnya pneumonia memiliki gejala yang beragam pada setiap penderita. Namun, ada beberapa gejala yang umum dari penyakit ini, seperti:

 

1. Kebingungan

Pada orang lanjut usia, pneumonia bisa menyebabkan kebingungan atau disorientasi. Orang lanjut usia yang terkena pneumonia biasanya sulit berpikir dengan jernih ataupun menjelaskan apa yang ingin disampaikannya. Gejala ini memang mirip dengan gejala penyakit demensia, jadi sulit untuk mendiagnosis pneumonia hanya berdasarkan gejala ini. 

 

2. Batuk Produktif atau Pertusis

Batuk pertusis memiliki ciri batuk yang terdengar lembap atau basah dan berdahak. Ketika menghirup dan menghembuskan napas, penderita juga mengeluarkan suara. Gejala ini mirip dengan gejala flu biasa. Jadi, flu berkepanjangan pada orang lanjut usia harus diperiksakan ke dokter.

 

3. Demam

Pneumonia memiliki beragam jenis. Beberapa di antaranya memiliki gejala demam sedang, sedangkan sebagian besar lainnya mengalami gejala demam tinggi. Demam pada pneumonia biasanya diikuti keringat dan menggigil berlebihan. Kalau demamnya tidak kunjung turun hingga lebih dari 24 jam, sebaiknya segera periksakan ke dokter.

 

4. Nyeri Dada

Pneumonia bisa menimbulkan rasa nyeri di dada. Penderita biasanya mengalami nyeri di bagian tulang rusuk akibat batuk parah. Pada orang lanjut usia, batuk parah dapat menyebabkan patah tulang bahkan mengganggu fungsi tulang belakang. Selain itu, penumpukan cairan di paru-paru juga menyebabkan penderita harus menarik napas dalam-dalam dan menimbulkan rasa sakit.

 

Pada pneumonia, bernapas cepat atau tersengal-sengal adalah gejala serius yang harus segera ditangani medis. Kondisi tersebut menandakan permukaan paru-paru tertutupi cairan, sehingga jaringan paru yang tersisa harus menanggung menyuplai oksigen ke organ-organ lain. Kondisi ini biasanya juga disertai dengan memucatnya warna kulit penderita. Oleh sebab itu, gejala ini harus sesegera mungkin ditangani. 

 

5. Kelelahan

Pneumonia adalah penyakit yang menyerap energi orang lanjut usia, sehingga membuat mereka merasa lelah setiap saat. Akibatnya, orang lanjut usia yang terkena pneumonia juga berisiko jatuh.

 

Baca juga: Jangan Remehkan Penyakit, Seorang Ibu Meninggal Hanya Karena Flu
 

Bagaimana Tingkat Kelangsungan Hidup Orang?

Menurut ahli, tingkat kelangsungan hidup penderita dipengaruhi banyak faktor. Usia adalah faktor yang berpengaruh. Semakin tua usia seseorang, semakin menurun juga tingkat kelangsungan hidup penderita pneumonia. Kesehatan secara menyeluruh juga faktor penting. Kalau penderita pneumonia menderita penyakit kronis lain, tingkat kelangsungan hidupnya juga akan menurun.

 

Bagaimana Pengobatannya?

Pada orang dewasa, umumnya pneumonia diatasi menggunakan antibiotik. Namun karena orang lanjut usia umumnya memiliki kekebalan tubuh rendah dan menderita penyakit lebih dari satu, dibutuhkan pengobatan dan penanganan yang lebih intensif. Pengobatan intensif yang dimaksud bisa dirawat di ICU, menggunakan respirator, atau terapi pernapasan lainnya.   

 

Bagaimana Mencegah Pneumonia pada Orang Lanjut Usia?

Vaksin adalah cara utama dan paling ampuh dalam mencegah pneumonia pada orang lanjut usia. Selain vaksin, upaya pencegahan lain yang bisa dilakukan adalah menerapkan diet seimbang dan bernutrisi untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Menjaga kebersihan juga diperlukan, jadi rutinlah mencuci tangan. Pasalnya, pneumonia bisa menular lewat kontak fisik dan udara. 

 

Baca juga: Ini Penyebab Sulitnya Pneumonia Dideteksi, Seperti yang Terjadi pada Anak Kim Kardashian
 

Seperti dijelaskan di atas, orang lanjut usia memiliki risiko pneumonia yang lebih tinggi karena sistem kekebalan tubuh yang rendah. Gejala pneumonia cukup umum dan menyerupai gejala penyakit lain yang lebih ringan. Oleh sebab itu, lebih baik orang lanjut usia yang mengalami gejala-gejala tersebut memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan tidak menderita pneumonia. (UH/AS)