Hipertensi atau tekanan darah tinggi umumnya menimbulkan gejala seperti nyeri dada, sulit bernapas, dan adanya darah di urine. Namun, ahli mengatakan bahwa sering kebelet pipis atau buang air kecil di malam hari juga bisa menjadi pertanda hipertensi. Menurut ahli, hal tersebut disebabkan karena ginjal harus bekerja lebih keras untuk mengatur jumlah sodium di dalam tubuh penderita.

 

Berdasarkan penelitian, hampir 70% dari semua pria dan wanita yang memiliki tekanan darah tinggi mengalami nokturia, yang merupakan sebutan medis dari masalah kesehatan dimana seseorang merasa sering kebelet dan harus buang air kecil.

Baca juga: Kendalikan Hipertensi dengan Cara Ini

 

Namun, banyak orang yang mengabaikan nokturia sebagai salah satu gejala tekanan darah tinggi. Padahal, penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengalami nokturia memiliki risiko yang tinggi terkena tekanan darah tinggi, ketimbang mereka yang tidak mengalami nokturia. Lalu apa sih hubungan antara tekanan darah tinggi dan nokturia? Hubungan antara keduanya itu terletak pada regulasi produksi urine and proses tubuh dalam menyaring cairan berlebihan serta sodium dari sirkulasi, untuk menurunkan tekanan darah. Jadi, jika tekanan darah tidak terkontrol, ginjal juga akan bekerja lebih keras untuk mengeluarkan jumlah sodium yang sama dengan ketika kondisi tekanan darah normal. Dalam proses kerja ginjal tersebut, seringkali terjadi kondisi penahanan garam dan cairan di dalam sistem tubuh. Hal tersebut menyebabkan tekanan darah terus meningkat.

 

Pengobatan secepat mungkin adalah satu-satunya cara untuk mengatasi hipertensi. Oleh sebab itu, kalau Kamu seringkali merasa selalu bangun di tengah malam untuk buang air kecil, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Hal tersebut untuk memastikan penyakit atau masalah kesehatan terentu yang menjadi penyebabnya.

 

Tidak hanya hipertensi, ada beberapa penyakit lain yang juga menyebabkan nokturia. Beberapa penyakit yang dimaksud adalah diabetes, pembesaran kelenjar prostat, apnea tidur obstruktif, atau bahkan gagal jantung kongestif. Jadi, Kamu perlu melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mencari tahu penyebab tepatnya.

Baca juga: Yuk, Lebih Mengenal Hipertensi!

 

 

Kamu juga perlu waspada, pasalnya tekanan darah tinggi seringkali juga tidak menimbulkan gejala khusus. Satu-satunya cara untuk memastikannya adalah dengan memeriksa tekanan darah. Kecuali, jika tekanan darahnya sangat tinggi, maka biasanya ada gejala tertentu yang timbul, misalnya seperti sakit kepala, kelelahan, sulit bernapas, nyeri dada, dan darah di urine.

 

Masih banyak orang yang belum menganggap kondisi tekanan darah tinggi. Padahal, masalah kesehatan ini sangat serius. Pasalnya, tekanan darah tinggi memberikan ketegangan lebih terjadap pembuluh darah dan organ penting lainnya. Hal tersebut meningkatkan risiko komplikasi mematikan, seperti penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.  

 

Sebagai rekomendasi untuk menghindari hal tersebut, ahli dan dokter menyarankan agar semua orang dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun melakukan pemeriksaan tekanan darah setidaknya setiap 5 tahun sekali.

Baca juga: Penderita Hipertensi, Hindari 5 Jenis Olahraga Ini!

 

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, nokturia atau kecenderungan bangun di malam hari karena ingin buang air kecil adalah salah satu gejala hipertensi. Oleh sebab itu, Kamu perlu mewaspadainya. Kalau hanya terjadi sekali dua kali mungkin Kamu tidak perlu khawatir. Namun, jika kondisinya berlangsung secara terus menerus, maka perlu dilakukan pemeriksaan.

 

Untuk menghindari dan mencegah kondisi ini, diperlukan perubahan gaya hidup. Gaya hidup sehat itu penting bagi penderita hipertensi ataupun mereka yang ingin menghindari penyakit tersebut. Perubahan gaya hidup yang bisa dilakukan adalah mengonsumsi diet sehat (buah dan sayuran), rutin berolahraga, dan menghindari serta mengatasi stres. (UH/WK)