Menurut American Diabetes Association, 1 dari 4 orang di dunia diduga berisiko diabetes. Jika prediksi ini akurat, maka jumlahnya sangatlah fantastis. Diabetes merupakan penyakit yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengelola gula darah.

 

Terdapat 3 tipe diabetes, yakni diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional. Diabetes tipe 1 merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh faktor-genetik (keturunan). Sedangkan pemicu terjadinya diabetes tipe 2, menurut American Academy of Family Physicians, dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak sehat serta obesitas.

 

Sementara itu, diabetes gestasional adalah suatu kondisi yang menyebabkan wanita memiliki kadar gula darah yang sangat tinggi selama kehamilan. Kondisi ini biasanya bersifat sementara. Jika jumlah penderitanya sudah sedemikian mengkhawatirkan, lalu siapa sajakah yang berisiko terkena diabetes? Simak penjelasan berikut ini agar Kamu bisa menghindarinya sedini mungkin.

 

Baca juga: Bagi yang Berisiko, Wajib Tahu Perjalanan Penyakit Diabetes!

 

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 membuat penderitanya kesulitan untuk memproduksi insulin dalam tubuh. Data statistik menunjukkan, 5 persen dari total penderita diabetes di dunia terdiagnosis diabetes tipe 1. Dokter biasanya mendiagnosis diabetes tipe 1 di masa kanak-kanak. Namun, ada pula sebagian orang yang baru terdiagnosis diabetes tipe 1 setelah ia dewasa.

 

Meskipun dokter tidak tahu penyebab pasti dari diabetes tipe 1, adanya anggota keluarga dengan riwayat penyakit diabetes tipe 1 dianggap sebagai faktor utama peningkatan risiko ini. Berikut adalah orang-orang dengan risiko diabetes tipe 1.

  • Ibu hamil dengan diabetes. Menurut American Diabetes Association, ibu hamil yang menderita diabetes tipe 1 memiliki 1 dari 100 kemungkinan memiliki anak dengan diabetes tipe 1.
  • Orang yang memiliki sejarah diabetes di keluarga. Jika Kamu memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes, ada kemungkinan Kamu pun akan terdiagnosis masalah serupa. Siapa pun yang memiliki ibu, ayah, saudara perempuan, atau saudara laki-laki dengan diabetes tipe 1, harus melakukan tes darah untuk mendeteksi risiko diabetes.
  • Orang yang mengalami infeksi atau penyakit pankreas yang parah. Alasannya penyakit ini dapat memperlambat tubuh meningkatkan produksi insulin, sehingga risiko diabetes pun meningkat. 
 
Baca juga: Ini 8 Gaya Hidup Sehat untuk Mencegah Risiko Diabetes

 

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Diabetes Tipe 2

Permasalahan yang dialami oleh penderita diabetes tipe 2 sedikit berbeda dengan diabetes tipe 1. Diabetes tipe 2 memengaruhi kemampuan tubuh penderitanya untuk memanfaatkan fungsi insulin dengan benar. Kondisi ini disebut resistensi insulin.

 

Risiko diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan gaya hidup. Jadi selama Kamu menerapkan gaya hidup sehat, maka risiko mengalami masalah ini pun dapat berkurang. Berikut adalah orang-orang yang berisiko terdiagnosis diabetes tipe 2.

 

1. Pola makan tidak sehat

Diabetes tipe 2 mungkin memiliki beberapa faktor yang berhubungan dengan diet. Namun American Diabetes Association kembali melaporkan, bayi yang tidak mendapat ASI berisiko lebih tinggi untuk terkena diabetes. Hal yang sama berlaku pada bayi yang kerap diberi makanan padat terlalu manis.

 

2. Kelebihan berat badan

Penelitian menunjukkan bahwa obesitas merupakan penyebab utama diabetes tipe 2. Dengan semakin meningkatnya obesitas di kalangan remaja, maka semakin meningkat pula jumlah penderita diabetes berusia muda.

 

3. Gangguan intoleransi glukosa atau resistensi insulin

Gangguan ini dapat didiagnosis dengan tes gula darah. Orang yang mengidap gangguan ini kemungkinan besar juga berpeluang terdiagnosis diabetes tipe 2. Selain itu orang yang mengidap resistensi insulin.

 

Gangguan resistensi insulin merupakan permasalahan awal dari diabetes tipe 2. Dampak dari gangguan ini, pankreas harus bekerja ekstra keras untuk meningkatkan produksi insulin, agar kebutuhan dalam tubuh terpenuhi.

 

4. Etnis tertentu

Risiko diabetes lebih sering terjadi pada orang dari ras Hispanik atau Amerika Latin, Afrika-Amerika, penduduk asli Amerika, keturunan Asia-Amerika, orang Kepulauan Pasifik, dan penduduk asli Alaska.

 

5. Pernah mengalami diabetes gestational diabetes.

Bila ibu hamil menderita diabetes gestasional, peluang untuk terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari jauh lebih besar.

 

6. Sedentary life

Orang yang jarang berolahraga dengan rutin, minimal 3 kali seminggu berisiko diabetes tipe 2. Apalagi jika ia memiliki faktor risiko lainnya, misalnya riwayat keluarga dengan diabetes dan pola makan buruk

 

7. Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) 

Wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena diabetes tipe 2. Penyebabnya adalah gangguan hormonal

 

8.Usia lanjut.

Orang berusia lanjut (di atas 45 tahun) yang mengalami kelebihan berat badan. Pertambahan usia biasanya lebih meningkatkan risiko diabetes. Menurut American Diabetes Association, sekitar 27 persen warga Amerika Serikat berusia 65 tahun ke atas terdiagnosis diabetes. Bagi orang lanjut usia dengan kondisi seperti ini, disarankan agar berkonsultasi kepada dokter untuk melakukan screening

 

9. Perokok

Orang dengan gaya hidup tidak sehat. Contohnya perokok, orang obesitas, menerapkan pola makan berlemak atau tinggi kolesterol, dan sebagainya.

 

10. Prediabetes

Ini adalah orang dengan kadar gula darah yang lebih tinggi dari kadar gula normal namun belum dikatakan diabetes. Jika tidak dilakukan intervensi, maka dalam 5 tahun ke depan prediabetes akan menjadi diabetes tipe 2.

 

 

Apapun kondisi kesehatanmu, ada banyak hal yang dapat Kamu lakukan untuk mencegah risiko diabetes semaksimal mungkin, di antaranya rajin mengecek tekanan darah, jaga berat badan di kisaran angka yang stabil dan sehat, dan terapkan pola diet seimbang.

 

Yang tidak kalah penting, upayakan pula berolahraga sesering mungkin. Sebagai gambaran ideal, berolahraga lah minimal 3 kali seminggu agar sistem metabolisme tubuh lancar dan terhindar dari obesitas. (TA/AS)

 

Baca juga: Mengenal Gelagat Diabetes pada Bayi dan Balita