Geng Sehat tentu sudah tidak asing dengan penyakit diabetes mellitus. Penyakit ini sering disebut dengan penyakit gula atau kencing manis. Kenapa ya disebut begitu? Apa benar penyebabnya karena sering makan yang manis-manis? Apakah diabetes bisa disembuhkan? Yuk, kita bahas satu persatu.

 

Menurut American Diabetes Association (ADA), diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia (kadar gula darah dalam darah tinggi), yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.

 

Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan kadar gula darah agar tetap normal. Insulin sendiri berfungsi untuk memasukkan gula dari dalam darah ke dalam jaringan, sehingga tubuh dapat menghasilkan energi.

 

Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) pada tahun 2011, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa lebih dari 126 mg/dL dan pada waktu 2 jam selepas makan lebih dari 200 mg/dL.

Baca juga: Tips untuk Orang Tua dengan Anak Penderita Diabetes Tipe 1

 

Kadar gula darah bervariasi pada masing-masing individu setiap harinya. Kandungan gula darah akan meningkat jumlahnya setelah seseorang makan, kemudian akan kembali normal dalam waktu 2 jam. Pada keadaan normal, sekitar 50 persen gula dari makanan yang dikonsumsi akan mengalami metabolisme sempurna menjadi karbon dioksida dan air, 10 persen menjadi glikogen, dan 20–40 persen diubah menjadi lemak.

 

Pada penderita diabetes, terdapat kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya, yang mengakibatkan gula dalam darah tidak dapat masuk ke dalam jaringan tubuh dan tetap berada dalam sirkulasi darah, sehingga kadar gula dalam darah menjadi tinggi.

 

Pada keadaan hiperglikemi, ginjal tidak dapat menyaring dan menyerap sejumlah glukosa (gula) dalam darah. Ginjal tidak dapat menyerap kembali semua glukosa yang tersaring keluar apabila konsentrasi glukosa dalam darah cukup tinggi. Akhirnya, glukosa pun diekskresikan melalui urine (glukosuria). Itulah mengapa penyakit diabetes mellitus disebut juga sebagai penyakit kencing manis.

 

Macam-macam Diabetes

Ada beberapa klasifikasi diabetes, di antaranya diabetes mellitus tipe 1, diabetes mellitus tipe 2, dan diabetes mellitus gestasional. Diabetes mellitus tipe 1 merupakan diabetes yang terjadi karena kerusakan pada sel yang memproduksi insulin. Biasanya ini disebabkan karena penyakit turunan.

 

Diabetes mellitus tipe 2 merupakan diabetes yang disebabkan oleh menurunnya sensitivitas insulin dan defisiensi insulin relatif. Sedangkan diabetes mellitus gestasional terjadi ketika kadar gula darah tidak terkendali saat hamil. Diabetes mellitus yang banyak diderita dan dapat dicegah adalah diabetes mellitus tipe 2.

 

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, diabetes mellitus tipe 2 terjadi akibat penurunan sensitivitas terhadap insulin (resistensi insulin) atau akibat penurunan jumlah produksi insulin. Resistensi insulin adalah berkurangnya kemampuan insulin untuk memasukkan gula ke dalam jaringan tubuh.

Baca juga: Pengaruh Diabetes pada Kesuburan Pria

 

Pada awalnya, pankreas masih mampu memproduksi insulin dalam jumlah yang jauh lebih banyak untuk mengompensasi resistensi insulin tersebut. Tetapi jika berlangsung terus-menerus, pankreas akan mengalami kelelahan, sehingga insulin yang diproduksi tidak dapat mengimbangi peningkatan kebutuhan insulin.

 

Siapa Saja yang Berisiko Terkena Diabetes?

Berikut adalah kelompok orang yang memiliki risiko tinggi untuk menderita diabetes, yaitu:

  • Mempunyai riwayat keluarga yang menderita diabetes.
  • Memiliki berat badan berlebih.
  • Berusia lebih dari 45 tahun (walaupun saat ini ada penderita yang berusia kurang dari itu).
  • Hipertensi, yaitu tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg.
  • Riwayat melahirkan bayi lebih dari 4 kg.
  • Dyslipidemia, yaitu kolesterolh HDL kurang dari 35 mg/dL atau trigliserida lebih dari 250 mg/dL.
  • Kurang berolahraga.
  • Diet tidak sehat (kurang serat, asupan energi dan lemak berlebih).

 

Penyakit diabetes mellitus tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikendalikan agar kadar gula darah tetap dalam batas normal. Caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat, seperti diet dan olahraga. Olahraga yang dianjurkan adalah minimal 3–4 kali seminggu, masing-masing 30 menit.

                

Diet Tepat Bagi Penderita Diabetes

Secara keseluruhan, sebenarnya tidak ada pantangan makanan apapun untuk pasien diabetes. Tetapi, hal tersebut tergantung pada kondisi masing-masing pasien. Tulisan ini hanya akan menjelaskan panduan diet secara garis besar, tetapi Geng Sehat tetap disarankan untuk melakukan konsultasi gizi ke dietisian atau nutritionis.

 

Prinsip diet penderita diabetes adalah 3J: Tepat Jenis, Tepat Jumlah, dan Tepat Waktu. Yang dimaksud dengan tepat jenis adalah tepat pemilihan jenis makanan sumber karbohidrat dan sumber lemak. Pilih sumber karbohidrat kompleks yang berserat tinggi, seperti beras merah, gandum utuh, dan oatmeal.

 

Utamakan makanan sumber lemak tidak jenuh, seperti kacang tanah, kacang mete, minyak zaitun, serta minyak jagung. Hindari makanan sumber lemak trans dan lemak jenuh, seperti daging, susu lemak penuh (full cream), krim, serta keju dan turunannya. Ganti gula sederhana (gula pasir, madu, gula aren, dan sebagainya) menjadi pemanis alternatif dalam jumlah terbatas.

Baca juga: Nasi Kemarin Baik bagi Penderita Diabetes, Mitos atau Fakta?

 

Yang dimaksud dengan tepat jumlah adalah selain jenis makanan yang tepat, juga dikonsumsi dalam jumlah yang wajar dan sesuai kebutuhan. Tingkatkan asupan serat yang terdapat dalam sayur dan buah. Asupan serat dianjutkan 25 gr per hari. Pasien diabetes dengan tekanan darah normal diperbolehkan mengonsumsi natrium dalam bentuk garam dapur seperti orang sehat, yaitu 3.000 mg/hari.

 

Pasien diabetes juga harus memperhatikan waktu makan, sesuai dengan prinsip yang ketiga yaitu tepat waktu. Penderita diabetes harus memiliki pola makan yang teratur dengan frekuensi makan lebih sering dan porsi makan lebih sedikit. Disarankan pasien diabetes mellitus makan 5–6 kali per hari (3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan berupa sayur dan buah), untuk mencegah keadaan hipoglikemia (kadar gula darah rendah).

 

Itulah beberapa hal yang harus diperhatikan jika Kamu atau orang-orang terdekat Kamu mengalami diabetes. Kuncinya adalah hidup sehat dan menjaga asupan makanan sehari-hari. Tetap semangat, dan jangan sampai diabetes mengganggu aktivitas Kamu, ya!