Banyak dari Anda yang mungkin sudah mengetahui tentang penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi. Atau mungkin Anda merupakan salah satu yang menderita penyakit hipertensi? Hipertensi cukup banyak terjadi di Indonesia dengan persentase angka kejadian yaitu 25,8% pada 2013. Sebanyak 9,3% kasus diantaranya merupakan kasus yang didiagnosis oleh tenaga kesehatan atau ketika seseorang tersebut sedang minum obat. Sisanya bisa jadi tidak menyadari bahwa dirinya mengalami hipertensi. Nah, mungkin ini saatnya bagi Anda untuk mulai mengenali, seperti apa itu  hipertensi dan gejala hipertensi. Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih mendalam mengenai hipertensi, apa yang dijabarkan di bawah ini mungkin dapat membantu.

Apa itu Hipertensi?

Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah pada pembuluh arteri meningkat, dengan tekanan sistolik (tekanan pada saat jantung berkontraksi dan darah meninggalkan jantung)  ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik (tekanan saat jantung berelaksasi dan darah masuk ke jantung) ≥ 90 mmHg. Menurut JNC 7 yang merupakan sumber acuan internasional terkait hipertensi, penyakit hipertensi sendiri terbagi dalam beberapa klasifikasi menurut tingkat keparahannya:

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik (mmHg) Tekanan Diastolik (mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi Tingkat 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi Tingkat 2 ≥160 atau ≥100

Jika Anda pernah mengukur tekanan darah, coba ingat dan tentukan kira-kira tekanan darah Anda masuk diklasifikasi yang mana. Hipertensi tidak menunjukan gejala bagi penderitanya

Gejala Hipertensi

Hipertensi termasuk dalam penyakit yang tidak menunjukan gejala sehingga hanya dapat terdeteksi melalui tanda pengukuran tekanan darah dan beberapa tes lainnya. Bagi Anda yang memiliki keluarga yang mengalami hipertensi atau yang memiliki penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, atau gangguan jantung, bisa jadi Anda memiliki risiko untuk mengalami hipertensi. Selain itu jika Anda sudah berusia lebih dari 55 tahun, perokok, kurang beraktivitas atau obesitas, Anda juga memiliki risiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Walaupun mememiliki risiko, jangan terlalu cemas karena terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegahnya, seperti menjaga pola makan yang sehat, kurangi konsumsi makanan yang mengandung natrium tinggi seperti makanan yang memiliki kandungan garam yang tinggi. Selain itu,nda juga dapat menjaga berat badan supaya tetap proporsional, berolahraga atau melakukan aktivitas fisik secara rutin, dan bagi Anda yang perokok atau sering mengonsumsi alkohol sebaiknya mulai mengurangi atau berhenti.

Pengobatan Hipertensi

Obat-obat yang digunakan dalam hipertensi cukup banyak jenisnya. Setiap obat hipertensi memiliki cara kerjanya masing-masing untuk mengontrol tekanan darah. Mungkin Anda pernah mendengar nama obat seperti captopril, amlodipin, nifedipin, HCT atau valsartan. Obat-obat tersebut merupakan obat hipertensi yang cukup banyak digunakan oleh pasien dan penggunaannya harus berdasarkan resep dari dokter. Bagi Anda yang sudah memeriksa dan ternyata menderita hipertensi, Anda dapat menemui dokter untuk mendapatkan pengobatan yang sesuai. Sedangkan, bagi Anda yang memiliki faktor risiko sebaiknya periksakan tekanan darah Anda ke tenaga medis terdekat. Biasanya Anda dikatakan menderita hipertensi ketika dalam minimal 3 kali pengukuran diwaktu yang berbeda atau diberi selang waktu, tekanan darah Anda lebih dari 140 / 90 mmHg. Bagi yang sudah terdiagnosis mengalami hipertensi, sebaiknya langsung temui dokter untuk menerima pengobatan agar tekanan darah Anda dapat stabil dan terjaga. Hipertensi dapat menjadi awal dari berbagai penyakit sehingga jagalah tekanan darah agar tetap dalam kondisi stabil dan sebaiknya sering melakukan check up dan terapi hipertensi. Semoga info tentang apa itu hipertensi dan gejala hipertensi di atas bisa bermanfaat bagi Anda!