Ketika kepala terasa nyeri, hampir semuanya akan mengeluh “pusing”  atau “sakit kepala”. Seolah-olah kedua istilah ini sama. Padahal pusing dan sakit kepala adalah dua kondisi yang berbeda. Perbedaannya tidak hanya pada sensasi yang dirasakan, tetapi juga penyebab hingga pengobatannya. Berikut ini penjelasan tentang perbedaan pusing dan sakit kepala yang dapat membantu Kamu saat menyampaikan keluhan ke dokter.

Baca juga: 5 Penyebab Sakit Kepala saat Menstruasi

 

Perbedaan Sensasi

 

Walaupun pusing dan sakit kepala sama-sama menyerang kepala, namun keduanya memiliki sensasi berbeda. Pusing akan menimbulkan sensasi seperti akan pingsan, disertai gangguan keseimbangan, kepala berat, penglihatan kabur dan badan terasa lemas. Kondisi ini bisa bertambah parah apabila gejala yang timbul menyebabkan Kamu merasa lingkungan di sekitar Kamu  bergerak atau berputar, atau dikenal dengan vertigo.

 

Sedangkan gejala atau sensasi sakit kepala yang paling khas adalah adanya denyutan di area yang Kamu keluhkan terasa sakit. Kepala berdenyut ini disertai nyeri, seperti dipukul-pukul hingga kepala terasa diikat dengan sangat kencang.

Baca juga: Mengapa Bisa Pingsan?

 

Penyebab Sakit Kepala

Sakit kepala dibagi menjadi dua jenis yaitu, primer dan sekunder. Sakit kepala utama (primer) biasanya disebabkan oleh aktivitas berlebihan, atau ada masalah pada struktur kepala menyebabkan sensitif terhadap nyeri, dan adanya perubahan aktivitas kimia pada otak. Sedangkan sakit kepala sekunder terjadi akibat adanya  penyakit lain yang merangsang rasa sakit di kepala.

 

Berikut ini beberapa jenis sakit kepala primer, yaitu :

  • Tension Headaches, dimana kepala terasa nyeri akibat ketegangan di saraf, rsanya seperti diikat tali ketat di sekitar kepala.
  • Migrain, atau rasa sakit kepala di satu sisi kepala
  • Cluster Headaches, yaitu sakit kepala dengan derajat yang sangat berat tanpa diketahui penyebabnya. 

 

Sedangkan berikut ini adalah penyakit yang menimbulkan sakit kepala sekunder, yaitu:

  • Glaukoma (kerusakan saraf mata)
  • Keracunan karbon Monoksida (CO)
  • Adanya penggumpalan darah
  • Terkena tumor otak
  • Dalam keadaan mabuk atau keracunan alkohol
  • Dalam keadaan dehidrasi, stroke, terserang panik dan sakit flu
  • Adanya perdarahan di sekitar otak
  • Penggunaan obat sakit kepala yang berlebihan
  • Kekurangan gizi

 

Kepala pusing hampir sama seperti sakit kepala sekunder, karena disebabkan oleh adanya kondisi lain yang mendasarinya. Pusing bisa dirasakan pada seluruh kepala, namun sakit kepala hanya bisa dirasakan di beberapa bagian saja. Berikut beberapa kondisi yang bisa menyebabkan kepala pusing, yaitu:

  • Adanya masalah pada telinga bagian dalam
  • Infeksi pada saraf Vestibular (saraf yang berperan dalam proses mendengar dan keseimbangan tubuh)
  • Sirkulasi udara yang buruk dan disertai dengan tekanan darah yang rendah
  • Anemia (Kekurangan darah merah)
  • Hipertemia (Suhu tubuh meningkat drastis dari suhu normal)
  • Gula darah rendah dan adanya gangguan kecemasan.
Baca juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Anemia

 

Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan sakit kepala dan pusing terjadi secara bersamaan, yaitu migrain, cedera pada otak dan kadar gula darah rendah.

 

Pengobatan

Kamu perlu tahu perbedaan antara sakit kepala dan pusing agar tidak salah memilih pengobatan. Jangan salah menceritakan gejala dan sensasi yang Kamu alami saat memeriksakan diri ke dokter. Pasalnya, ini akan mempengaruhi hasil diagnosis dan pemberian obat untuk penyembuhan.

 

Biasanya sakit kepala primer yang ringan bisa hilang dengan sendirinya, tanpa menggunakan obat. Namun ada juga beberapa yang harus disembuhkan dengan memberikan obat pereda nyeri sakit kepala. Selain itu ada beberapa pengobatan alternatif selain meminum obat oral, seperti akupuntur, meditasi dan terapi perilaku kognitif.

 

Untuk sakit kepala sekunder, biasanya diperlukan beberapa tes kesehatan lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya. Kamu bisa melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter, agar bisa direkomendasikan untuk pemeriksaan lanjutan. Ini juga berlaku ketika Kamu merasa pusing, maka pengobatan yang diberikan harus sesuai dengan penyebabnya.  (AP/AY)