Mums, bagaimana kabarnya selama banyak berdiam di rumah selama masa pandemi Covid-19? Pastinya rasa bosan sudah akrab di hati. Selain harus bekerja dari rumah (WFH alias work from home), Mums juga jadi lebih banyak meluangkan waktu dengan si Kecil. Ya, termasuk menjaganya agar tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Nah, bagaimana cara menjaga kesehatan anak secara mandiri di rumah selama pandemi Covid-19?

 

Tetap Berinteraksi dengan Tenaga Kesehatan

Masa pandemi virus corona memang membuat banyak kegiatan luar rumah terbatas bahkan tertunda. Mengingat banyak petugas kesehatan yang bekerja nyaris tanpa henti, mungkin Mums urung untuk memeriksakan diri dan keluarga ke klinik atau rumah sakit terdekat. Ada rasa khawatir akan tertular juga dengan virus Covid-19.

 

Namun, Mums dan Dads masih bisa kok meminta bantuan tenaga kesehatan profesional di masa pandemi ini. Caranya tentu berbeda dengan hari-hari biasa, terutama mengingat kebijakan #jagajarakaman (sekitar 1 m) demi keselamatan dan kenyamanan bersama.

 

Sekilas Tentang Buku KIA

Bagi Mums dengan anak balita, inilah langkah pertama yang bisa dilakukan. Unduh buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) di sini. Dengan buku khusus ini, Mums dapat ikut menjaga kesehatan anak secara mandiri di rumah selama pandemi Covid-19.

 

Beberapa manfaat yang bisa Mums dapatkan lewat buku KIA adalah:

  1. Dapat menjadi panduan untuk mempersiapkan menu bergizi bagi si Kecil dan keluarga.
  2. Membantu Mums yang masih membutuhkan konseling menyusui.
  3. Memberikan detail penanganan kesehatan pada anak bagi Mums berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala), ODP (Orang Dalam Pemantauan), atau PDP (Pasien dalam Pengawasan).

 

Masih berpanduan pada buku KIA, Mums dan Dads bisa melakukan stimulasi perkembangan anak setiap bulan dan sesuai umur mereka. Tools untuk pemantauan perkembangan kesehatan anak dalam buku KIA terdiri dari:

  • Untuk umur 0 – 3 bulan.
  • Untuk umur 3 – 6 bulan.
  • Untuk umur 6 – 12 bulan.
  • Untuk umur 1 – 2 tahun.
  • Untuk umur 2 – 3 tahun.
  • Untuk umur 3 – 4 tahun.
  • Untuk umur 4 – 5 tahun.
  • Untuk umur 5 – 6 tahun.

 

Semua tools di atas dapat membantu Mums dan Dads untuk mengecek kemungkinan si Kecil berkembang sesuai dengan usianya atau tidak. Bila hasil deteksi perkembangan sesuai umur si Kecil, maka Mums dan Dads tinggal melanjutkan stimulasi sesuai umur anak.

 

Bila belum sesuai, Mums dan Dads bisa melanjutkan stimulasi selama 2 minggu berikutnya setiap hari. Namun, jangan paksakan si Kecil. Bila ternyata hasilnya masih tidak sesuai usia anak, saatnya melakukan telekonsultasi dengan dokter, bidan, atau perawat. Mums bisa berkomunikasi dengan mereka lewat handphone maupun chatroom aplikasi kesehatan.

 

Petugas kesehatan baru akan datang ke rumah bila memang sangat diperlukan sekali. Buatlah janji temu bila memang membutuhkan bantuan mereka secara langsung. Misalnya, bila kondisi kesehatan anak sudah menurun, sehingga membutuhkan analisis mereka secara langsung, tidak hanya dari laporan lewat telekonsultasi.

 

Mengenali Gejala Gangguan Kesehatan si Kecil Dengan Berpanduan pada Buku KIA

Selama era pandemi virus corona ini, tunda membawa si Kecil ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan. Bila memang sudah dalam tahap gawat darurat, barulah Mums boleh membawanya ke klinik dokter langganan atau rumah sakit terdekat.

 

Bagaimana cara membedakan gejala yang dapat ditangani sendiri dengan yang membutuhkan bantuan tenaga kesehatan? Cukup berikan anak minum air putih dan lakukan telekonsultasi dengan petugas kesehatan bila anak mengalami gejala-gejala kesehatan ini:

  • Sakit tenggorokan.
  • Batuk dan pilek.

 

Mums bisa langsung membawa anak menemui petugas kesehatan di klinik atau rumah sakit terdekat bila anak mengalami gejala-gejala ini:

  • Sesak napas atau bibir membiru.
  • Diare terus-menerus atau muntah dan rasa lemas.
  • Nyeri perut yang parah.
  • Perdarahan terus-menerus.
  • Kejang-kejang atau penurunan kesadaran (yang bisa berakibat kelumpuhan).
  • Demam tinggi 3 hari pada balita.
  • Digigit hewan berbisa.
  • Menelan benda beracun.

 

Duh, seram ya, Mums? Moga-moga Mums terus mempraktikkan cara menjaga kesehatan anak secara mandiri di rumah selama pandemi Covid-19. Selain itu, semoga masa pandemi ini segera berakhir. (AS)