Penyebab Bad Mood

Sebagai manusia, kita bisa merasakan berbagai macam emosi, mulai dari gembira, takut, sedih, kaget, marah, dan sebagainya. Bahkan, orang yang selalu periang juga bisa merasakan emosi negatif, seperti marah dan sedih.

Suasana hati kita dapat dipengaruhi oleh banyak hal, salah satunya gangguan kesehatan. Jika kamu merasa hampir selalu bad mood sepanjang waktu, mungkin ada alasan medis yang mendasari sifat ini dan perlu untuk diatasi.

Kondisi Medis Penyebab Bad Mood

Berikut ini adalah penjelasan seputar beberapa masalah medis yang menyebabkan individu selalu bad mood dilansir laman The Healthy dan U.S. News & World Report.

1. Ada masalah tiroid

Kelenjar adalah salah satu mesin tubuh yang memproduksi hormon yang membantu mengatur segala sesuatu dalam tubuh, mulai dari suhu dan berat tubuh, kesehatan kulit dan rambut, serta tingkat energi dan suasana hati. Jadi, saat kelenjar tersebut bermasalah, ini juga akan memengaruhi tubuh.

Misalnya, tiroid yang terlalu aktif dapat membuat kamu merasa gelisah, sementara tiroid yang kurang aktif dapat membuat kamu merasa tidak termotivasi atau tertekan, keduanya dapat menyebabkan suasana hati yang buruk. Tes darah sederhana dapat membantu mengidentifikasi apakah penyebab utama bad mood yang kamu rasakan adalah karena adanya masalah tiroid.

2. Sleep Apnea

Kualitas dan kuantitas tidur sangat penting untuk mengatur suasana hati. Namun, kadang masalah tidur ini kurang dapat disadari. Sleep apnea tidur, misalnya, dapat menyebabkan pernapasan melambat atau berhenti sebanyak 30 kali per jam saat tidur.

Meskipun kamu tidak sepenuhnya bangun, namun ini bisa membuat kamu bangun tidur dalam keadaan yang kurang segar keesokan harinya memperburuk suasana hatimu di siang hari. Untuk mendiagnosis apnea tidur, dokter akan menanyakan riwayat medis, melakukan pemeriksaan fisik, atau merekomendasikan studi tidur.

Baca juga: 6 Alasan Mengapa Kamu Sering Terbangun di Malam Hari

3. Diabetes

Diabetes adalah masalah serius yang mempengaruhi lebih jutaan orang di seluruh dunia. Diabetes adalah gangguan kesehatan yang ditandai dengan ketidakmampuan tubuh dalam menggunakan glukosa yang menyebabkan glukosa menumpuk di darah sehingga memicu gula darah yang tinggi.

Tidak menerima jumlah gula darah yang cukup juga dapat menyebabkan seseorang lebih mudah marah. Tidak seimbangnya kadar gula dalam darah ini bisa memicu ketidakseimbangan bahan kimia dalam otak, seperti serotonin. Ini dapat menyebabkan agresi, kemarahan, kebingungan, dan bahkan serangan panik.

4. Masalah kesehatan mental

Masalah kesehatan mental atau emosional seringkali dapat mempengaruhi suasana hati. Individu dengan masalah kecemasan, depresi, gangguan bipolar, post-traumatic stress disorder (PTSD), atau kemungkinan gangguan kepribadian dikaitkan dengan suasana hati yang buruk. Selain itu, saat seseorang merasa marah, mereka bereaksi terhadap rangsangan eksternal, yang menyebabkan perasaan malu atau bersalah secara internal.

Jika suasana hatimu yang buruk mengganggu kehidupan sehari-hari dan hubungan dengan orang-orang di sekitarmu, artinya kamu harus lebih serius dalam memerhatikan kesehatan mentalmu dan mencari bantuan profesional. Dengan begitu, ahli kesehatan mental mungkin akan menyarankanmu mendapatkan terapi.

5. Penyakit Parkinson

Gejala Parkinson cukup mudah dikenali secara fisik, seperti tangan gemetar, gerakan lambat, anggota badan kaku, dan masalah keseimbangan. Tetapi, karena gangguan neurodegeneratif melibatkan pengurangan bahan kimia otak yang mengatur suasana hati, tidak mengherankan jika Parkinson juga dapat mengganggu suasana hati.

Faktanya, 40 hingga 50 persen pasien Parkinson mengalami depresi. Tidak ada obat untuk menyembunyikan penyakit Parkinson, namun perawatan termasuk obat-obatan, terapi perilaku, dan perubahan gaya hidup dapat membantu mengelola gejala Parkinson, termasuk suasana hati yang buruk.

Jadi, jika selama ini kamu merasa selalu bad mood, jangan ragu untuk memeriksakan kondisimu. Barangkali, ini disebabkan adanya masalah medis yang mendasari dan perlu segera diobati.