Menurut World Health Organization, depresi adalah kondisi penyakit mental yang paling sering terdiagnosis di seluruh dunia. Secara global, diperkirakan ada 350 juta orang memiliki depresi. Depresi bukan sekadar gangguan suasana hati. Jika tidak diatasi, dapat berakhir pada masalah yang lebih serius bahkan kematian melalui bunuh diri. Yuk, kenali gejala dan cara mengatasi depresi!

 

Depresi Adalah..

Sebelum mengetahui ciri-ciri depresi atau gejala depresi, Kamu perlu mengetahui juga apa itu depresi. Sedih, marah, atau putus asa, sebenarnya perasaan normal yang pasti akan Kamu alami dalam episode tertentu sepanjang hidup Kamu.

 

Namun saat kesedihan, marah, sampai kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai berlangsung dalam waktu yang lama, waspada sebagai gejala depresi. Ketika semua kesedihan itu menetap hingga memengaruhi kehidupan penderita dan orang sekitarnya, bisa saja itu adalah depresi.

 

Depresi dapat mengganggu aktivitas atau produktivitas seseorang sehari-hari. Depresi juga dapat memengaruhi hubungan dan beberapa kondisi kesehatan kronis lainnya. Depresi merupakan kondisi medis yang serius dan dapat menjadi lebih buruk tanpa terapi atau perawatan yang tepat oleh ahli, seperti psikolog ataupun psikiater. 

 

Baca juga: Penyebab Depresi dan Dorongan Bunuh Diri pada Orang Sukses 

 

Ciri-ciri Depresi atau Gejala Depresi

Depresi tidak hanya menyebabkan rasa sedih pada seseorang yang mengalaminya, tetapi juga bisa menyebabkan berbagai gejala. Beberapa gejala dapat memengaruhi suasana hati dan beberapa lainnya dapat memengaruhi kondisi fisik atau tubuh orang tersebut. 

 

Depresi dapat memengaruhi pria, wanita, hingga anak-anak atau remaja secara berbeda-beda. Berikut ciri-ciri depresi atau gejala depresi pada pria yang perlu Kamu ketahui!

  • Suasana hati, seperti mudah marah, agresif, cemas, dan gelisah. 
  • Emosional, seperti merasa putus asa, sedih, dan kosong. 
  • Perilaku, seperti kehilangan minat, tidak lagi bersemangat atau senang dalam melakukan aktivitas yang disukai, mudah lelah, punya pikiran untuk bunuh diri, minum alkohol secara berlebihan, menggunakan narkotika, hingga terlibat dalam aktivitas yang berisiko tinggi. 
  • Seksual, seperti berkurangnya hasrat dan performa seks. 
  • Kognitif, seperti tidak dapat berkonsentrasi, sulit menyelesaikan pekerjaan, dan lama merespons atau respons yang tertunda selama percakapan. 
  • Tidur, seperti susah tidur, tidur gelisah, tidur berlebihan, hingga tidak tidur sepanjang malam. 
  • Fisik, seperti kelelahan, sakit kepala, dan mengalami masalah pencernaan. 

 

Ciri-ciri depresi atau gejala depresi pada wanita di antaranya:

  • Suasana hati, seperti mudah tersinggung. 
  • Emosional, seperti merasa sedih, kosong, atau hampa, gelisah, dan mudah putus asa. 
  • Perilaku, seperti hilangnya minat dalam melakukan aktivitas, menarik diri dari keterlibatan sosial, dan punya pikiran untuk bunuh diri. 
  • Kognitif, seperti berpikir atau berbicara lebih lambat. 
  • Tidur, seperti merasa kesulitan untuk tidur sepanjang malam, bangun lebih awal, dan terlalu banyak tidur. 
  • Fisik, seperti energi yang menurun, kelelahan, mengalami perubahan nafsu makan hingga berat badan, nyeri, sakit kepala, dan mudah kram. 

 

Ciri-ciri depresi atau gejala depresi pada wanita meliputi:

  • Suasana hati, seperti mudah marah, perubahan suasana hati, menangis.
  • Emosional, seperti perasan tidak bisa melakukan sesuatu, merasa putus asa, menangis, dan kesedihan yang mendalam. 
  • Perilaku, seperti mendapat masalah di sekolah atau tidak mau pergi ke sekolah, menghindari teman, dan memiliki pikiran untuk bunuh diri. 
  • Kognitif, seperti kesulitan untuk berkonsentrasi, tidak dapat mengikuti pelajaran di sekolah, dan adanya perubahan nilai. 
  • Tidur, seperti kesulitan tidur dan terlalu banyak tidur. 
  • Fisik, seperti kehilangan energi, masalah pada pencernaan, perubahan nafsu makan, penurunan atau kenaikan berat badan. 

 

Baca juga: Apa Rasanya Depresi? Depresi dari Sudut Pandang Penderita

 

 

Cara Mengatasi Depresi

Setelah mengetahui ciri-ciri depresi atau gejala depresi, Kamu perlu mengetahui cara mengatasi depresi. Depresi adalah gangguan mental yang bisa dikendalikan. Ada tiga komponen untuk mengelola depresi, yaitu dukungan, psikoterapi, dan dengan obat-obatan. 

 

1. Psikoterapi

Dalam kasus depresi yang ringan, psikoterapi merupakan pilihan terapi yang disarankan. Sedangkan, untuk depresi dengan kasus yang sedang atau berat, psikoterapi dan penggunaan obat juga diperlukan. Cognitive behavioral therapy (CBT) dan terapi interpersonal umumnya digunakan sebagai terapi untuk depresi

 

CBT dapat dilakukan dengan sesi konsultasi tatap muka secara individu bersama psikolog atau psikiater, secara berkelompok, ataupun melalui telepon. Penelitian menunjukkan bahwa CBT juga bisa termediasi melalui komputer. 

 

Sedangkan, terapi interpersonal dapat membantu seseorang dengan depresi untuk mengindetifikasi masalah emosi yang memengaruhi hubungan, komunikasi, serta suasana hati yang berubah-ubah. 

 

2. Olahraga dan Terapi Lainnya

Latihan aerobik dapat mengendalikan depresi yang ringan karena latihan tersebut meningkatkan kadar endorfin dan menstimulasi neurotransmitter norepinefrin yang berhubungan dengan suasana hati. 

 

Selain dengan berolahraga, terapi stimulasi otak, seperti electroconvulsive therapy (ECT) atau terapi kejut listrik juga dapat digunakan untuk depresi. ECT efektif untuk depresi psikotik ataupun depresi yang parah dan tidak bereaksi atau memiliki respons tertentu terhadap obat yang diberikan.  

 

Baca juga: Seperti Apa Depresi Itu? Ini Penjelasannya

 

 

Obat Depresi

Antidepresan adalah obat yang digunakan untuk depresi. Dokter biasanya akan memberikan obat antidepresan pada orang dewasa yang memiliki depresi yang sedang hingga berat. Dokter mungkin juga akan meresepkan antidepresan pada remaja, namun dengan dosis khusus. Antidepresan tidak dianjurkan untuk anak-anak. 

 

Antidepresan bekerja dengan memperbaiki cara otak untuk mengendalikan suasana hati. Terdapat berbagai jenis obat antidepresan yang digunakan untuk depresi di antaranya:

  • Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs), seperti fluoxetine (Prozac) atau citalopram (Celexa).
  • Serotonin-norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs), seperti bupropion, duloxetine, atau venlafaxine. 
  • Tricyclic antidepressant, seperti amitriptyline. 
  • Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs), seperti isocarboxazid dan phenelzine. 

 

Setiap antidepresan memiliki cara kerja yang berbeda pula pada neurotransmitter. Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan tertentu untuk dilanjutkan sesuai resep dokter bahkan setelah gejala depresi membaik. Hal ini untuk mencegah kekambuhan. 

 

Namun, Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa obat antidepresan juga dapat meningkatkan pikiran atau tindakan bunuh diri pada anak, remaja, atau bahkan orang-orang yang tergolong dewasa muda dalam beberapa bulan pertama saat terapi. 

 

Oleh karena itu, penggunaan obat antidepresan harus di bawah pengawasan dokter agar tepat. Jika seseorang ingin berhenti atau memiliki maksud tertentu untuk berhenti mimum obat, konsultasikanlah pada dokter. 

 

Baca juga: Jangan Salah, Ini Perbedaan Depresi dan Bipolar

 

 

Cara Mencegah Depresi

Depresi pada umumnya dianggap tidak dapat dicegah. Hal ini karena depresi dianggap sulit untuk mengenali penyebabnya. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah depresi ialah melakukan aktivitas fisik yang rutin, tidur secara teratur, mengurangi stres, dan menjaga atau membangun hubungan kuat dengan orang lain. 

 

Depresi adalah gangguan suasana hati bersifat sementara atau bahkan bisa dalam jangka waktu yang lama. Ketahuilah bahwa terapi yang dilakukan psikolog atau psikiater tidak selalu membuat depresi hilang sepenuhnya. Namun, terapi yang dilakukan dapat membuat gejala menjadi lebih terkendali. 

 

Kombinasi obat dan terapi yang tepat diperlukan untuk mengendalikan gejala depresi. Terapi setiap orang dengan depresi mungkin saja berbeda dengan orang lainnya. Oleh karena itu, jika mengalami gejala hingga mengganggu kehidupan sehari-hari, segeralah berkonsultasi pada psikolog ataupun psikiater. 

 

Baca juga: Mengenal Obat-obatan yang Digunakan untuk Menangani Depresi

 

Sekarang, Kamu tidak perlu repot lagi lho mencari ahli atau praktisi yang ada di dekatmu, cukup menggunakan fitur ‘Direktori Praktisi’ yang ada di GueSehat.com, Kamu sudah bisa mengetahui lokasi ahli atau praktisi yang ada di sekitarmu. Cobain yuk fiturnya sekarang Gengs!

 

 




Referensi:

Healthline. 2018. Everything you want to know about depression

Medical News Today. 2017. What is depression and what can I do about it?