Depresi adalah penyakit mental serius yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Namun sayangnya banyak orang mengabaikan gejala depresi, termasuk jika ada keluarga dengan depresi. Seperti apa depresi itu? Apa perbedaannya dengan rasa sedih biasa?

 

Depresi bisa menyebabkan tidak hanya rasa sedih mendaalam dan berkepanjangan, namun juga keputusasaan, dan hilangnya keinginan untuk melakukan aktivitas. Depresi juga bisa menyebabkan rasa sakit, perubahan selera makan, dan gangguan tidur.

 

Sebenarnya, depresi bukanlah penyakit langka. Namun, masih banyak orang yang sering bertanya-tanya seperti apa depresi itu. Banyak pula orang yang tidak sadar ia sedang mengalami depresi.

 

Gejala depresi bisa berbeda-beda pada setiap orang. Namun, ada beberapa gejala yang umumnya dialami semua orang yang terkena depresi. Untuk memahami lebih dalam seperti apa depresi itu, berikut penjelasannya!

 

Baca juga: Generasi Milenial Rentan Depresi, Begini Cara Atasinya!

 

Seperti Apa Depresi Itu?

Salah satu kesalahpahaman umum tentang depresi adalah, penyakit mental kronis ini mirip dengan rasa sedih. Meskipun banyak penderita depresi yang merasakan kesedihan, rasanya itu jauh lebih parah ketimbang emosi sedih biasa yang datang dan pergi akibat kejadian tertentu di dalam kehidupan.

 

Lalu, seperti apa depresi itu? Gejalanya bisa berlangsung hingga berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Gejala tersebut juga membuat penderitanya sulit menjalani aktivitas sehari-hari.

 

Depresi bisa mengganggu karir, hubungan, dan pekerjaan harian penderitanya. Dokter biasanya akan menjadikan gejala yang berlangsung sekurang-kurangnya selama dua minggu sebagai kemungkinan pertanda depresi.

 

Untuk tahu seperti apa depresi itu, berikut kira-kira apa yang dirasakan penderitanya:

 

Tidak ada kebahagiaan atau kepuasan dalam kehidupan penderitanya. Seseorang yang memiliki depresi tidak bisa menikmati aktivitas atau hal-hal yang sebelumnya ia sukai. Ia merasa tidak ada yang bisa membuatnya senang.

Konsentrasi atau fokus menurun. Penderita depresi akan mengalami kesulitan membuat keputusan, membaca, menonton televisi, dan melakukan pekerjaan karena ia tidak bisa berpikir jernih.

Merasa putus asa pada segala hal. Depresi bisa membuat penderitanya putus asa dan tidak bisa bangkit. Ia merasa putus asa tidak akan pernah merasa bahagia lagi.

Kehilangan harga diri. Penderita depresi mungkin akan merasa dirinya tidak berharga dan berguna. Ia melihat dirinya sebagai suatu kegagalan. Ia juga akan terus mengingat kejadian dan pengalaman negatif, serta tidak bisa melihat kualitas positif dalam dirinya.

Mengalami gangguan tidur. Beberapa orang yang memiliki depresi juga mengalami kesulitan untuk tidur di malam hari. Banyak penderita depresi yang bangun di tengah malam dan tidak bisa tidur lagi.

Memiliki energi rendah. Beberapa penderita depresi merasa tidak bisa bangun dari tempat tidur, atau selalu merasa lelah meskipun memiliki istirahat yang cukup. Mereka juga bisa merasa terlalu lelah untuk mengerjakan aktivitas yang mudah.

Kehilangan nafsu makan. Beberapa penderita depresi juga kehilangan nafsu makan dan bahkan harus memaksa dirinya untuk makan. Hal ini bisa menyebabkan penurunan berat badan.

Makanan bisa dijadikan alat penenang. Meskipun beberapa penderita depresi kehilangan nafsu makan, ada pula sebagian yang terlalu banyak makan dan mengonsumsi makanan tidak sehat. Makanan tersebut merupakan hal yang bisa menenangkan dirinya.

Nyeri pada fisik tubuh. Beberapa penderita depresi mengalami sakit kepala, mual, nyeri tubuh, dan lainnya.

 

Gejala-gejala di atas merupakan gambaran seperti apa depresi itu. Banyak orang yang masih percaya bahwa depresi adalah pilihan, atau bahwa orang hanya perlu berpikir positif.

 

Banyak orang terdekat penderita depresi yang merasa heran kenapa ia tidak bisa bahagia. Padahal, depresi adalah penyakit mental yang nyata. Orang yang terkena depresi tidak bisa dengan mudah memutuskan untuk berhenti merasa depresi.

 

Tidak seperti emosi sedih atau kekhawatiran biasa, depresi terasa seperti memengaruhi seluruh aspek kehidupan penderitanya, sehingga ia merasa putus asa. Kira-kira itulah gambaran seperti apa depresi itu.

 

Baca juga: Hubungan Putus Nyambung Menyebabkan Depresi!

 

Penyebab Umum dan Faktor Risiko Depresi

Selain memahami seperti apa depresi itu, Kamu juga harus mengetahui penyebab umum dan faktor risiko depresi. Depresi bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Meskipun penyebab utamanya tidak selalu bisa diketahui, ahli megakui beberapa penyebab yang memungkinkan ini:

 

Genetik: depresi dan gangguan mood bisa turun temurun di dalam keluarga, meskipun riwayat keluarga tidak bisa memastikan seseorang sudah pasti akan terkena depresi.

Pengalaman atau kejadian di dalam hidup: perubahan hidup yang besar dan kejadian yang menyebabkan stres bisa memicu depresi. Pengalaman atau kejadian yang dimaksud bisa perceraian, meninggalnya orang yang disayangi, kehilangan pekerjaan, atau masalah finansial.

Perubahan hormon: depresi dan mood yang negatif seringkali dikaitkan dengan menopause, kehamilan, dan gangguan sebelum menstruasi.

Beberapa penyakit: gangguan kecemasan, nyeri yang berkepanjangan, diabetes, dan penyakit jantung bisa meningkatkan risiko seseorang terkena depresi. Depresi juga merupakan gejala gangguan bipolar.

Kecanduan alkohol dan obat-obatan: pada beberapa kasus, kecanduan alkohol dan obat-obatan bisa menyebabkan depresi. 

Beberapa obat: beberapa obat bisa meningkatkan risiko depresi. Beberapa di antaranya adalah obat tekanan darah tinggi, steroid, dan beberapa obat kanker. 

 

Baca juga: Obesitas Bisa Menyebabkan Depresi, Begitu Juga Sebaliknya

 

Kapan Harus Minta Bantuan?

Sekarang Kamu sudah tahu seperti apa depresi itu. Kalau Kamu memiliki gejalanya, atau jika orang di sekitar mengalami gejalanya, sebaiknya segera minta pertolongan medis.

 

Depresi adalah penyakit mental kronis yang akan memburuk tanpa pengobatan dan memengaruhi kualitas hidup seseorang secara negatif. Bahkan depresi bisa menyebabkan pikiran bunuh diri atau melukai diri sendiri. (UH)

 

Tanda-tanda Depresi pada Wanita - GueSehat.com

Sumber:

Medical News Today. What does depression feel like?. Juli 2018.