Kamu punya keinginan kembali ke mantan pacar setelah putus untuk kesekian kalinya? Sebaiknya pikir-pikir dulu, Gengs! Hubungan yang on-off alias putus nyambung mungkin terkesan hal yang biasa. Namun, ternyata hubungan seperti itu sangat tidak baik untuk kesehatan mental.

 

Orang-orang yang mengalami "siklus hubungan" atau berulang kali putus dengan orang yang sama memiliki risiko depresi dan gangguan kecemasan. Hal itu dibuktikan melalui penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Family Relations. Mengapa bisa menyebabkan depresi? Inilah penjelasannya!

 

Baca juga: Ini Alasannya Putus Cinta Bikin Kurus!

 

Berawal dari Stres Berulang

Penelitian melakukan pengamatan dan observasi pada 500 orang. Mereka adalah orang-orang yang menjalani hubungan panas-dingin alias putus-nyambung. Kemudian dilakukan analisis tentang siapa saja yang mengalami gejala kecemasan dan depresi. Ternyata peneliti berhasil menemukan bahwa stres yang berulang atau terus-menerus akibat putus cinta dapat meningkatkan risiko depresi dan gangguan kecemasan.

 

Sebagian orang memang mudah sekali mengatakan “putus” kepada kekasihnya. Mungkin penyebabnya hanyalah urusan sepele, karena marah atau jengkel sesaat. Peneliti Kale Monk mengatakan, umumnya mereka berpikir bahwa satu kali perpisahan tidak akan berdampak buruk. Paling hanya kesedihan sementara, lama-lama akan berlalu. Kendati demikian, tambah Monk, jika kesedihan dan stres akibat putus terjadi berulang kali, maka akan membawa implikasi yang lebih luas, yaitu pada kondisi kesehatan mental secara keseluruhan.

 

Hal buruk lain yang kerap tidak disadari adalah setelah semua pasang surut hubungan itu dilalui, maka hubungan yang ada menjadi tidak sepadan dengan hasil putus-nyambung yang sudah dilalui. “Hubungan yang seperti itu biasanya memiliki kualitas yang buruk, sedikit kebahagiaan, serta minim komitmen dan komunikasi," kata Monk, yang merupakan asisten profesor di University of Missouri-Columbia.

 

 

Baca juga: Lakukan Ini Agar Berhenti Berpikir Negatif pada Pasangan!

 

Alasan Orang Memilih Hubungan Putus-Nyambung

Jika tahu dampaknya seburuk itu, mengapa masih banyak pasangan yang terjebak dalam hubungan putus-nyambung? Menurut Monk, beberapa orang cenderung menyukai sesuatu yang bersifat dramatis dan penuh tantangan. Salah satunya melalui hubungan yang naik turun bak roller coaster ini. Namun, sebenarnya dengan rela menjalani hubungan putus-nyambung, orang tersebut memiliki perasaan yang melekat pada mantan pasangan mereka.

 

Tidak ada salahnya menjalin kembali hubungan dengan mantan pacar. Meski begitu, sebaiknya singkirkan dulu segala hal yang membuat berpisah. Jika penyebab putus masih ada, maka tidak ada jaminan tidak akan putus kembali di tengah jalan.

 

Baca juga: Jeda Sejenak Dalam Hubungan, Ada Manfaatnya!

 

Selain itu, sebaiknya dipikirkan kembali apa alasan Kamu ingin kembali lagi kepada mantanmu. Jika dia membuat Kamu menjadi orang yang positif, maka hubungan dengan mantan layak diperjuangkan kembali. Namun kalau alasan Kamu kembali ke mantan hanya karena ingin mendapatkan kembali rasa nyaman bahkan belas kasihan, maka hubungan seperti ini tidak cukup kuat untuk masa depan. Jadi, sebaiknya pikir kembali alasan kuat apa yang membuat Kamu harus kembali kepadanya.

 

Kalah Kamu salah satu yang punya hubungan seperti itu, coba sekarang tanyakan ke hatimu, apakah dia layak Kamu perjuangkan kembali? Jangan sampai putus kedua kali atau ketiga kalinya dengan orang yang sama. Ingat, gangguan mental atau depresi itu bukan masalah ringan. Konsekuensinya bisa panjang dan berat. (AY/AS)

 

Baca juga: Berteman dengan Mantan Pacar Ada Untungnya Lho!

 

Jatuh Cinta Bikin Sehat- Guesehat

 

 

Sumber:

Bodyandsoul.com.au, Relationship cycling' is messing with your mental health